PART 19

343 37 3
                                    

Dua minggu kemudian,

Bau antiseptik akan menyengat penciuman siapa saja yang masuk ke dalam ruangan ini. Namun hal tersebut tidak mempengaruhi seorang pria jangkung yang selalu datang untuk menemani dan senantiasa menunggu bangunnya seorang gadis yang menjadi tanggung jawabnya sejak beberapa minggu yang lalu.

Hampir 3 minggu ia menunggu pemilik mata hazel itu bangun. Berita tentang kecelakaan mobil mewah itu menggebu-gebu hingga ke negara-negara lain. Kai dan keluarga Rose tidak perlu repot-repot untuk membuka rahang bawah mereka dan menampilkan deretan gigi putih hingga kering.

Lemon Music Company, siapa yang tidak asing dengan perusahaan raksasa tersebut? Bahkan ia memiliki banyak cabang yang berada di penjuru dunia lain. Perusahaan yang berdiri 15 tahun yang lalu memiliki banyak kolega.

Berita yang meroket tentang CEO Roseanne Kim dan CEO Kim Jong In yang mengalami kecelakaan bersama-sama membuat menurunnya saham perusahaan masing-masing.

Walaupun Kai telah membuat konfrensi tentang kecelakaan itu, masih terdapat banyak pertanyaan dibenak masyarakat. Kenapa mereka bisa bersama? Apakah Jong In benar-benar akan bertanggung jawab secara penuh? Dan sederetan pertanyaan lainnya.

Pria berambut kecoklatan itu duduk di kursi yang bersebelahan dengan brankar. Ia melepas kacamatanya. Pria itu sangat lelah dengan seluruh pekerjaan yang ia tekuni untuk meningkatkan harga saham yang terus menerus turun.

"Cepatlah bangun. Kau juga harus melakukan konfrensi agar masyarakat tidak bertanya-tanya lagi dan saham kita tidak menurun terlalu lama," gumam Kai kepada Rose yang bahkan belum membuka matanya.

Kai menguap dan matanya berair akibat uapan itu. Ia melihat jam di lengannya lalu meletakkan kepalanya di kasur Rose.

Ia sangat mengantuk. Seluruh tenaganya habis untuk kerja kerasnya bahkan semalam ia hanya tidur 3 jam.

Tak lama kemudian dengkuran kecil terdengar. Pria bertubuh kekar itu tidur dengan pulasnya seperti anak kecil yang tertidur di pelukan ibunya.

Pria yang bernama Kim Jong In itu mengingat sesuatu. Suatu memori kelam yang ingin ia kubur hidup-hidup. Memori yang terputar di otaknya tanpa izin dari si pemilik tubuh.

Flashback on,

"Eomma.. eomma!! Kau harus bangun! Kau tak boleh meninggalkan aku!!" seru seorang anak kecil.

Kala itu anak tersebut berusia 10 tahun. Dan ia harus menghadapi kenyataan pahit bahwa harapannya, masa depannya, hanya tergantung dari ibundanya tercinta yang sedang terbaring kaku di brankar rumah sakit.

"Kau tak boleh meninggalkan aku!!! Kau tak boleh menyusul appa... Hiks..."

"Kim Jong In... Mulai sekarang kau akan tinggal bersama kami okay?" tanya seorang wanita yang telah membujuk Kai dengan sabar.

Semenjak adiknya meninggal, Kai tak kunjung berhenti menangis. Ia tahu rasanya, apalagi Kai masih kecil. Terlalu kecil untuk menerima kenyataan pahit ini.

"Jong In mau sama Eomma dan Appa!"

Seorang pria yang datang bersama dokter langsung menggendong Kai dan membawa anak kecil itu keluar kamar rumah sakit.

"Dokter jahat! Kenapa dokter tak bisa menyelamatkan Appa dan Eomma? Mereka bilang dokter itu penyelamat tapi ternyata tidak!!" seru Kai kepada dokter dan suster yang masih berada di sekitar brankar ibunya sedang membereskan peralatan rumah sakit.

"EOMMA!!!" teriaknya ketika pintu di tutup.

Sejak saat itu... Kai bersumpah akan membunuh. Membunuh siapapun yang membuat kedua orangtuanya sekarat.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang