NATALIA POV
Aku, Freya, dan Karina menyusuri lorong dengan pencahayaan minim.
"Dasar kerajaan miskin, beli lampu aja gabisa!" Eluh Freya dengan wajah kesal.
"Kamu takut gelap ya?" Tanya Karina sedikit tersenyum.
"E-Engga!" Jawab Freya mengalihkan pandangan matanya.
Aku hanya menahan tawa. Tidak kusangka Freya takut kegelapan.
"Mana sih petinggi-petinggi sialan itu?" Celoteh dewi perang itu lagi.
"Paling dikit lagi sampai." Jawabku.
Tidak lama, sebuah pintu besar terhampar jelas dan menjulang tinggi. Kami bertiga beradu pandangan. Berharap para petinggi Abyss adalah lawan yang lemah.
"Siapkan diri." Kataku menarik nafas panjang. Freya mengangguk mantap.
Aku membuka pintu perlahan.
Para petinggi sedang duduk manis di meja makan. Entah membicarakan apa.
Mata mereka terarah pada diriku yang sedikit kesusahan menutup pintu lagi.
"Natalia! Kau berhasil sampai sini juga rupanya." Sebuah suara yang familiar, yang sering kudengar dulu pada saat aku bekerja pada Abyss.
Itu, Alice.
"Masih susah menutup pintu?" Celetuk yang lain. Aku benar-benar benci mendengar itu. Dari dulu Leomord selalu saja mengejekku.
"Aku kesini bukan untuk reuni." Kataku mulai kesal melihat tingkah mereka yang meremehkanku.
"Grup A!" Perintah Alice masih terduduk manis di bangkunya yang terletak paling ujung, jauh denganku.
Vexana, Leomord, Thamuz. Mereka berdiri dengan tegap berjejer rapi di depan aku, Freya, dan Karina.
"Selesaikan dengan cepat." Bisik Karina.
Freya meloncat ke arah mereka akan tetapi sebuah tangan menenai tubuhnya. Ia hanya bergerak aneh kesana-kemari.
Thamuz mulai dengan lompatannya diikuti sebuah kuda hitam yang tiba-tiba datang.
Ini kesempatanku. Aku berlari dan menghilang.
Karina mencoba membantu Freya.
"Vexana di belakang. Aku harus membunuhnya." Batinku.
Aku berlari ke arah Vexana dan tiba-tiba terhenti. "Kau pintar Natalia." Pujinya pada dirinya sendiri.
Ia bergerak lari ke arah Alice yang menonton dengan santai. Sepertinya dia tidak menyadari kehilanganku.
Aku menyobek tubuh belakang Alice. Membuat asap merah sehingga mereka semua tidak melihatku di balik asap.
Aku mencabiknya dengan puas. Alice tampak kesakitan. Ia tiba-tiba menghilang dari hadapanku dan teleport ke sudut ruangan.
Mereka terlalu banyak. 6 vs 3?
Grup A adalah Vexana, Leomord, dan Thamuz
Grup B adalah Alice, Moskov, dan cicak bertudung yang aku tidak tau itu siapa.Aku kabur kearah sudut yang lain dan menghilang lagi. Moskov berdiri dari tempat duduknya diikuti cicak disebelahnya.
Freya dan Karina menyerang secara brutal. Akan tetapi Alice, Moskov, dan sang kadal tak tinggal diam.
Mereka membantu Grup A.
Freya tampak kesusahan dan darah bertumpahan.
"Kita takkan menang." Gumam Freya. Karina terlihat pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gusion x Lesley (GusLey)
RomanceDulu gw buat cerita ini iseng doang dengan dan masih typingnya masih bocah banget:( udah gw benerin sih, tapi mungkin masih rada cringe. but enjoy sja, terimakasih.