-30- I Think I Love You (End)

4.1K 228 111
                                    

I Think I Love You

Setelah hari mulai gelap, Saka dan Irina akhirnya meninggalkan taman dan pergi untuk makan malam. Mereka makan di kafe dekat taman. Saka sudah akan memesan ayam ketika Irina juga melakukan hal yang sama.

"Kamu makan ayam juga?" tanya Saka heran.

Irina tampak tersadar dan mengetuk keningnya. "Oh iya, aku udah di tubuhku, ya. Kebiasaan, nih, tiap makan milihnya makanan kesukaanmu." Irina tersenyum geli.

Saka berdehem. Ia pun memesan menu yang sama dengan Irina. Setelah mereka memesan, Irina tampak asyik mengamati sekitar kafe, semantara tatapan Saka entah kenapa justru tertuju pada gadis itu.

Selama seminggu terakhir, Saka hanya melihat wajah tidur Irina atau air matanya. Namun, kali ini, ia bisa melihat Irina yang tersenyum ketika menyebut interior kafenya yang bagus.

Saka menahan napas ketika Irina menatapnya, masih sambil tersenyum. Degup jantungnya mendadak kacau.

"Apa?" sengitnya.

Irina mendengus pelan. "Kamu kok jadi sensi gitu, sih? Beneran kayak cewek, tahu!"

Saka mendesis kesal. "Udah deh, nggak usah banyak omong. Diam aja sambil nungguin pesanan kita."

Irina menggeleng-geleng dramatis. "Hidupmu pasti ngebosanin, ya?"

"Hidupku baik-baik aja," tepis Saka.

Irina mencibir tak percaya. "Makanya, kamu punya banyak musuh."

"Dan kamu musuh terbesarku," dengus Saka.

"Tuh kan, kamu yang ngajak ribut duluan," sebut Irina.

Saka mengerang dalam hati. Entah kenapa, Saka jadi bersikap seaneh ini di depan Irina. Tak hanya tubuhnya yang terasa aneh, sekarang otaknya pun mulai terasa aneh.

Apa sebenarnya yang Irina lakukan pada Saka?

"Kamu naksir aku, ya?" tembak Irina tiba-tiba.

Saka seketika melotot tak terima. "Jangan ngomong sembarangan kamu!"

Irina mendengus geli. "Biasa aja, sih, kalau enggak. Lagian, kamu ngapain dari tadi ngelihatin aku gitu?"

"Siapa yang ngelihatin kamu? Jangan ge-er, ya! Aku ngelihatin yang di belakangmu, tuh!"

Irina mengerutkan kening dan menoleh ke belakang, tapi hanya ada beberapa meja yang kosong.

Astaga, ada apa dengan otak Saka? Apa ini karena tubuhnya terlalu lama dipakai Irina? Argh, kenapa pula jantung Saka terus berdegup kacau seperti ini hanya karena menatap Irina?

Saka pasti sudah gila!

***

Mata Irina terasa berat ketika ia berusaha membuka matanya. Tubuhnya terasa terayun dan melayang di udara. Irina berusaha sekuat tenaga membuka matanya dan hal pertama yang dilihatnya adalah wajah Saka. Begitu dekat.

"Selalu aja ngerepotin. Ngapain sih, pakai ketiduran di mobil? Kebiasaan nih, ngerepotin mulu!" omel Saka, membuat Irina refleks tersenyum.

"Saka ..." panggil Irina.

Saka menunduk menatapnya. "Kamu udah bangun?"

Irina mengerjap. Detik berikutnya, tubuhnya seorang melayang bebas sebelum ia mendapati dirinya mendarat di sofa ruang tamu. Seketika, kantuk Irina lenyap. Ia melotot pada Saka.

"Kamu ada masalah apa sih, sama aku?!" seru Irina kesal.

Saka melengos dan pergi begitu saja. Irina berdiri dan menyusul Saka. Pria itu tampak terkejut ketika Irina ikut masuk ke kamarnya.

"Kamu mau ngapain, sih?" protes Saka.

"Bikin perhitungan," jawab Irina.

Ganti Saka yang melotot kaget ketika Irina tiba-tiba berdiri di depannya, membelakanginya. Irina lalu menarik lengan Saka ke depan, membanting pria itu hingga ia mendarat keras di lantai kamarnya. Irina tersenyum penuh kemenangan, sementara di bawahnya, Saka mengerang kesakitan.

"Sekarang kita impas," ucap Irina riang.

Namun, ketika Irina akan melangkah pergi, Saka menangkap tangannya dan menariknya. Irina kehilangan keseimbangan dan jatuh di atas tubuh Saka. Namun, itu belum apa-apa dibandingkan bibirnya yang kemudian mendarat di bibir Saka.

Irina mengerjap panik, tak berani bergerak. Jantungnya berdegup begitu kencang, Saka mungkin juga bisa meraskan detak jantungnya kini. Detik berikutnya, Irina merasa posisinya berpindah. Saka berguling hingga pria itu ada di atasnya, lalu menarik bibirnya yang menyentuh bibir Irina.

Saka menatap Irina lekat. Jantung Irina berdegup semakin kencang.

"Kamu ..."

Irina menelan ludah. "Maaf," Irina berkata. Ia memejamkan mata ketika akhirnya mengaku, "Kayaknya aku suka kamu."

Irina menunggu selama beberapa saat. Tak ada reaksi. Tak ada balasan. Irina membuka mata dan Saka tampak terkejut di atasnya.

"A-apa kamu bilang?" Suaranya bahkan terdengar terkejut.

Irina berdehem. "Aku juga nggak tahu kenapa bisa gitu. Tapi, itu kan, bukan salahku. Gara-gara kamu selalu ada di sampingku dan jagain aku. Aku ... jadi suka sama kamu."

Saka masih tampak terkejut, tapi ia kemudian mengangkat tubuhnya dari Irina dan berdiri. Irina juga perlahan ikut berdiri. Wajahnya terasa panas. Bisa ia bayangkan pipinya pasti semerah kepiting rebus sekarang.

Saka tiba-tiba menuding wajah Irina. "Kamu jangan main-main, ya! Kamu pikir, kamu bisa ngerjain aku pakai cara kayak gitu?"

Irina menggeleng bingung. "Aku nggak main-main, kok. Aku beneran suka sama kamu."

Ganti Saka yang tampak bingung. "Kamu ... aku ... kita ..."

Irina mendekati Saka, lalu berjinjit di depan pria itu, menangkup wajahnya dan mengakhiri kalimat terbata Saka dengan ciuman di bibir pria itu.

Ah, Irina tak peduli lagi meski Saka adalah musuh besarnya, atau meski Saka adalah orang yang paling sering membuatnya kesal. Satu hal yang ia tahu, Saka adalah orang yang selalu melindungi dan menjaganya. Meski pria itu terkadang bersikap jahat padanya, tapi ia tahu, Saka adalah pria baik yang selalu menjaganya.

Mau sebenci apa pun Irina pada Saka, pada akhirnya hatinya tak bisa mengelak. Mencintai Saka adalah hal yang tak bisa ia pilih. Meski pria itu adalah titisan patung es, tapi ia mampu membuat hati Irina meleleh.

Oh, otak Irina mulai meracau. Sepertinya memang ia sudah jatuh terlalu dalam. Pada pria dingin yang ia pikir adalah musuhnya, Saka.

End 

Note: 

Dear Lovely, 

Finally, I can complete this story at the right time. Thanks a lot buat dukungan dan semangat kalian. Ini cerita bisa selesai karena semangat kalian yang zupeeer zekaleee... Kalian emang terbaik, dah. Luv luv... :* 

Be ready for new story ya, Lovely... See ya... ^^

Love, 
Ally Jane

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang