SnT | Chapter 38 - Say what's in your heart

1.7K 166 5
                                    

SUIT AND TIE UPDATE!!!

Siapa yang nungguin, hayo???

Btw, iniaku hanya cek sekilas. Apabila kalian menemukan TYPO atau kalimat rancu, bisa langsung komen biar aku segera perbaiki. Dan seperti biasa ... jangan lupa untuk tekan bintang kecilnya sebelum membaca.

Happy Reading...

______________________________________

"Fine! Namun, ingat ... jangan terlalu diforsir. Aku tidak mau kamu sakit. Walaupun kamu menomorsatukan keadilan, tetapi kamu juga harus bisa mengistirahatkan diri. Understand?"

"Copy that, Madame!" sahut Rafael cepat sembari memberi hormat. "Kalau begitu aku ke ruang kerja dulu. Kita bertemu lagi saat makan malam."

Vic pun hanya menganggukkan kepalanya mengerti. Percakapan keduanya berhenti tepat setelah sang suami menghilang dari balik pintu. Vic menghela napas, mencoba untuk mengendalikan diri sendiri. Dia, Victoria Beverlly Adam pasti bisa melewati semua ini.

👔👔👔

Segalanya berjalan dengan baik kemarin. Adam tidak menaruh curiga sedikit pun pada setiap alibi yang terlontar dari bibir putrinya. Pria paruh baya itu justru mendoakan yang terbaik untuk Vic, untuk keinginannya memiliki anak. Membuat Vic merasa bersalah karena telah berbohong.

Persoalan hutang dan uang itu, Vic membiarkan suaminya yang membuka suara dan menjelaskan. Dan lagi-lagi Adam tidak curiga walau dia sempat menolak tawaran menantunya. Siapa pun pasti tidak ingin menjadi beban atau merasa hutang budi, akan tetapi untungnya mulut manis pria bermanik biru itu mampu meyakinkan Adam hingga pria paruh baya tersebut setuju Rafael yang melunasinya.

Vic memandangi pantulan dirinya di cermin. Wajahnya telah dipoles dengan make-up mahal, menghasilkan karya sempurna yang tentu mampu memikat siapa saja. Dia juga memakai dress warna silver dari salah satu brand ternama untuk melengkapi penampilan malam ini.

Tadi Rafael tiba-tiba menelepon dan mengajak makan malam. Dia menyuruh Vic berdandan yang cantik. Saat Vic berkata akan menyiapkan pakaian Rafael, pria itu menolak karena katanya akan bersiap-siap di kantor saja. Vic pun tidak dapat membantah.

Ponsel Vic berbunyi. Dia lantas mengintip benda pipih yang tergeletak di atas meja rias untuk melihat siapa yang mengirim pesan. Ternyata Rafael. Pria itu mengabari kalau mobil baru saja melewati gerbang besar mansion.

Tidak ingin membuang waktu, Vic bergegas memasukkan ponselnya ke dalam tas tangan hitamnya, kemudian memakai stiletto yang berwarna senada dengan tasnya itu. Setelah memastikan sekali lagi, dia pun melangkah keluar kamar dan turun ke lantai dasar. Berdasarkan prediksi seharusnya mobil Rafael sudah sampai di depan, maka dia pun langsung menuju pintu utama.

Kedua mata Vic berbinar saat melihat bagaimana penampilan Rafael begitu keduanya sudah berhadapan. Pria itu memakai kemeja hitam dengan dua kancing teratas dibuka dan bagian lengannya digulung sampai siku, serta celana panjang berwarna senada. Di mata Vic, suaminya teramat tampan. Lebih gagah dan berwibawa dengan pakaian serba hitam. Vic menyukainya.

"You look so gorgeous," puji Rafael. Dia mengelus puncak kepala Vic penuh kelembutan.

"You also look hot and sexy," balas Vic seraya mengerlingkan sebelah matanya.

Suit and Tie [2] | ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang