13

476 58 2
                                    

🔞

"Lo manjangin rambut?" tanya Seungyoun.

Siah menyentuh rambutnya yang sudah melewati bahu. Terakhir kali Siah tampil dengan rambut panjang itu saat duduk di bangku SMA. Ketika memasuki dunia perkuliahan, Siah mulai risih dengan rambut panjangnya. Dan sekarang Siah mendambakan rambut panjangnya yang dulu.

"Emang lo doang yang boleh manjangin rambut?"

"Ya kan gue cuma nanya. Lagian mau diapain aja lo tetep cantik."

"Saking cantiknya, seorang Cho Seungyoun rela terbang ke California puluhan jam demi bertemu Hwang Siah," lanjut Seungyoun.

Siah terkekeh sambil menaruh gelas berisi setengah wine. Kepalanya sedikit berat, ia kebanyakan minum sedangkan Seungyoun asik makan salad dengan jus jambu.

"Bagus deh sekarang lo hidup sehat," puji Siah. Ia merasa tubuhnya benar-benar butuh vitamin. Pola makan dan istirahatnya akhir-akhir ini terganggu dengan jadwal yang padat. Beruntung ia masih diberi hari libur oleh kalender.

"Sayang banget ya lo besok kuliah lagi. Tapi tenang aja, apart lo aman di tangan gue. Gue gak bakal berantakin." Seungyoun mengangkat satu kakinya yang bebas jatuh ke lantai, melanjutkan mengunyah salad dan bibirnya belepotan dengan mayones.

Siah memutar tubuhnya menghadap Seungyoun yang fokus menonton tv. Kenapa di saat Siah membaik Seungyoun memburuk dan Siah memburuk Seungyoun membaik? Seperti sekarang ini,  Siah takut dengan keadaannya yang buruk ini membuat Seungyoun kecewa tidak bisa menjaga dirinya.

"Bahkan di hari libur lo masih aja capek." Seungyoun menarik kepala Siah agar jatuh ke bahunya.

"Itu yang gue rasain selama di Seoul tanpa lo. Dan mungkin itu juga yang lo rasain tanpa gue di sini." Seungyoun menghabiskan jus jambunya dan meraung lega menepuk perutnya pelan.

"Makanan di sini enak-enak tapi kenapa lo makin kurus sih, hm?" Seungyoun menangkup pipi Siah dan mengelusnya.

Hal yang pertama Siah ingat adalah tuntutan papanya. Menuntut agar gadis itu mendapat nilai tinggi dan segera ikut tes profesi hakim setelah S2 nya selesai. Siah berbohong kalau tugasnya banyak, gadis itu baru mulai kuliah kurang lebih sebulan yang lalu sejauh ini hanya tugas ringan dan tidak sampai membuat Siah harus menginap di kampus. Ia hanya ingin bebas dari tuntutan, lulus, dapat pekerjaan dan menikah.

Hal kedua dan terakhir adalah Seungyoun. Pertahanannya mulai runtuh saat Seungyoun menginjakkan kakinya di apart Siah membuat gadis itu berdusta hanya punya satu hari penuh untuk menemani Seungyoun padahal itu hanya alibi sampai Seungyoun menyerah kan kembali ke negara mereka.

"Kok diem? Gue ke sini bukan cuma mau lihat lo aja, gue juga mau denger cerita keseharian lo." Yah, yang mereka habiskan dari pagi sampai petang ini hanya duduk, minum, makan, dan tertawa sendiri di depan tv.

"Belum banyak yang mesti gue ceritain ke lo, youn. Lo yang harusnya cerita gimana perasaan lo setelah wisuda dan apa rencana lo ke depannya?"

Seungyoun berdiri mematikan tv dan menyalakan lampu.

"List pertama gue setelah wisuda adalah menimbang kembali keputusan buat lanjut kuliah atau kerja." Seungyoun membongkar isi kopernya mengeluarkan satu kotak bewarna biru dongker. Siah tersenyum mencibir, ia tahu apa isi kotak tersebut.




 Siah tersenyum mencibir, ia tahu apa isi kotak tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Neighbor Next Door | Cho Seungyoun✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang