Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ayo senyumnya lebaran dikit!"
"Udah ah.."
Siah menggelengkan kepalanya, menyuruh Seungyoun untuk tetap pada posisi semula. Gadis itu cekikikan saat mengedit hasil jepretannya dengan stiker-stiker alay di samping kanan kiri wajah tunangannya.
"Jangan aneh-aneh lo!" ancam Seungyoun. Laki-laki itu pergi dari tempatnya dan pura-pura mencekik leher Siah.
"Hahaha a-ampun.."
Seungyoun merebut ponsel Siah dan menghapus aplikasi edit tersebut. Ia terus-terusan menarik poninya yang curly agar lurus kembali. Salah sendiri Seungyoun berani menyembunyikan catokan Siah saat gadis itu sangat memerlukannya, hal hasil demi agar Siah tidak marah ia membiarkan rambutnya dirombak oleh gadis itu.
"Lo boleh simpen foto gue tapi jangan diedit kayak gitu juga kali."
"Dih gapapa, biar jadi penyemangat gue di kala sibuk melanda."
Seungyoun mengerutkan bibirnya supaya menutupi senyumannya yang hampir merekah.
"Kapan kita bisa ke Malaysia nemuin orangtua lo?"
"Besok gue selesai kok."
Siah mencolokkan catokan ke stop kontak dan mulai meluruskan kembali poni Seungyoun. Hatinya membuncah karena semalam ia menerima pesan dari orangtuanya agar segera menyusul ke Malaysia untuk bertemu 'calon menantu mereka'. Namun, dia belum memberitahu Seungyoun fakta sebenarnya. Ia tidak ingin memberi harapan tinggi karena keadaan bisa berubah, lebih baik menyembunyikannya daripada menyakiti hati Seungyoun apabila keadaan tidak mengizinkan bertemu orangtua Siah.
"Serius? Berarti hari ini gue bisa langsung pesan tiket?"
"Iya.."
"Lusa ya kita pergi?"
"Iyaa.."
"Hmm, btw lo kalo pake celana yang bener dong yang."
Siah mencabut kabel catokan setelah mengembalikan poni lurus Seungyoun dan duduk di hadapan laki-laki itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
