PART 24

273 37 7
                                    

Sosok seorang wanita muncul di sayap kiri mansion keluarga Kim secara mendadak. Ia membuka matanya yang tadi tertutup karena ia melakukan teleportasi menampakkan mata indahnya yang berwarna hazel.

Heels yang ia pakai membuat suara beriringan dengan langkahnya menuju sebuah lukisan 'The Persistence of Memory'.

Wanita itu menoleh ke kanan lalu ke kiri-memastikan tidak ada seorangpun yang melihatnya lalu ia menekan sebuah tombol tersembunyi yang berada di pojok kanan dalam lukisan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita itu menoleh ke kanan lalu ke kiri-memastikan tidak ada seorangpun yang melihatnya lalu ia menekan sebuah tombol tersembunyi yang berada di pojok kanan dalam lukisan tersebut.

"Jika Salvador Dali memaknai lukisan ini dengan sebuah pernyataan bahwa 'Betapa tidak ada apa-apanya waktu ketika kita bermimpi', mengapa aku malah memaknainya sebagai 'Waktu berlalu dengan sangat cepat. Maka kita harus mencegah hal-hal buruk agar tidak membekas diingatan'?" Rose bertanya pada dirinya sendiri sembari menatap lukisan yang dibeli oleh Jisoo.

Sebuah layar transparan muncul di hadapannya. Rose mendekatkan tato bunganya di pergelangan tangan kanan belakangnya ke alat scan itu. Walaupun ia juga bisa menggunakan tato di punggungnya tapi tidak mungkin ia harus membuka pakaiannya bukan? Itu adalah hal tergila!

 Walaupun ia juga bisa menggunakan tato di punggungnya tapi tidak mungkin ia harus membuka pakaiannya bukan? Itu adalah hal tergila!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu Rose sedikit membungkuk untuk meng-scan mata hazel sebelah kirinya.

Alat itu kembali berbunyi dan menghilang tanpa bekas. Lalu sayap kiri yang awalnya hanya berisikan vas bunga dan lukisan berubah menjadi sebuah ruangan yang sangat luas dan hanya bisa dilihat oleh makhluk seperti mereka.

Rose masuk ke dalam ruangan tersebut lalu memanggil Wendy. "Eonnie?"

Rose menatap sekitarnya lalu ia menemukan pintu ruangan keamanan mansion-nya tidak tertutup dengan rapat. Ia membuka pintu tersebut dan mendapati Wendy yang fokus menatap layar persegi panjang yang ukurannya sangat besar.

"Sedang apa?" tanya Rose.

"Ah! Kkamjak!" Wendy hampir saja melompat karena kaget dan wanita itu tengah menatap Rose dengan tatapan horornya.

"Bukan salahku! Eonnie yang terlalu fokus!" Rose tidak menerima bila Wendy menyalahkan dirinya bahkan sebelum eonnie-nya itu mengucapkan sesuatu.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang