12

498 71 0
                                    


"Kak.."


"Hm?"


"Melamun aja daritadi, lama-lama hobi kita jadi samaan loh."





"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Udah seminggu kakak lo gak ada tuh ngasih kabar ke gue."

Yunseong menghentikan kegiatan belanja onlinenya untuk si ikan kesayangan. Awalnya kedua laki-laki tersebut lagi kepengen nongki-nongki ganteng sekalian Yunseong mau nambahin ornamen batu warna-warni di akuarium biar tambah cantik. Dan sekarang mereka berakhir di Starbuck.

"Lagi persiapan tes kali kak. Cupu banget sih lu ditinggal seminggu aja."

Seungyoun melepas kacamata dan topinya, "yah, minimal hubungi lo kek atau gimana gitu."

"Ada papa di sana, mungkin kak Siah gak sempet buka hp, mungkin takut juga ntar disangka papa kalo kak Siah gak serius lanjut S2 gara-gara main hp terus."

Semenjak kepergian Siah ke California, Seungyoun hanya menghabiskan waktu bersama Yunseong, itung-itung curi kesempatan kali aja Siah nelpon ke ponsel Yunseong. Laki-laki itu juga dikejar skripsi, teman sepermainannya pun si Jinhyuk menghilang dan terakhir terlihat jalan sama Wooseok sambil skripsian juga tentunya.

"Apa gue susul aja ya ke sana?" tanya Seungyoun yang bikin Yunseong jengkel.

"Bucin! Lemah! Ditinggal gitu aja gak kuat iman!" Yunseong langsung menyedot minumannya secepat mungkin.

Seungyoun menelungkupkan wajahnya sambil memutar sedotan asal. Dirinya memang social butterfly, tetapi kenapa dunianya seakan menjauh. Seungyoun telat menyadari kalau Siah itu salah satu penyebab dirinya menjadi social butterfly. Gadis yang kadang barbar, kadang bisa kalem, dan kadang sangat menyeramkan berhasil membuat Seungyoun menggali lebih dalam kehidupan Siah. Gadis itu membangkitkan jiwanya yang awalnya tak berdaya, no life sebagainya menjadi social butterfly.


***


"Cho Seungyoun.."

"Ya.."

"Kamu sepertinya sudah siap untuk sidang minggu depan."

Dua bulan Seungyoun menganggurkan skripsinya akhirnya membuahkan hasil. Perjuangan Seungyoun untuk menutup rapat-rapat rasa kecewa dan rindunya pada Siah membawanya ke dalam tekad yang kuat untuk lulus dari fakultasnya.

Saat ini Seungyoun sedang bimbingan dan meminta putusan final yang diberikan oleh dosen, apakah dirinya layak untuk ikut ujian skripsi menyusul Jinhyuk dkk atau merevisi lagi seperti biasa.

"Terimakasih, bu. Saya segera mendaftar untuk sidang minggu depan. Sekali lagi terimakasih, bu!" Seungyoun membungkuk berkali-kali dengan rasa syukur. Kemudian ia turun ke lantai satu bagian akademik untuk mengambil formulir pendaftaran sidang skripsi.


Neighbor Next Door | Cho Seungyoun✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang