23

406 58 0
                                    

Tepat pukul 12 siang, Seungyoun dan Siah masuk ke bandara Seoul menuju Malaysia. Pesawat yang mereka tumpangi landing  6 jam kemudian. Malam sampai di sana mereka memesan kamar hotal, tentunya dua kamar karena meskipun pernah tidur bersama tetap saja tujuan mereka di sini adalah mencari restu dan mereka sadar diri.

"Ini kunci kamar lo," ucap Seungyoun menggiring kopernya.

"Sampe kamar tidur ya, jangan ngegame, jangan ngetik terus. Tidur!"

"Iyaa tuan putriku~"

Mereka sampai di kamar masing-masing, kamar keduanya sampingan. Siah kesusahan menggunakan kunci manual yang jarang ada di setiap hotel di Seoul sedangkan Seungyoun sudah memasukkan kopernya ke dalam dan keluar lagi memastikan Siah sudah masuk ke kamar.

"Kenapa?"

"Gak bisa dibuka."

Seungyoun mengambil alih kunci dan terbuka. Ia mencubit hidung Siah dan mengejeknya. Gadis itu langsung masuk dan pura-pura marah pada Seungyoun.

"Sayang.."

"Apa?!"

"Jangan marah-marah lah. Vitaminnya jangan lupa dimakan."

Sebelum ke bandara Seoul, Seungyoun langsung membeli obat-obatan setelah tahu tubuh Siah sedang tidak fit. Apalagi selama di pesawat Siah enggan makan makanan yang disajikan pramugari.

"Lo kayaknya kurang darah deh, yang."

"Apaan.. orang gue kurang tidur kemarin."

"Tapi itu udah kebiasaan, dah yakin gue lo kurang darah. Ke dokter yuk!"

"Gak mau!"

"Yaudah kita beli obat ya.."

Seungyoun tampak lebih tenang dari kemarin. Malahan Siah yang sekarang gugup karena akan bertemu dengan orangtuanya setelah sekian lama.

Paginya, Seungyoun mendatangi kamar Siah. Gadisnya itu masih setengah sadar bahkan untuk membuka kunci saja dengan mata tertutup.

"Ayo sarapan!"

"Duluan aja lo gapapa."

"Gak ah! Lo itu dari kemarin belum makan apa-apa. Cuci muka dulu sana!"

Seungyoun mendorong tubuh Siah sampai di depan wastafel. Ia mencoba membuka mata Siah yang tertutup. Buka. Tutup. Buka. Tutup. Usaha Seungyoun sia-sia.

"Gue gak mau ya lo ngeluh sakit perut!"

Siah membuka matanya dan menyipratkan air keran ke muka Seungyoun. Lantas laki-laki itu mundur keluar dan Siah melanjutkan aktivitas cuci mukanya.




 Lantas laki-laki itu mundur keluar dan Siah melanjutkan aktivitas cuci mukanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Neighbor Next Door | Cho Seungyoun✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang