Grup Sanhee dkk sukses besar hingga di ke-62 setelah debut resmi, agensi mereka mengadakan konser perdana grup di Jepang yang diberi nama Eliteez. Di akhir konser, para staf dan member memutuskan untuk merayakannya, tak terkecuali Cho Seungyoun orang cukup berperan penting bagi mereka. Seungyoun awalnya ingin menolak karena ia bukan hanya bekerja sama dengan agensi dari Eliteez, musik barunya belum rampung dan target Seungyoun adalah besok.
"Bergabunglah dengan kami. Setelah makan dan minum lo boleh pulang," ucap Sanhee.
"Iya, kak.. Ini malam terakhir kita di Jepang lagian pesawat kakak masih 2 jam lagi kan?" tanya salah satu member.
Seungyoun memang sengaja memesan pesawat yang terpisah dengan member dan staf, rumor kecil yang mungkin akan menjadi besar kalau Seungyoun kedapatan berduaan lagi dengan Sanhee. Artikel yang baru saja rilis kemarin pagi nyaris membatalkan Seungyoun untuk ikut menonton konser Eliteez di Jepang.
"Baiklah, satu jam saja," final Seungyoun.
Sanhee tersenyum dan mengaitkan lengannya pada lengan Seungyoun ditambah dengan sorakan para member. Laki-laki itu tentu merasa tidak nyaman tapi ia harus profesional kan?
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mau sampe kapan lo duduk kayak gitu?" tanya Wonwoo. Mereka sudah berhenti di McD namun gadis itu belum keluar, lalu apa yang membuat Siah duduk di kursi belakang? Itu karena hari ini Wonwoo wisuda dan di samping jok kemudi banyak bunga yang laki-laki itu terima. Graduate Siah sebulan lalu pun tidak sebanyak itu ia mendapatkan bunga.
"Katanya laper, ini mau gue traktir kok lo males-malesan sih," oceh Wonwoo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa gue nyerah aja? Gue tes di Korea aja deh."
"Yaudah lo ambil penerbangan malem aja sama gue malem ini."
Siah menimbang ajakan Wonwoo. Ayolah, keluarganya pun tidak tahu ia sudah menyandang gelar master di sini terus untuk pulang diam-diam rasanya sangat kurang ajar. Ia membalik ponselnya ada sebuah kartu kecil yang ia selipkan di dalam case bening ponselnya. Siah mengganti kartu dan kontaknya sekarang hanya ada lima orang, kedua orangtuanya, Wonwoo, Deane, dan Mr. Andrew. Kalau dia mengaktifkan kembali kartu tersebut, bagaimana ia menyikapi beribu pesan yang mungkin Siah terima dalam jangka waktu hampir dua tahun ini.
