SnT | Chapter 46 - Reoccur

1.9K 129 8
                                    

SUIT AND TIE UPDATE!!!

Siapa di sini yang selalu nungguin?

Chapter ini agak warning karena mengandung kata-kata kasar dan adegan kekerasan. Pokoknya jangan ditiru yang buruk-buruknya, ya.

Kalau nemu TYPO atau kalimat rancu, langsung comment saja, ya. Biar aku revisi.

Happy Reading...

______________________________________

"He-em .... Itu juga yang membuatku mau memaafkanmu."

Rafael lantas menyatukan kening keduanya dengan Verrel berada di antara mereka. "Kalau begitu, jangan pernah meninggalkanku lagi, karena kamu adalah semestaku. Aku tidak tahu harus bagaimana kalau semestaku menghilang, aku akan kehilangan arah."

"I'm yours. Aku hanya akan selalu berada di sisimu. Aku terikat padamu seumur hidup, sesuai sumpah pernikahan kita," janji Vic.

👔👔👔

Vic baru saja selesai membalur minyak kayu putih ke perut Verrel ketika ponselnya berbunyi. Wanita itu lantas menyuruh Petty untuk memakaikan Verrel baju selagi dia meraih ponselnya yang tergeletak di atas nakas kamar tidur Verrel.

Seulas senyum terbit di bibir Vic kala melihat siapa yang menghubungi. Segera dia mengangkat panggilan tersebut dengan antusias. "Halo, E!"

"Hello, Minemaksudku, Mrs. Derizcon. Apa kabar?"

Senyum Vic langsung luntur saat mengenali suara di seberang sana. Genggamannya pada ponsel mengerat dengan gigi bergemeretak. Sekelebat pikiran negatif mulai memenuhi otaknya. Jika Eugene sampai nekat menghubunginya melalui ponsel Elaine, berarti gadis itu sedang dalam bahaya. "Di mana Elaine? Mengapa kamu yang memegang ponselnya?" cecar Vic.

"Dia ada bersamaku."

"Jangan menyakitinya, Eugene!" desis Vic.

"Ah! Rindu sekali rasanya mendengarmu menyebut namaku."

Vic memutar bola matanya muak. "Apa maumu hingga meneleponku?"

"Seharusnya aku yang bertanya, Vic. Maukah kamu menyelamatkan temanmu ini?"

Buru-buru Vic keluar dari kamar Verrel dan berjalan menuju ujung lorong agar percakapannya tak terdengar oleh Petty. "Jangan main-main, Eugene!" hardiknya.

"Asal kamu tahu, anak buah Rafael yang ditugaskan untuk memata-mataiku sudah lenyap semua. Jadi, bisa kamu bayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya pada teman baik kita ini."

Vic semakin kalut. Dia tidak akan memaafkan dirinya jika terjadi hal buruk pada Elaine. "Eugene, aku mohon hentikan. Belum puaskah kamu menghancurkanku?"

"Aku tidak ingin menghancurkanmu, Mine. Aku ingin memilikimu."

"Aku sudah memiliki suami! Bahkan aku sudah menjadi seorang ibu, sialan!" cerca Vic merasa geram.

"Berarti kamu siap kehilangan salah seorang temanmu."

"Eugene!"

"Kalau kamu memang menyayangi temanmu, datanglah ke alamat yang kukirimkan. Dengan catatan, harus sendirian dan tidak ada polisi." Panggilan langsung diputuskan secara sepihak usai Eugene mengatakan perintah tersebut.

Suit and Tie [2] | ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang