Seis

8K 519 11
                                        

Dan disinilah Alexa sekarang, duduk diantara ketujuh orang yang benar benar Alexa kenali. Entah apa yang akan mereka lakukan padanya. Ia hanya menyaksikan acara ini berjalan dengan diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Ini semacam upacara adat atau apalah namanya itu. Ia tidak tau dan tidak mau tau. Ia memilih untuk menunduk sampai seorang lelaki tua yang sedari tadi berada didepan nya juga Ketujuh pria itu. 

Lelaki tua itu meminta Alexa untuk menyerahkan pergelangan tangannya. Entah untuk apa hal itu.

Sampai setelahnya pandangan Alexa menjadi gelap dan ia kehilangan kesadarannya. Sebelum itu ia sempat mendengar seseorang berkata 'Selamat atas pernikahan kalian'

Tampak sesosok gadis terbaring di ranjang mewah dengan ketujuh pria tampan di sisi ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tampak sesosok gadis terbaring di ranjang mewah dengan ketujuh pria tampan di sisi ranjang. Juga seorang kakek tua yang sedang memeriksa sang gadis.

"Ini memang efek dari pernikahan bangsa witch jika dilakukan oleh manusia biasa príncipe"

lelaki tua itu menjelaskan, sementara ketujuh pria tampan lainnya masih setia dengan raut cemas nya memperhatikan sang gadis yang masih terbaring di atas ranjang.

"Tabib han, bisakah kau memberikan ramuan mu untuk segera menyadarkannya"

"Akan saya antarkan sebentar lagi príncipe Leonard" sembari mengemasi barang barangnya lelaki tua itu berkata "Saya pamit dulu príncipe,  sepertinya sebentar lagi princesa akan sadar"

Ketujuh pria itu hanya mengangguk singkat.

"Kapan dia akan sadar" Aldrich yang sedari tadi berada di sebelah Alucard mulai risih mendengar gerutuan Alucard.

"Diamlah, atau atau aku sihir mulutmu agar tidak dapat berbicara selamanya"

Bukannya takut, Alucard malah bertepuk tangan ria "Wow, rekor. Baru kali ini aku mendengarmu berbicara kalimat sepanjang itu"

Sementara princípe yang lain hanya merotasi bola matanya malas.

"Diamlah Alucard" Alucard yang sebentar lagi akan menggerutu sontak diam mendengar peringatan Darren. Ya, jika Darren sudah angkat bicara semua bisa apa.

"eunghh" Lenguhan kecil itu mengalihkan ketujuhnya. Meskipun hampir tidak terdengar, pendengaran seorang witch tajam, bukan.

Darren mengelus puncak kepala Alexa yang terbaring lemas di ranjang "Kau baik baik saja amour?"

"Dia tampak kesakitan" cemas Eyzard

Sontak perkataan Eyzard membuat Alucard heboh "Apa yang harus kita lakukan, bagaimana kalau dia ma-"

"Berhentilah berkata yang tidak tidak" Viero sedikit membentak Alucard

"Dasar kakak kejam" gumam Alucard

Ketujuhnya mengalihkan atensinya oada Alexa. Terlihat Alexa yang sedang meringis kesakitan. "Kau butuh apa? Aku akan melakukan apapun yang bisa mengurangi sakit mu"

Alexa menggeleng pelan, ia tau suara tadi adalah suara Darren "Tidak perlu, aku ada dimana?"

"Kau berada di rumah kami"

Alexa mengerutkan dahinya, antara bingung dan tidak mengerti. Sama saja. "Kami?"

Devond mengangguk kecil "Kami bersaudara"

Mata Alexa membola "Apa? tidak tidak, bagaimana bisa?"

"Bisa saja, kami satu ayah" Alexa mengngguk mengerti.

"Baiklah, aku akan pulang. Terima kasih telah menampungku saat aku tidak sadarkan diri tadi" Alexa beranjak berdiri

"Kau tidak akan keluar dari sini sebelum satu minggu kedepan" Mendengar itu Alexa langsung menoleh ke arah Viero.

"Kenapa?"

"Itu aturan castle ini, sebelum 1 minggu usia pernikahan, pasangan tidak boleh keluar rumah"

Alexa menaikkan alisnya mendengar penjelasan Darren "Itu kan untuk pasangan yang baru saja menikah. Memangnya aku menikah?"

"Kau istri kami"

"APA?"







TBC

Kalau dikasih cast selain art setuju nggk? Yang manusia asli gitu.

Seven Witch Príncipe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang