-10- Pohon Jiwa

1.4K 165 22
                                    

Pohon Jiwa

Tok tok!

Suara ketukan di pintu beranda kamarnya membuat Saka waspada. Satu nama seketika muncul di kepalanya. Irina si Tomboy Pembuat Onar.

Persis seperti julukannya, seperti itulah sosok gadis yang saat ini berdiri di balik pintu beranda kamarnya itu. Saka bahkan tak sedikit pun ragu. Memangnya, siapa lagi yang cukup gila untuk memanjat ke lantai dua kamarnya dan mengetuk pintu berandanya?

Tidak. Irina tidak memanjat ke lantai dua. Ia hanya merambat, memanjat, merangkak, atau entah apa itu yang ia lakukan, lewat pohon besar yang dahannya menghubungkan beranda kamar Saka dan beranda kamar Irina yang berada di lantai dua.

Mereka bertetangga sejak lahir. Dan sejak mereka masih belajar merangkak, hingga menjelang tahun ketujuh belas Saka, Irina selalu saja mengusilinya. Saka mendengar dari ibunya jika dulu ketika masih bayi, ketika Saka dan Irina belajar merangkak bersama, Irina selalu suka menjambak rambut Saka hingga Saka jatuh dan menangis. Bahkan, tak sekali-dua kali Irina bayi membuat Saka menangis dengan segala tingkah gilanya. Misalnya seperti merebut botol susu Saka, atau merebut mainan Saka, bahkan sampai meninju Saka hingga wajahnya lebam. Itu semua terjadi ketika mereka bahkan belum berusia lima tahun.

Setelahnya, semua semakin parah. Ingatan pertama Saka tentang Irina adalah ketika mereka di TK, Irina merebut crayon milik Saka dan membuatnya menangis. Saka ingat sekali bagaimana mereka berdua dipanggil ke depan kelas untuk bersalaman dan meminta maaf disaksikan belasan murid lainnya. Namun, besoknya Saka ingat, Irina kembali membuatnya menangis karena melempar sepatu Saka ke atas lemari.

TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang