06

653 89 1
                                    


Sebuah mobil terparkir rapi di halaman rumah keluarga Hwang. Pemilik rumah tiba sekitar jam 7 pagi di saat kedua anak mereka pergi ke tempat kursus dan ke kampus. Yunseong yang berusaha untuk masuk ke kampus ternama tempat kakaknya belajar merelakan satu tahunnya di tempat kursus agar bisa lolos dan bebas memilih jurusan yang dia mau. Sedangkan Siah, gadis itu berada di tahun terakhir dan akan lebih sering pergi untuk konsul pada dosen penasehat akademiknya.

Mobil Seungyoun berhenti tepat di bawah pohon depan rumah Siah. Dari subuh hingga sekarang Siah tidak membalas pesan dan mengangkat telponnya padahal Seungyoun ingin berangkat bersama mengingat fakultas mereka hanya berjarak satu gedung.

"Seungyouni.." sapa nyonya Hwang.

"Eh mama hehe.. Kok rumah sepi ya?"

Sosok tubuh tegap dengan setelan kemeja biru menghampiri keduanya. Tuan Hwang yang sangat Seungyoun segani. Melihat kedua orang paruh baya dihadapannya membuat hati Seungyoun lega.

"Cari Siah?"

"Iya pah.."

"Katanya dia mau nemui dosen, mau acc skripsi."

"Hah? Sejak kapan Siah nyusun skripsi pah? Perasaan kerjaan dia cuma marah-marah, drakoran, ngehalu, males-malesan, mager-"

"Yah coba kamu samperin aja. Kamu udah nyusun skripsi belum? Kan kalian seangkatan."

"Hehe, Seungyoun ada ngulang mata kuliah pah.."

Nyonya Hwang mengusak rambut Seungyoun sambil tersenyum. Wanita itu mengerti meskipun keberadaan dia dan suaminya ini mirip dengan orangtua Seungyoun yang sama-sama sibuk, setidaknya ia dan suaminya bisa pulang ke rumah bertemu anak-anak. Sedangkan Seungyoun..

"Yaudah, Seungyoun ke kampus dulu ya pah ma.."

***

Siah menggigit kuku jarinya. Ia sudah janji dengan dosen untuk konsul dan kalau bisa hari ini skripsinya di acc. Nasib sial ban mobilnya bocor dan semalam ia lupa mengisi daya ponsel. Jarak dari tempatnya berpijak sampai ke kampus itu butuh waktu 20 menit untuk jalan kaki sedangkan 5 menit lagi dosennya datang dan dia tidak bisa mengabari kalau akan telat.

Siah berharap Seungyoun lewat jalan sini tetapi laki-laki itu tidak pernah memberitahu jadwal kelasnya jadi Siah susah memprediksi kapan Seungyoun tiba.


Brmm

Brmm


Motor besar datang dan berhenti, seseorang membuka kaca helm dan menyapa Siah.

"Ngapain lo mojok di sini?"

"Jinhyuk?!"

"Biasanya lo sama Seungyoun."

"Gue minta tolong dong anterin ke fakultas Hukum, gue ada janjian sama dosen. Ini mobil bannya bocor, ponsel gue lowbat terus Seungyoun, gue gatau dia ke kampus kapan."

"Hmm, yaudah ayo.. Sepuluh menit lagi gue juga ada kelas."

Siah mengangguk kecil, mengunci mobilnya dan meraih lembaran kertas tebal yang tersampul warna merah. Semoga dosennya bisa sabar menunggu Siah beberapa menit lagi.

Tak lama Seungyoun melihat mobil Siah terparkir sembarang dengan keadaan ban yang mengenaskan.

"Kayaknya dia udah pergi duluan deh," gumam Seungyoun.

Seungyoun menyusul cepat karena ia baru sadar ada kelas sebentar lagi. Jinhyuk dan Seungyoun satu kelas dan laki-laki itu berharap Jinhyuk bisa menunggunya sebentar lagi.

Neighbor Next Door | Cho Seungyoun✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang