Lesley POV
"Wahai kau anak muda, cepatlah!" Teriakku pada Harley. Hari ini semua hero Land Of Dawn berkumpul.
Ini semua adalah usul dari Odette. Entah apa yang ia pikirkan untuk mengajak semua hero berlatih bersama.
"KAK TOPI KU ILANG!!" Harley teriak menarik-narik bajuku.
"Repotnyaaa, anak siapa sih?" Ledekku mengintip kolong kasur. Tepat disana. "Tu apa?" Kataku menunjuk topi Harley yang tergeletak di kolong kasur.
"Oh iya! Makasih kak!" Katanya lagi dengan semangat. "Kamu bukan adikku." Ledekku lagi.
Tiba-tiba pintu terbuka.
"Satu.. Dua.. Tig.."
"LESLEY! Oh astaga, kau tahu sesuatu?" Gusion memasuki kamar dengan penuh semangat.
"Enggak." Jawabku apa adanya.
"Hari ini semua hero berkumpul di Land Of Dawn!! Tujuannya untuk merayakan ulang tahun Guinevere!!" Kata Gusion lagi.
"Ahh, Adik Lancelot itu?" Kataku. "Kau sudah siap?"
"Sudah, ayo!" Gusion menarik tanganku dan Harley.
Image Gusion yang terlihat badass dan dingin tidak terlihat saat ia berada di rumah.
Dia benar-benar tidak waras saat di rumah.
Sesampainya kami di lapangan Land Of Dawn, Image Gusion mendadak menjadi tampak berkharisma lagi.
Dasar jaim.
Suasana tampak ramai dan seru. Guinevere hanya terduduk diam dengan tatapan bosan. Aku bisa merasa simpati, pasti sangat bosan memang.
"Hei, katanya Gwen akan dinikahkan dengan seorang paxley."
"Apakah orang itu Gusion? Paxley yang kita kenal hanya Gusion."
"Oh astaga! Bagaimana dengan Lesley nanti?"
Suara bisikkan terdengar. Deg. Apakah itu benar? Jika nantinya Gusion dinikahkan dengan Guinevere. Lalu aku bagaimana?
"Les!" Seseorang memanggil. "Ah- H-halo, Hanabi?" Sapaku. Sebenarnya aku tidak terlalu dekat dengannya.
"Ada apa?" Tanyaku pada Hanabi.
"Ah aku muak. Banyak beredar gossip disana. Katanya pacarmu akan menikah dengan Guinevere dekat-dekat ini." Kata Hanabi menyilangkan tangannya di belakang kepala.
"Ahahhahaha... Yang benar saja. Gossip darimana?" Kataku dengan tawa palsu pastinya.
"Entah." Jawab Hanabi mengangkat bahu.
Jika diingat lagi,
2 hari lalu aku mendengar ratu dan raja Paxley sedang berdebat dengan Gusion. Aku tidak mendengar jelas. Tapi,
Apa jangan-jangan itu soal pernikahan?
Hatika hancur sekarang.
"Kau galau?" Tanya Hanabi.
Aku terdiam. Benar sepertinya aku sedang galau. Malu juga untuk menyatakannya.
"Aku agak kurang suka Guinevere sih. Entah kenapa. Mungkin karena ulang tahunnya dihadiahi kue kesukaanku." Kata Hanabi dengan lelucon garingnya.
"Huft, ini lebih dari sekedar kue." Kataku tetap menunduk.
Dari awal aku datang kesini, Gusion juga langsung meninggalkanku dan pergi ke arah Guinevere dan Lance.
"Bukankah, Granger juga ganteng?" Kata Hanabi menggodaku. "Ya, iya. Tapi kan beda."
...
"EH!?" Sial, aku malu mengucapkannya.
"Dasar tsundere." Ledek Hanabi.
"K-kau juga kan!!" Balasku.
Hanabi ternyata orangnya seru diajak bicara. Tak kusangka, imagenya yang aga buruk karena gossip dimana ia ingin merebut Haya, ternyata dia adalah orang yang baik sampai saat ini.
"Hana-channn." Seseorang memanggil Hanabi. Suaranya dipastikan sungguh imut. Tak salah lagi, ini Kagura.
"Eh, Lesley? Sedang apa? Btw, Hana, kau seriusan gak mau satu grup dengan Haya???" Tanya Kagura.
"Gak mau. Aku mau mengalahkan dia, bukan menang bersama dia." Kata Hanabi dengan mata berapi-api.
"Tim gak ada Marksman." Kata Kagura terlihat lesu. "Kagura, ada yang bisa kubantu?" Tanyaku akhirnya.
"Ah iya, kamu Marksman, Les!! Mau masuk kelompok A di battle selanjutnya?" Tanya Kagura.
"E-eh? Ada siapa aja?" Tanyaku lagi.
"Haya, Grock, Aurora, dan Guinevere. Semua orang katanya mau nonton aja karena capek. Dasar mereka lemah." Kata Kagura mengeluh sendiri.
"Kamu kenapa gak ikut?" Tanyaku.
"E-eh itu.. P-pokoknya mau ikut gak?" Tanya Kagura.
"Yasudah, mau gak mau." Kataku menerima tawaran Kagura dengan malu-malu. Kagura terlihat senang dan berlari ke arah lain sembari teriak, "TERIMA KASIH!"
Hanabi hanya tertawa kecil melihat ulah Kagura.
"Les." Seseorang memanggilku. Aku menoleh, Gusion rupanya. Rasanya aku malas menanggapinya, tapi apa boleh buat.
Aku mendatangi Gusion dengan lesu. "Kau kenapa? Lesu." Katanya memegang pipiku.
Aku menjauhkan tangannya dari pipiku. "Gak apa-apa." Jawabku.
"Kau tak bisa berbohong dariku." Wajahnya menjadi serius.
Sekilas aku ingin bertanya soal Guinevere,
Tapi semua orang menoleh ke arah kami diam-diam. Karena gossip itu.
"GuGu." Hanabi tiba-tiba bicara. Aku dan Gusion hanya memperhatikan. "Itu kan sebutanmu dengan Gwen?" Tanya Hanabi.
Aku hanya menunduk. Gusion terlihat kaget. "A-apa maksudnya?" Tanya Gusion.
Saat itu aku hanya ingin menjauh. Aku pergi meninggalkan Gusion dan aku tidak mungkin kembali ke istana Paxley.
Aku pergi ke istana Vance yang hancur dulu, sekarang sedang dibangun istana baru. Istana yang akan kutempati nanti dibawah kuasa Harley.
Yah, singkatnya istana ini dibangun dengan sisa harta keluarga Vance yang masih sangat banyak.
Aku hanya meratapi banyak sekali puing dan kehancuran. Hari ini tak ada kuli yang bekerja untuk membangun.
Aku hanya tersenyum. Sebenarnya perih. Tiap aku sedih, hanya di sinilah tempat aku kembali. Bercerita sendiri berharap orang tuaku mendengarkan dari langit sana.
Biasanya Gusion akan mendatangiku saat aku butuh sebuah pelukkan, tapi kali ini aku yakin ia takkan datang.
-BERSAMBUNG-
KAMU SEDANG MEMBACA
Gusion x Lesley (GusLey)
RomansaDulu gw buat cerita ini iseng doang dengan dan masih typingnya masih bocah banget:( udah gw benerin sih, tapi mungkin masih rada cringe. but enjoy sja, terimakasih.