SnT | Epilogue : Sacrifice

4.2K 163 29
                                    

Annyeonghaseyo ....
Apa kabar semua?

Di manapun kalian berada, tetap hati-hati dan jaga kesehatan ya, guys.

Finally sampai juga pada epilog. Playlist untuk chapter ini anggap saja mewakili ungkapan hati Rafael dan Vic satu sama lain. Ceilah ....

Jangan lupa untuk klik bintang kecilnya.

Happy Reading ....

______________________________________

"Awh!" ringis Elaine.

Vic melototkan matanya. "Eugene!"

Namun, Eugene tidak peduli. Pria itu langsung berdiri ke belakang kursi yang diduduki Vic saat pintu dibuka paksa dari luar.

Tiga orang di dalam ruangan tersebut sontak menoleh ke arah pintu dengan ekspresi yang berbeda-beda. Salah satunya Vic yang terkejut kala mendapati bercak-bercak darah menghiasi kemeja putih Rafael. Pria itu juga memegang sebuah pistol. Di belakang Rafael berdiri beberapa bodyguard berseragam hitam.

"Rafa ...."

👔👔👔

Playlist : Kelly Clarkson - Piece by Piece

👔👔👔

"Senang bertemu denganmu lagi, Tuan Rafael yang terhormat," sapa Eugene tenang seolah mereka semua tidak sedang berada di situasi yang salah.

Vic bahkan sampai terheran-heran dengan sikap pria di belakangnya ini. Berhubungan dengan Eugene beberapa tahun, nyatanya tidak membuat Vic benar-benar mengenal sosoknya.

Berbanding terbalik dengan Rafael yang ingin sekali melubangi kepala Eugene saat ini. Pria itu bahkan sudah menggertakkan gigi saking marahnya. "Berani sekali kamu menculik istriku!"

"Aku tidak menculiknya. Dia yang datang sendiri," bantah Eugene. Pria itu lantas bersiul-siul santai. "Awalnya aku tidak berniat membawa Victoria ke sini. Targetku adalah Ruby Alette Tyson karena wanita itu sudah berani mengusik kami—Kartel Tigile. Sayangnya dia berhasil lolos. Alhasil aku harus menyandera Elaine dan Victoria, tetapi tak apa, lebih menyenangkan kalau aku bisa membunuhmu karena kamu dalangnya," paparnya penuh kelicikan.

"Ini tidak akan terjadi kalau kamu tidak membunuh Mr. Lawis! Pun seharusnya kamu berterima kasih pada Ayahku yang sudah membebaskanmu!"

Eugene manggut-manggut. "Ya, aku sangat berterima kasih pada Mr. Derizcon, maka dari itu aku menuruti permintaan beliau untuk tidak menyentuh cucunya. Namun seingatku, pria tua itu tidak menyebutkan kalau aku tidak boleh bermain-main pada anak dan menantunya."

Eugene lantas mengelus puncak kepala Vic dan berkata, "Sayang sekali ya, Vic. Ternyata Mr. Derizcon belum menerimamu sebagai menantu. Beliau hanya memedulikan anak yang kamu lahirkan—garis keturunan Derizcon."

"Jangan dengarkan dia, Vic!" teriak Rafael. Pria itu lalu beralih menatap Eugene tajam. "Menyerahlah, Roland! Semua anak buahmu telah berhasil dilumpuhkan. Tidak ada yang bisa menyelamatkanmu sekarang!"

Suit and Tie [2] | ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang