12. Give Me a Time

2.6K 164 11
                                    

Typo Alert ⚠️

Give Me a Time: beri aku waktu



"hmmm, aku"
"Aku....."
"Hmmmm...." Aku masih bingung dan menggigit bibir ku dengan lembut

"Maafin aku kak,,, aku butuh waktu buat mikir" jawabku lesu

"Hm,, okay. Tapi jangan lama-lama ya manis, ntar kita di fitnahin, hehehe" guraunya sambil mencubit gemas pipiku, pipiku memerah
"Awww so sweeeettt!!!!" Teriak histeris cewek-cewek dari luar jendela

"Dah, kakak mau pergi ke kelas, bye Chandra" pamitnya
"Bye,,"
"Owh ya Chandra, kalau intan and the Genk ngacau kamu lagi jangan segan-segan lapor kakak" pesannya yang sedikit tegas
"I,, iya kak" jawabku gugup
"Bye cantik"
"Reseee!!"
************

02:20
Perjalanan pulang

"Cieee, yang di tembak sama Frozen. Jaid iri deh" ejek Ranto yang tiba-tiba muncul dari arah belakang
"Apaan sih! Jangan ngada-ngada, Nto! Kita cuma teman" tegasku lagi
"Iya teman, teman tapi mesra! Kayak lagu Jawa itu, hehe. Konco mesra, hahaha. Jadi iri gue" ejeknya, sambil memakan ciki dengan lahap
"Sae lu! Gila! Baru tau ya ternyata gue punya teman Fujo yang gila!"
"Eitsss,,, kok lu tau gue Fujo?" Tanyanya heran sambil memberhentikan langkah, dan menarik tanganku
"Gue baca, semuaaaa cerita di wattpad yang berakun Mr.Fujo. gue sempat bajak hp elu, tadi.. hehe, buat mastiin" jujurku
"Gila lu ya, Intel mah kalah!" Ejeknya sambil meninju kecil bahuku, aku sedikit meringis kesakitan

Tingggg

'kamu dimana?'

Sebuah notif dari mas Setiawan sang satpam muscular
'lagi perjalanan pulang, mas. Ngapa?'
'owh oke2'
'?'
Read

Gaje ni orang,
"Siapa?"
"Mas Setiawan" jawabku santai sambil menaruh hp pemberian wahyu
"Siapa tu? Pacar lo ya? Makanya Lo nolak Frozen?" Teriaknya tepat di telingaku
"Ya ampun ranto! Bisa budeg gue!dan jangan gila lu! Mas Setiawan orang yang baik, selama 3 Minggu yang lalu dia itu yg selalu bantuin aku, yang selalu jagain aku, jangan suudzhon deh!"
"Owh, kirain. Gue ngak mau ya lho berhubungan sama orang lain kecuali sama si Frozen itu!"
"Ishh, rese!" Udh ah, bye!" Pamitku sambil berbelok ke kanan persimpangan sedangkan Ranto kekiri
"Ishh! Dasar!"
*************

Sesampainya di rumah

"Mas? Ngapain mas kesini?" Tanya ku heran melihat mas Setiawan sudah menuggu di kursi luar
"Nungguin kamu lah dek, nungguin siapa lagi? Btw adik-adik kamu mana?" Sahutnya sambil mengacak-acak rambut ku
"Mereka kerja kelompok" jawabku sambil menepis tangannya
"Owh, boleh masuk ngak ni? Capek nungguin kamu"
"Hehe,, boleh kok. Silahkan masukk"
"Rumahmu nyaman ya, walaupun sederhana. Bersih, rapi" pujinya yang sedikit membuatku nge-fly
"Bisa aja. Mau minum apa mas?"
"Air putih aja, dek!"
"Makan ngak? Kebetulan lauk masih ada" tawraku sambil membuka pintu kamar
"Makan kamu aja" jawabnya yang terdengar samar di telinga
"Ha?"
"Nnti aja, masih kenyang"
"Owh,,. Kalau mau, ke dapur aja mas" tawarku yang pura-pura budeg dengan perkataannya tadi aku pun menutup pintu kamar tanpa di kunci, namun Setiawan hanya diam
Perlahan aku mendengar pintu terbuka, namun aku biasa saja, krna mungkin angin
Tapi, ternyata......

"Mas?? Ngapain? Mas?,,, Ehh mas???" Setiawan memelukku dari belakang sambil mengusap dadaku, kepalanya di sandarkan ke bahuku
"Mas! Mas kenapa? Lepasin mas, panas!" Bentakku yang berusaha untuk melepaskan pelukannya, tak bisa! Tubuhnya lebih kekar di bandingkan dengan tubuhku, tubuhnya lebih besar dariku, aku takut, gemetar di buatnya, bukan karena suka.

"Chandra, mas sayang Chandra. Jangan terima Wahyu, ya dek?"
Mataku membesar sambil menatapnya dalam pelukan
"Mas tau dari mana?"
"Tau lah dek, berita kalian udah tersebar, dan juga mas ngak rela kamu pacaran sama Wahyu, mas sayang sama kamu!" Tegas mas Setiawan yang kini memegang bahuku dan memutar balikkan badanku, aku membeku.

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang