25. End of STORY (part 3)

4.3K 147 25
                                    

Typo Alert ⚠️
Absurd ❗

25. End of STORY (part 3)

Spesial Ramadhan ❤️

"Malam"
"Malam" jawabnya mengecup keningku
Kenapa bisa malam? Ya tau sendiri tadi siang/sore begimana. Akibat perlakuan Koko Cheng yang membuatku benci sekaligus jijik itu, menguras seluruh tenaga. Aku ketiduran sampai malam ini. Udah larut sih, tapi masih saja ditemani Wahyu.
"Udah lama bangun?"
"Udah, hehe. Dari tdi liatin kamu Mulu. Lucu" ejeknya sambil menyebut hidungku
"Pagi-pagi udah rese!" Semprotku mencubit perutnya, wahyu hanya mengaduh dan cekikikan kek Kunti cowo :v 'emang ada ya? Kunti cowo?'
"Yahh,, pagi-pagi udah cerewet" Wahyu membalas candaan 'pagi' ku, padahal sudah malam
"Apaan sih!"
"Kan,, kann... Cerewetttt"
"Terserah" aku menutup wajah pada dada wahyu
"Malah manja lagi" ucapnya sambil mengelus rambutku
"Ya udah deh"
"Eh eh, sini-sini, sayangku" didekapnya aku dengan eratt, hampir kehilangan nyawa di buatnya
"Sesak yu"
Wahyu melemahkan pelukannya
"Udah tenang?"
"Hmm, udah"
"Mau ceritain tentang kemaren?" Tanyanya
Aku takut nyeritain semua ini sama Wahyu. Wahyu orangnya gegabah, mudah bertindak sebelum berpikir. Kalau itu miliknya, ya miliknya, ngak mau di ganggu Ama irang lain. Apalagi kalau Wahyu tau aku di ganggu Koko. Reaksinya seperti apa?
"Janji ngak bakal marah?" Tanyaku meyakinkan Wahyu agar tidak semena-mena
"Buat apa aku marah?" Wahyu malah menjawab yang lain. Buat apa?
"Janji ngak bakal nyakitin siapa-siapa?" Tanyaku lagi
"Siapa yang bakal nyakitin?" Jawabnya aneh lagi
"Ishh,, jawab"
"Iya, janji"
Disitulah aku menceritakan semuanya tentang perlakuan Koko Cheng. Wahyu sangat teliti mendengarkan. Tidak sedetikpun ia berbicara, menyela ceritaku.
"Bangs- hmmm.... Ya ampun, sayangg....." Wahyu menahan temponya
"Hmm, jangan apa-apain Koko Cheng ya" pintaku memelas. Aku kasian dengan Koko Cheng bila harus berurusan dengan Wahyu. Dan juga aku ngak mau Wahyu buat ulah atau cari gara-gara hanya karena aku. Aku ngak suka. Tapi, kalau dipikir secara sisi jahat, Koko Cheng sih memang harus di kasih pelajaran
"Sebenernya tuh dia harus dikasih pelajaran, yank..." Jelasnya sepemikiran denganku
"Jangan, Koko baik" sela-ku dengan cepat
"Huhh,, tapi, kalo kamu bilang ngak, aku pasti ngak ngelakuin" tuturnya sambil menghela nafas. Di dekapnya aku.
"Hmm, makasih" ucapku sambil membenamkan wajah ke dadanya. Entahlah, sejak kapan aku terbiasa membenamkan wajah pada dada Wahyu. Menurutku sikapku itu sedikit membuat ku dan Wahyu tenang.
"Sama-sama"
**************

Hmm,, mungkin semuanya terasa cepat. Sudah 1 tahun lebih aku dan Wahyu pacaran. Aku ingat dengan Wahyu yang dulu. Cuek, dingin, orangnya gegabah. Tapi kini, ia lembut perhatian. Ya, walaupun hanya kepadaku.

Akhirnya moment yang dinantikan pun tiba. Acara Perpisahan kakak kelas tiba. Semuanya sibuk dengan menata, mempersiapkan alat dan segala pernak pernik persiapan perpisahan besok. Acara perpisahan dilaksanakan selama 2 hari. Hari pertama yaitu acara kedatangan orang tua/wali. Dan kedua untuk acara sekolah dan murid.
Aku? Aku diminta kak Rio untuk mempersembahkan sebuah lagu. kebetulan Wahyu di sebelahku, dan meminta agar ia mengiringiku dengan bergitar. Karena juga aku tidak bisa memainkan alat instrumen kak Rio pun setuju.
Mereka akur? Ya tentu saja tidak. Awalnya Wahyu membenci akan kedatangannya yang meminta penampilan tersebut. Tapi aku coba tenangkan ia dengan berbisik "tenang, aku sayang kamu kok".
**************

Di ruangan kelasku yang kosong aku dan Wahyu bekerja untuk penampilan kami.
"Lagu apa emangnya yank?" Tanya Wahyu memulai bahasan
"Hmm,, Lagu tentang perpisahan?" Tanyaku mengerutkan dahi
"Terserah, tentang percintaan juga boleh" sarannya
"Kan ini perpisahan"
"Ia juga sih. Ngk pa-pa ah, yang pentingkan nampil"
"Rap aja gimana?" Aku berusaha mencairkan suasana
"Pfttt!!- Emangnya kamu bisa rap? Hahahah!" Wahyu terbahak-bahak mendengar ku yang bisa rap
"Bisalah!"
"Iya deh"
"Eh, tapi. Ini penampilan untuk 1 hari doang kan?" Tanyanya sambil sesekali memetik tali gitar
"2 katanya"
"Owh, okay.. hmmm.." Wahyu sejenak berpikir. Patutkan dipikirkan? Pikirku. Ya elah, gue aja mikir :v
"Mikir apaan sih!"
"Ada dehh.."
"Hmm..."
***********
Setelah 2 jam lebih akhirnya kami selesai, ntah kenapa aku ngak enakan. Karena Wahyu sedari tadi tidak fokus dengan pekejaannya. Sibuk memainkan ponsel mengetik sesuatu yang menurutku jelas sangat aneh. Ngapain?
Beberapa kali juga aku mengingatkan agar hpnya di simpan dan fokus. Dan lagi-lagi ia mengabaikan, akhirnya aku diamkan saja ia.

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang