Sore itu, Rani,Farel, bapak sama bunda pergi ke dokter Surya yang letaknya ga jauh dari rumah mereka. Depan kecamatan pas.
Dokter Surya ini merupakan dokter spesialis gigi, tapi anaknya, dokter muda Rehan yang gantengnya astagfirullahaladzimmm, di dunia kedokteran si dokter ganteng ini menjabat sebagai dokter bedah. Jadi Rani dan Farel tidak perlu nyari dokter lagi karena dalam satu rumah sudah ada 2 dokter spesialis yang mereka butuhkan.
(Dokter Rehan beberapa minggu yang lalu)
Waktu itu juga Dimas sama Putra ga ikut karena mereka disuruh jaga rumah sama Bunda. Mereka juga udah disiapin makanan sebagai gaji tunggu rumah.
"Ini diminum dulu obatnya, sakit giginya Farel udah parah, takutnya kalau dicabut sekarang akan merusak beberapa syarafnya dan juga merusak beberapa indra bahkan Farel bisa kehilangan nyawa. Soalnya sharaf ini berfungsi sangat penting. Jadi kalau nyerinya belum sembuh jangan dicabut dulu, tapi biasanya anak anak yang gejalanya sama kaya Farel setelah minum obat ini 2hari kemudian udah sembuh jadi cabut giginya lancar"jelas dokter Surya
"Oh iya, kukunya Rani bisa kok dicabut sekarang, mau sekarang apa nunggu Farel? Tanya dokter ganteng ke Rani.
"Sek-"
"Engga bun engga, aku ga siap kalo teriak sendirian. Mending aku nunggu Farel aja gapapa bun beneran aku jamin deh dirumah ga teriak teriak lagi" sela Rani sebelum bunda mengambil keputusan yang salah
Dan ya, setelah mendapat obat nyeri untuk Farel gerombolan keluarga tersebut pulang tapi mampir dulu di depan terminal untuk membeli sate dan jajan jajan lainnya, mengingat ini sudah hampir larut tapi mereka baru pulang karena antriannya yang panjang.
Dan juga mereka mengingat ada orang yang lagi nunggu rumah, kasian banget kalo misalkan ga dikasih gaji atau semacamnya.
.
.
.
.
.Tepat hari ini, 2 hari setelah periksa mereka kembali lagi ke dokter untuk mencabut gigi dan kuku. Kali ini dimas dan putra memaksa ikut karena mereka tidak akan melewatkan momen momen jahanam seperti ini:'v
Rani yang katanya ga bakal teriak teriak itu omong kosong. Bahkan 2 hari yang lalu waktu mereka baru sampai di dalam rumah Rani udah teriak garagara jempolnya dikerubungi sama lalet garagara benanah, besoknya dia ijin gamasuk alesannya kakinya keram terus dan hari ini rani gamasuk lagi karena mau copot kuku.
Gaada bedanya sama Rani, Farel juga gitu waktu dirumah. Mau makan dia rasanya susah banget karena giginya yang tibatiba memanjang, badannya juga agak kurus karena hampir seminggu dia makan cuma pake bubur dan minum air putih, Farel bahkan sering banget teriak teriak karena giginya yang tibatiba kumat, bahkan bapaknya udah beliin dia koyo cabe tapi katanya gangaruh sama sekali. Ternyata kata dokter Surya itu reaksi dari obatnya. Buktinya 36 jam setelah itu, Farel ngerasa giginya udah baikan dan besoknya gigi dia udah ga sakit lagi. Wuah waktu bangun tidur dia ngerasa giginya udah ga sakit lagi si Farel langsung koar kesana kesini berasa siap untuk menaklukkan dunia.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu-Abu(END)
UmorismoYang humornya dollar gausah baca tq. . . . . . Dia itu candu banget, setiap pelajaran MTK buku belakang gw selalu isinya nama dia. Namanya Yudistira Putra Adyatma. Si ketua basket yang bikin seantero sekolahan muji muji dia karena tampan. Ga salah...