SnT | Chapter 26 - Marry her

3.2K 265 28
                                    

SUIT AND TIE UPDATE!!!

Finally aku bisa nyelesain chapter ini walau agak lama. Sebenarnya aku udah ngetik sampai 1.000an kata pas publish chapter 25, makanya aku percaya diri bakal update cepat. Tapi, mendadak ketimpa masalah besar yang bikin aku mengesampingkan semuanya demi menyelesaikan masalah tersebut. Maaf ya karena bulan Agustus ini aku malah kurang produktif.

Seperti biasa, jangan lupa untuk klik bintang kecilnya.

Happy Reading...

______________________________________

"Aku bahagia, tetapi aku juga belum tenang karena tidak tahu apa-apa. Rafael, please... Bukankah kita seharusnya belajar saling terbuka?"

Rafael menghela napas kasar. Tahu jika tidak ada gunanya dia menghindari sifat keras kepala wanitanya. "Besok aku akan membawamu ke suatu tempat, dan di sana kamu akan tahu semuanya."

"Ke mana?" tanya Vic lagi.

"Kamu akan tahu." Hanya itu yang bisa dijawab Rafael sekarang. Dia berencana membawa Vic menemui Gordon besok, sekaligus memberikan jawaban yang diminta pria paruh baya itu. Rafael berharap Ayahnya bisa menerima keputusan ini dan merestui pernikahan mereka.

👔👔👔

Mobil Rafael memasuki perkarangan sebuah mansion yang tidak kalah mewah dengan mansion Rafael ketika gerbang dibuka. Mansion ini didominasi oleh warna putih dan juga cokelat kayu sehingga terlihat aesthetic. Dalam hati Vic bertanya-tanya ini rumah siapa, ingin bertanya pun rasanya percuma. Rafael pasti akan menjawabnya dengan cara menyebalkan, seperti halnya saat dia menanyakan ke mana pria itu hendak membawanya.

Mobil berhenti di depan pintu utama. Vic pun bergegas keluar setelah Rafael membukakan pintu. Mereka kemudian berjalan beriringan menaiki beberapa undakan untuk mencapai pintu utama.

"Apa sampai detik ini kamu tetap akan bungkam soal siapa yang akan kita kunjungi?" tanya Vic ketika maid membuka pintu dari dalam.

Ya, bagaimana pun Vic harus tahu siapa tuan rumahnya, bukan? Sehingga dia bisa menyiapkan diri dalam hal bersikap nantinya.

"Jika sedari awal aku berkata akan membawamu menemui Daddy, tidak menjamin kamu bersedia ikut, 'kan?"

Vic refleks terbelalak dan langsung menoleh ke samping. "Jadi, ini mansion Gordon Derizcon?"

Rafael mengangguk pelan. "Mengapa? Kamu tidak ingin masuk?"

Vic meneguk salivanya kasar. "Tidak," balasnya sembari menggandeng lengan Rafael. "Ayo kita temui Daddymu itu! Aku jamin darah tingginya akan naik saat melihatku di sini. Kamu tahu sendiri seberapa rumit hubungan kami. Hanya saja berhubung kita akan menikah, dia berhak tahu, dan kita perlu meminta restu."

Rafael tersenyum tipis, sebelah tangannya yang bebas digunakan untuk mengusap puncak kepala Vic. "Iya-iya. Kamu sendiri juga tidak perlu setegang itu."

Vic sedikit terkejut karena Rafael menyadarinya, namun dengan segera dia menutupinya. Mereka pun mulai melangkah masuk, menelusuri lorong panjang. Kening Vic sedikit mengerut karena suasana di mansion ini remang-remang, menimbulkan kesan suram, padahal isinya menakjubkan; furnitur mewah, lantai marmer mengilap, guci-guci besar dengan ukiran unik, lukisan-lukisan abstrak tergantung di dinding dengan berbagai ukuran. Vic yakin uang yang dikeluarkan tidaklah main-main.

Suit and Tie [2] | ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang