Entah apa yang terjadi padaku belakangan ini, pikiran ku selalu tak fokus, saat sedang di studio untuk merekam lagu, atau sedang berolahraga sering sekali kesalahan - kesalahan kecil ku lakukan.
Ini semua karena seorang wanita yang berhasil mencuri fokus ku, seorang wanita yang telah lama menjadi rekan kerja dan telah ku anggap sebagai keluarga.
Apalagi ucapan Ha ha tempo hari di restoran yang selalu terngiang jelas di telinga ku. Perkataanya membuat ku ingin mengatakan tentang rasa ini, namun ketakutan dan keraguan selalu berhasil muncul untuk menghalangi nyali ku .
Ku membenarkan ucapannya, karena siapa pun yang mengenal Ji Hyo, tidak mungkin mereka tidak akan suka padanya, sosoknya yang ramah, selalu memperdulikan orang yang ada di sekitarnya, pekerja keras dan sifat baik hatinya, serta wajahnya yang meski sudah memasuki usia hampir 40 tapi masih terlihat sangat cantik.
Dan aku adalah salah satu orang yang sudah sangat tergila - gila padanya, entah sejak kapan perasaan ini mulai tumbuh untuknya, yang pasti ku berharap dia akan segera tahu dan mempunyai perasaan yang sama untuk ku.
****
Cukup lama ku terdiam di sini sambil terus membolak - balikan benda pipih berwarna hitam yang sedari tadi kupegang, helaan demi helaan nafas ku buang hanya untuk mengurai kegugupan yang terus menghinggapiku.
Beberapa kali memandang kontak seseorang yang ingin ku hubungi, tapi lagi - lagi jiwa pengecut ku meronta ke permukaan, terlalu takut kalau panggilan ini akan menggangu waktu istirahatnya.
Tapi satu sisi perasaan yang sudah membuncah, ingin segera di ungkapkan kepada pemilik hati ini, kembali menyakinkan ku dan akhirnya dengan sedikit tekad, ku memberanikan diri untuk menghubunginya.
Ku menghembuskan nafas lagi untuk yang kesekian kali, sebelum akhirnya mulai menekan nomor yang memang sudah ku hapal.
Tuut... Tuut... Tuut..
Hanya suara itu yang terdengar di telinga ku.
" Apa iya dia sudah tidur?" Tanyaku pada diri sendiri." Baiklah sekali lagi, kalau memang tidak diangkat mungkin ku akan menyerah" kembali ku menyakinkan diri.
" Tolong aku kali ini, tuhan" doa ku sebelum meletakkan handphone ke telingaku.
Satu kali, dua kali, masih belum ada tanda - tanda panggilan ini akan diangkat olehnya, " baiklah mungkin ku harus berhenti sampai disini" ucapku lagi dengan putus asa.
Tepat sebelum ku memutus panggilan, terdengar sapaan dari seberang telepon, ku menghela nafas lega, tapi kemudian rasa gugup kembali menyerang.
" Yeobsseo, oppa." Sapa seorang wanita.
" Yeobsseo, Ji Hyo ya apa oppa mengganggu mu? Apa kau sudah tidur?"
" Aniyeo, mianhe tadi aku sedang berada di kamar mandi, jadi tidak mendengar bunyi telepon."
" Oya, ada apa oppa?"
" An-aniyeo hanya sedang ingin mendengar suaramu saja."
" Oppa tidak menggangu kan? Kalau memang kau merasa terganggu kau bisa mematikan telepon nya Ji Hyo ya."
" Ti-tidak sama sekali, oppa sama sekali tidak menggangu ku" ucapnya cepat.
" Hmm, baiklah Ji Hyo ya bisa kita bertemu sebentar?" Tanya ku takut - takut.
" Sekarang?" Tanya Ji Hyo memastikan.
" Ne, sekarang oppa sedang ada di depan pintu apartemen mu."
" Mwo? Jinjja?" Tanyanya histeris.
" Ba- baik lah oppa tunggu sebentar 15, tidak 5 menit aku akan segera membuka pintunya." Ucapnya dengan nada panik dan terburu- buru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spartace : Future Couple (End)
FanfictionPROLOG Kim Jong kook dan song Ji Hyo serta member lainnya mereka selalu tampil bersama dalam acara running man, bahkan sudah bertahun - tahun, rasa kekeluargaan pun selalu terasa, meski mereka tidak sedang syuting running man. Bagaimana perasaan ya...