PART 21

340 37 3
                                    

Langit sudah gelap dan Irene masih berada di gedung pemotretan sejak sore tadi.

"Pemotretan hari ini sudah selesai. Terima kasih atas kerjasamanya"

Semua orang senang akhirnya bisa pulang tidak terkecuali Irene yang mengantuk. Irene mengganti pakaiannya dan berjalan keluar ruangan dengan manajer Kim.

"Irene-ssi" panggil Baekhyun tepat setelah Irene dan manajer Kim keluar dari ruang rias.

Mengerti dengan tatapan Baekhyun kepadanya, Irene meminta manajer Kim untuk menunggu di mobil. Baekhyun membuka pintu ruang riasnya mengisyaratkan Irene untuk masuk kedalam. Tanpa rasa curiga Irene masuk kedalam.

"Kau ada waktu malam ini?" Tanya Baekhyun langsung to the point.

"Mungkin?" Jawab Irene ragu-ragu.

"Aku ingin mengatakan sesuatu malam ini, kumohon ini penting" Baekhyun menatapnya serius.

Baru kali ini Irene bisa melihat wajah serius seorang Baekhyun yang biasanya hanya main-main saja.

"Pukul 10 malam. Jangan datang terlalu cepat tetapi jangan terlambat juga" ujar Irene dan dibalas senyuman manis oleh Baekhyun.

Irene keluar dari ruang rias dan menutupnya cepat. Jantungnya akan lepas jika berlama-lama disana. Lift terbuka dan Irene masuk kedalam. Sebelum pintu lift tertutup Baekhyun berlari masuk.

Sebuah panggilan masuk di ponsel Baekhyun. Nomornya tidak dikenal tetapi mungkin saja penting.

"Yeoboseyo?"

"Baekhyun-ah" suara yang sangat familiar memanggil namanya.

"Nugu?" Tanya Baekhyun bingung.

Baekhyun menatap Irene, dan Irene jadi penasaran tentang orang yang menelfon. Irene akhirnya mengambil alih ponsel Baekhyun dan menghidupkan speaker.

"Kau tidak ingat? Ini aku Nara!" Jawab orang itu.

"Oh Nara noona? Ada apa menelfon?" Tanya Baekhyun.

"Kau ini masih saja memanggilku noona. Oh ya! Aku ingin bertanya apakah kau bisa datang pukul 10 nanti? Ada pesta dirumahku" Irene sedikit kesal Nara mengajak Baekhyun datang pukul 10 padahal mereka ada janji.

"Pesta apa? Setauku hari ini tidak ada sesuatu yang spesial?" Tanya Baekhyun lagi.

"MWO?! Kau lupa? Ayolah ini hari ulang tahunku!" Ujar Nara kesal.

"Ah! Mianhe... Aku benar-benar lupa. Baiklah aku akan datang" ucap Baekhyun pada akhirnya.

"Jadi oppa akan membatalkan janji kita?" Ujar Irene tiba-tiba padahal telfon itu masih belum diakhiri.

"Mian... Akan kukatakan lain kali" jujur saja Baekhyun merasa bersalah.

"Menyebalkan" Irene mengatakannya pelan namun lift merupakan ruangan tertutup sehingga Baekhyun masih bisa mendengarnya.

Nara yang mendengarkan percakapan mereka dari telfon tentu saja senang. Kali ini ia menang. Baekhyun mementingkan dirinya.

Ponsel Baekhyun dikembalikan oleh Irene dan detik berikutnya pintu lift terbuka. Dengan terburu-buru Irene berjalan keluar dengan cepat, Baekhyun ingin mengejarnya namun ia ragu.

Awalnya Irene berfikir Baekhyun akan mengejarnya untuk minta maaf tetapi tidak. Baekhyun masih berdiri diam di depan lift.

Hancur sudah harapannya. Irene langsung masuk ke mobil dan menutup keras pintu mobil.

"Ada masalah apa lagi sekarang Irene-ssi?" Tanya manajer Kim penasaran sekaligus bingung dengan mood Irene yang turun drastis.

"Tidak... Ini bukan masalah besar" jawab Irene seadanya.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang