10. Thank You

3.1K 185 7
                                    

"Malam kakakku tercintah, muach" tiba-tiba saja Dila mencium pipi sebelah kiriku dengan sekilas
"Malam?" Aku menjawab dengan nada heran
"Malam kakakku tercintah, muach" anehnya Gabriel juga ikut mencium pipi sebelah kiri ku dengan manja
"

Hmm? Malam?" Lagi, aku menjawab dengan nada tanya
"Chandra, maafin kita ya. Gara-gara kita ngak ikut Chandra lagi, Chandra hampir aja mau di apa-apain sama Kak Randy" ucap Dila manja, matanya ikhlas berlinang, hampir menjatuhkan air mata, begitupun dengan Gabriel. Aku terkejut dengan memberikan wajah datar kepada mereka dan perlahan menghela nafas

"Kalian tau dari mana?" Tanyaku heran, 'bukannya aku ngak cerita kepada siapa-siapa?'
"Hmmm,,, Ranto yang bilang semua, chand" jawab gabriel
"Ranto? Jadi? Dia penyebab semua ini?" Cerocosku sambil mengepalkan tangan
"bukan, Chand! Ishhh, malah suudzon. Sebenarnya Wahyu pas istirahat tadi mau kasih Chandra surprise, malahan semua anak di kelas-nya Chand, di suruh ngak usah masuk 20 menit sesudah bel..."
"Jahatnya, ngak di suruh belajar" selipku
"Isshh,, diem dulu" ketus Dila
"Hehe, iya-iya"
"trus pas liat Chandra ngak ada, kak Wahyu heran. Kak Wahyu nanya Ranto sama kami berdua deh, kami bilang Chandra ngak pernah jajan ke kantin palingan di kelas terus. Habis itu Ranto cari Chandra ke Toilet, eh pas ngelewat gudang dengar Chandra teriak, tanpa pikir panjang lagi, Ranto lari tuh ke arah kak Wahyu, dah gitu deh, kelanjutannya Chandra sendiri yang tau" lanjut dila
"Hmmm, jadi.....? Ya ampun gue terlalu jahat sama Ranto, gue nuduh dia bersekongkol sama Randy, habisnya dia aneh banget di dalam kelas ngetik-ngetik apaanlah" ucapku bersalah
"Itu, dia ngabarin kak Wahyu, Chand. Maafin kita ya" ucap Dila tulus
"Kalian ngak salah, salah aku aja yang terlalu lembek ngehadepin Randy, aku terlalu takut kalian di apa-apain sama Randy, kalian juga sekarang harus hati-hati, ya?" Ujarku kepada mereka berdua menggunakan kata 'aku' bukan 'gue', itu menandakan sifat lembut ke-ibuan ku muncul. ya, sifat ke-ibuan
"Ya udah, kita makan di luar yuk"
"Emangnya kita punya duit?" Tanya Dila heran, keadaan kami memang bukan orang yang terlalu berada
"Iya, di kasih Wahyu"
"Wahhhhh! Balikan" ucap Gabriel berbinar-binar, Dila ikut dengan mengangguk cepat sambil memainkan alisnya
"Ishhh, kita ngak pacaran tau! Ini aja di paksanya ambil, malah kasihnya banyak lagi"
"Berapa?" Tanya dila
"5" jawabku singkat
"ratus??" Selipnya
"Juta"
"Ya ampun Chandra, itu bisa di pake hajatan sekampung" ujar gabriel
"Huuuuu lebay amat lu" ledekku ke Gabriel sambil menekan dahinya dengan lembut
"Hmmmmm,, Enak ya punya pacar kaya, hahaha" ledek Gabriel
Aku hanya diam sambil memasang muka mengejek dan masuk ke kamar bersiap-siap untuk makan di luar
'kita ngak pacaran!'

==============================

08:20 WIB


"Alhamdulillah, kenyang"
"Pulang yuk" ajak Gabriel sambil berdiri dari kursi
"Kuy" ajak ku ke mereka berdua
Aku segera ke mas-mas yang jualan sate pinggir jalan, kami makan agak jauh itung-itung jalan-jalan juga, bosan di rumah
"Eh, Chandra! Kamu ngerasa ngak sih, dari tadi kita tu di perhatiin sama mas-mas satpam itu?" Bisik Dila pelan, segera ku memperhatikan setiap lekuk tubuh pria di sebelah meja kami
'Mas Setiawan?'
Mungkin kah mas Setiawan itu? Ya sudah lah, sudah malam, Wahyu bilang tadi mau ke rumah, aku hanya menjawab dengan gerak tidak tau dan kami berlalu pergi

Sepanjang perjalanan di Taxi kami berguaru di kursi belakang, aku bertanya soal Hafiz kepada Dila, reaksinya lumayan tenang dengan lertanyaanku, mungkin dia tau kalau aku menyetujui hubungan mereka, tidak lupa aku memberi saran supaya tidak terlampau jauh, Dila mengiyakan
.....

"Kalian dari mana?" Tanya sesosok pria bertubuh tegap dari luar pintu, yang sedari tadi menunggu kami
"Makan malam, kak" jawabku santai sambil melepaskan sepatu, di ikuti oleh Dila dan gabriel
"Kenapa ngak bilang?" Tanya Wahyu lagi
"Harus kah?" Tanyaku sambil memiringkan kepalaku
"Ya harus lah! Kalau kamu kenapa-napa gimana?" Gertak Wahyu pelan
"Kan ada Wahyu" jawabku sambil memamerkan deretan gigi ku
"Ishhhh jangan sok imut ah, aku ngak tahan" ujar Wahyu, sambil mencubit pipiku
"Kak, sakit, heran ih kenapa suka cubit pipi orang sembarangan" ketusku
"Abisnya lucu Kayak Koala"
"Ekhemmmm,, permisi Love Bird, Love Nyamuk mau lewat" celetuk Dila, aku baru sadar kami berdua Wahyu berada pas di depan pintu
"Ehh,, hehe maaf" ucap Wahyu halus
"Kak Wahyu awas bikin salah lagi sama Chandra, Chandra ngak pernah bisa maafin orang dua kali, apalagi situasinya seperti kemarin-kemarin" ujar Gabriel, Wahyu hanya mengangguk dan membuat lambang yang artinya Oke di jarinya
"Udah ah, kalian masuk jangan di luar. Ajak aja whayu ke kamar Chand, biar makin akrab, hehe" gurau Dila sambil mempersilahkan masuk
"Jangan negatif!" Erangku
"Siapa yang negatif, Chand aja yang Pikirannya kotor, uekkkkk..." ledek Dila sambil menjulurkan lidahnya
"Ishhh,, udah ah, yuk kak masuk, jangan dengerin Dila, dia tu mabuk cinta sama....." Balasku ke Dila,, sambil membuka mulut ingin bicara tapi di tahan
"Sama siapa Chand?" Tanya Wahyu, dan kulihat Dila sudah gregetan sendiri dan salah tingkah
"Au ah panas, hahahaha" jawabku sambil mengibaskan baju, dan menarik Wahyu pergi ke kamar dan menutupnya

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang