Terlihat gadis dengan rambut pink dan aura hitam memasuki arena.
Suasana tampak menjadi gelap. Semua penonton terlihat tertidur. Termasuk Lolita, Freya, dan Gusion.
Hanya aku dan Kagura yang masih sadar.
"Onmyouji." suara menggema menyelimuti arena.
"Kirimkan Kekuatan itu terlebih dahulu." suaranya mulai berat. "Dimengerti." Sahut seseorang dengan suara lembut.
"Maksudnya apa ini? Mengapa mereka-" kata Kagura langsung siap siaga dengan payungnya.
Bayangan hitam mengerikan mengenai tubuh Kagura. Ia tidak bisa bergerak dalam waktu yang lama.
Aku mencoba menyelamatkannya, tapi gagal. Bayangan itu terlalu cepat untukku.
"Kabur." kata Kagura lirih.
Aku hanya bisa mundur dengan skill satuku. Aku terlalu pengecut untuk menyelamatkan nyawa sahabatku.
Tapi saat itu aku tidak bisa melakukan apapun.
.
Tiba-tiba suasana normal. Aku spontan terdiam.
"Les, tadi keknya ada Selena, mana? Kok ilang?" tanya Gusion. Suara penonton juga agak ribut.
Aku mulai meneteskan air mata. Tanganku menggenggam baju Gusion. "Selena membuat semua tertidur. Kagura di culik. Aku pengecut, aku tidak bisa menyelamatkan Kagura saat itu." Kataku meneteskan air mata dengan perasaan bersalah dan sangat kesal.
"jadi tadi semua yang disini tertidur dan hanya kau dan Kagura yang tidak tertidur?" tanya Gusion.
Aku mengangguk pelan. Gusion mengelap air mata di pipiku.
"Gusion, Lesley, Harley, Freya, Odette, Lance, Berhati-hati lah. Kalian incaran Abyss." sesuatu menggema dikupingku.
"Kau dengar itu?" tanya Freya. "iya aku dengar." jawabku.
"apa yang harus kita lakukan? Abyss terlalu kuat!" dengus Freya kesal.
"tenang. Kita akan menghancurkan Abyss. Lagipula, Payung Kagura dan pisau gusion terlalu kuat untuk mengalahkan Abyss, kan?" kataku.
"yang benar saja, itu tidak semudah yang kau pikirkan, bodoh." kata Freya makin kesal. Sepertinya ia kesal karena aku tidak menyebut namanya tadi.
"Ini gak lucu sama sekali guys. Anggota bawahan Selena memiliki 3 member hero terkuat Land OF Dawn." Natalia datang lagi dengan popcornnya.
"Kau tau darimana?" tanyaku.
"yang benar saja. Tadi saat Selena datang ke sini, kau tidak melihat ada Claude, Moskov, dan cewek berambut kuning itu?" kata Natalia.
"tadi kamu ga tertidur?" tanyaku lagi.
"Jangan banyak tanya, bocah. Aku tidak tertidur berkat aku sedang menghilang di rumput. Padahal niatnya menghilang untuk ngambil popcorn diem-diem." kata Natalia sibuk dengan popcornnya.
Yah, Natalia adalah sosok yang cuek, dan sedikit acuh. Ia terlihat kekanak-kanakkan terkadang. Tapi sejujurnya, kharismanya sangat menawan.
"Aku bakal bantu kalian buat ke jurang Abyss dan tabokkin Selena deh." kata Natalia mengambil keputusan.
"Benar, kita hsrus kesana. Terimakasih." Kataku sedikit lega.
〣( ºΔº )〣
Aku dan Gusion berjalan pulang. Ia mengantarku sampai rumah. Dirumah tampak sepi. Hanya isak tangis yang kudengar.
Aku segera memasuki rumah mencari asal suara tangisan, Gusion mengikuti dari belakang.
"HARLEY!" Panggilku. Aku membuka kamar Harley dan melihat ia sedang terluka parah dan terbaring di kasur.
"Harley ada apa?" tanyaku.
"Ayah dan Ibu tewas. Di Kerajaan ada Abyss. Saat aku terbangun, ada orang yang ingin membunuhku. Tapi ia langsung pergi tanpa alasan." Kata Harley masih terisak.
"Apa? Ayah.. Dan ibu..? Kamu tau darimana???" kataku ikut menangis.
"Pesan merpati." kata Harley menunjuk surat di meja sebelahnya. Aku membuka surat itu.
Lesley dan Harley, ini dari Michael, Ksatria kerajaan. Aku ingin memberitakan, bahwa ayah dan ibumu tewas. Kerajaan hancur. Yang tersisa hanyalah aku dan secuil prajurit.
Itu berasal dari serangan Abyss. Kumohon, berhati-hatilah. Keadaan sangat genting, dan aku tidak bisa bergerak lebih dari ini.Aku menahan air mataku. Berusaha tidak terlihat sedih di depan Harley. "Harley, kamu harus kuat." aku mencoba menyemangati Harley. Tapi air mataku tidak bisa ditahan lagi. Aku menangis sejadi-jadinya.
GUSION POV
Aku melihat sesosok adik kakak yang baru saja kehilangan orang tua kesayangan mereka.
Senyuman yang selama ini teriring sekarang telah berubah menjadi isak tangis hanya karena sesosok mahkluk egois berasal dari Abyss.
Aku memeluk Lesley dan mengelus kepala Harley. "Kalian bisa tinggal bersamaku. Dirumahku. Bersama orang tuaku untuk sementara." tuturku.
Lesley memelukku balik dan Harley memalingkan wajah tampak mulai menangis lagi.
"Tidak apa apa. Kita akan membalas Abyss. Jangan khawatir." kataku berusaha membuat mereka sedikit tenang.
-BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
Gusion x Lesley (GusLey)
RomansaDulu gw buat cerita ini iseng doang dengan dan masih typingnya masih bocah banget:( udah gw benerin sih, tapi mungkin masih rada cringe. but enjoy sja, terimakasih.