9. Can i?

3K 199 12
                                    

*Siapin wadah buat muntah jijik, hehe
>
*maaf, Cerita mungkin tidak ada adegan panas hanya adegan romance dan ketegangan intense

Maaf agak lama update,, Mimin pusing
Tapi Mimin harus semangat!
✧◝(⁰▿⁰)◜✧

Okay, sebelum lanjut, Mimin mau bacot dulu
Cerita ini mungkin sedikit halu, absurd dan mungkin agak gaje, tapi ya mau gimana lagi, kalau Mimin tidak bisa mendapatkan ending cerita realita Mimin yang bahagia, maka biarkan Chandra memilikinya
:( (Lebayyyy)
But, true>.<
#mewek

Cerita di pendekin 1000 kata lebih
Maaf late publish😊
Semoga tidak bosan membaca, jika ada kejanggalan/request seperti apa ceritanya bisa kok, Admin bisa atur!
Hahahaha, komen aja
Okay, selamat membaca💌

"Maukah? Memaafkan aku, Chandra?"

Pertanyaan Wahyu berputar di benakku, sambil menatap tajam ke arah matanya, aku tau tatapan itu. Tatapan yang mengisyaratkan ada harapan, tapi aku masih takut dengan apa yang aku alami kalau memaafkan dia. Sedangkan anak murid lain masih menatap kami dengan sorakan mereka, ntah kenapa teriakan mereka tidak kedengaran.

"Chandra?" Kini Wahyu makin mendekat, dan ingin menyentuhku. Aku elak tangannya, dan sedikit menjauh, aku masih trauma dengan kejadian bulan lalu
"Maaf, kak. Aku harus ke kelas sekarang" aku menjauh dari Wahyu dengan perasaan malu di  koridor sekolah ditatap oleh siswa lain bahkan sebagian guru, aku mengabaikan mereka dan masuk ke dalam kelas dengan perasaan campur aduk

"Chandra?" Panggil Ranto lembut dari bangku sebelahku
"Ya?" Sahutku lemah
"Kenapa kamu ngak maafin kak Wahyu? Diakan beneran sayang dan beneran mau minta maaf sama kamu"
"Ranto, udah deh. Udah berapa kali aku bilang jangan bahas tentang kak Wahyu, ngak ada topik lain kah?" Ketusku ke Ranto, tanpa terasa satu tetes air mata jatuh
"Maaf Chand" mata Ranto langsung beralih ke hp yang di tangannya yang sepertinya mengetikkan sesuatu

Tidak lama kemudian bel masuk berbunyi, kemudian anak murid lain masuk ke ruangan kelasnya satu persatu, aku lihat ada segerombolan cewek yang sedang ngobrol di luar sambil melihat ke arah ku, aku hanya cuek dan langsung membuka buku, Fokus.

"Heh!"
Brak!

Seorang cewek cantik dengan rambut curly-nya memukul meja ku dengan kuat.

"Lo siapanya Wahyu, hah!?" Tanyanya dengan nada menyeramkan
Aku ingat ternyata dia yang ada di parkiran pada waktu aku dan wahyu di mall
"Wa,,Wahyu? Ng,,, ngak ada kak" jawabku gugup sambil menunduk takut
"Halahhh, jangan bohong lu, dasar homo"
Ujarnya, tentu saja aku malu, karena kami jadi pusat perhatian di kelas
Tiba-tiba, cewek itu memegang erat pipiku dengan satu tangannya, Sambil mendekatkan wajahnya ke arahku
"Tapi, hmmmm, di liat-liat, Lo cantik juga ya sebagai cowok" ujarnya dengan muka sinis masih memegang erat pipiku, aku kesakitan sambil tetap melihat ke arahnya
"Ingat ya, homo bajingan! Wahyu punya gue, gue tunangan Wahyu" ujarnya sambil memperlihatkan cincin Yang ada di tangannya

"INTAN!"

seluruh orang di dalam kelas menatap 2 orang perempuan yang salah satunya berteriak

"Lepasin, dia"
"Thiya! Jangan ikut campur" protes Intan
"Heh! Gue laporin ke Guru ya karena bullying! Lepasin dia!" Bentak Thiya, Cewek setinggi intan dengan rambut panjang lurusnya.
Intan hanya menatap Thiya dan melepaskan genggamannya di pipinya
"Lain kali lho ngak akan lepas dari gue, dasar homo bajingan!" Bentak Intan ke arahku dengan wajah kurang puasnya dan meninggalkan kelas kami, Thiya dan satu temannya pun segera meninggalkan kami tapi aku cegat mereka di loby dengan panggilan

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang