SnT | Chapter 28 - This isn't a dream

3.2K 228 19
                                    

SUIT AND TIE UPDATE!!!

Pastikan kalian udah baca chapter 27 yang sudah aku update minggu lalu sebelum lanjut ke sini.

Seperti biasa, jangan lupa untuk klik bintang kecilnya.

Happy Reading...

______________________________________

"Nyaman?" tanya Rafael lembut.

"Iya, really."

"Good night, Sweetheart."

"Good night too, My boy," balas Vic dengan mata terpejam.

Rafael pun menghujani puncak kepala wanita itu dengan kecupan sebelum ikut terlelap.

👔👔👔

Fou de Pâtisserie, Paris—Perancis. 08:36 AM

Pagi-pagi sekali Vic telah sampai di pâtisserie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi-pagi sekali Vic telah sampai di pâtisserie. Karena lebih dari seminggu toko ini tutup jadi banyak sekali debu di mana-mana, dan tentu mereka harus membersihkannya sebelum jam buka.

Sekarang Vic tengah sibuk mengelap kaca-kaca etalase, sedangkan Sylvia menyedot debu dan kotoran di lantai menggunakan vacuum cleaner. Namun, mereka tidak hanya berdua. Ada Sammy juga di sini, hanya saja pria itu duduk diam dan sibuk dengan ponselnya.

Suasananya sangat canggung mengingat apa yang pernah terjadi di antara mereka. Jika dulu Vic merasa santai saja setiap menolak perasaan Sammy sebelum Rafael kembali ke hidupnya, sekarang justru dia merasa bersalah.

"Jadi, kamu sudah bertemu dengan kedua orang tuamu di New York," ucap Sylvia tiba-tiba.

Vic yang sedari tadi terjebak dalam lamunan sedikit terkejut dilempar pertanyaan seperti itu, namun dia segera menetralkan perasaannya dan mengangguk mengiakan.

"Hanya itu?"

Kening Vic mengerut dalam. Tidak mengerti akan arah pertanyaan atasannya. "Apa maksudmu?"

Sylvia secara terang-terangan memandang cincin yang melingkar di jari manis Vic. "Tidak ada moment yang ingin kamu bagikan?" tanyanya dengan senyum penuh arti.

Vic pun mengikuti arah pandang wanita itu, kemudian mendecakkan lidah. "Ah! Aku lupa memberitahumu."

Kedua mata Sylvia berbinar. "Jadi, benar tebakanku?"

Suit and Tie [2] | ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang