29

337 52 1
                                    


Honeymoon itu cuma omong kosong hanya karena Siah menonton berita pesawat jatuh dirinya enggan bepergian. Seungyoun terus membujuk istrinya, bahwa kecelakaan pesawat itu sudah takdir jadi tidak perlu khawatir. Tapi Siah tetaplah Siah, mau sebucin apapun pada Seungyoun yang namanya terkena serangan panik itu tidak bisa ditakar dengan kebucinan.

Saking lamanya Seungyoun membujuk hingga pembukaan tes kehakiman dimulai.  Padahal cukup jauh jaraknya dari perencaan honeymoon itu. Hari berganti hari memang tidak terasa, entah Seungyoun yang keasikan membujuk sekaligus merawat Siah agar istrinya itu tidak terlalu over dalam belajar.

Sekarang Siah berhadapan dengan cermin, memakai pakaian formal hitam putih dengan rambut yang dicepol tinggi jangan lupa tanda pengenal.

"Beneran gak mau dianter?" tanya Seungyoun.

"Gak usah, pulangnya aja dijemput. Tahu kan gue pulang jam berapa?"

"Iya tahu.. Tapi lo pergi sama siapa nanti?"

"Orang-orang di firma ada yang ikut tes juga, gue pergi sama mereka bertiga."

Siah mengecek ponselnya, belum ada tanda-tanda temannya itu datang padahal tes dimulai setengah jam lagi yang di mana sudah termasuk waktu registrasi.

"Udahlah, gue anter aja ya.."

"Lo belum mandi. Oh ini udah di depan mereka," ucap Siah tersenyum memasukkan ponsel ke dalam tas dan mengecek kembali barang bawaan.

"Sayang, udah rapi kan?" tanya Siah berdiri menghadap Seungyoun. Laki-laki itu mengangguk singkat lalu berdiri, "semangat yaa lo pasti bisa.." Seungyoun memberikan pelukan hangat.

Siah melepaskan pelukannya, "ada belek mata gak?" Ia harus sesempurna itu untuk mengikuti tes karena Siah punya feeling good lakasud-eh.. karena Siah dapat kepercayaan diri untuk tes tahun ini.

"Udah sempurna kok.."

"Oke, gue pergi dulu!" Siah mencium bibir Seungyoun sekilas lalu keluar dari rumah menenteng heels hitamnya.

Seungyoun ikut keluar. Di dalam mobil silver itu ada seorang laki-laki dan perempuan duduk di depan sedangkan Siah di belakang. Hm, sejauh ini tidak ada yang aneh, Seungyoun cukup tenang ia kira teman-teman yang Siah maksud itu semuanya laki-laki.

Baru selangkah dari pintu, Seungyoun dikejutkan dengan datangnya mobil pengangkut yang berhenti di depan rumah keluarga Hwang yang dulu.



"OI BRO!"

Seungyoun menganga. Kok manusia setengah cumi-cumi itu bisa turun dari mobil pengangkut setelah tidak ada kabar sama sekali?

Jinhyuk merentangkan tangannya berharap Seungyoun datang dan memeluknya namun itu salah besar.

Jinhyuk membuka mata wajahnya cemberut saat Seungyoun masih berdiam diri di tempat dengan ekspresi konyolnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jinhyuk membuka mata wajahnya cemberut saat Seungyoun masih berdiam diri di tempat dengan ekspresi konyolnya.

"Kok lo bisa di sini?" Akhirnya setelah Seungyoun mengumpulkan rasa penasarannya mendekat dan menepuk keras lengan Jinhyuk.

Neighbor Next Door | Cho Seungyoun✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang