Cuatro

8.8K 590 5
                                    

"Aku lelah"

Alexa mendengus melihat perkataannya diabaikan oleh Aldric. Bibir Alexa mengerucut kesal.

"Berapa lama lagi kita memasuki hutan ini?"

Lagi-lagi Aldric menghiraukan ucapan Alexa. Alexa tidak tau lagi harus berbuat apa untuk meredahkan kekesalannya. Air matanya sedikit lagi menitih.

Pasti kalian pernah merasakan saat kalian ada di keadaan sangat sangat kesal dan kalian tidak bisa berbuat apa apa. Itu yang Alexa rasakan. Mungkin bagi Alexa menangis bisa membuatnya lebih baik.

"Aku benar-benar lelah, sungguh." Aldric menoleh mendengar suara Alexa yang bergetar. "Aku tidak berbohong Aldric, aku benar-benar lelah"

Alexa tersentak saat Aldric berjalan mendekatinya. "Kau... Mau apa?"

Seakan pertanyaan hanya angin, Aldric terus mendekati Alexa. Dengan langka bergetar Alexa mundur menjauhi Aldric.

Tak disangka, Aldric menyelipkan tangannya di bawah paha dan punggung Alexa lalu mengangkatnya. Sedikit tersentak Alexa mengalungkan tangannya di leher Aldric.

"Apa yang kau lakukan" Aldric mengabaikan pertanyaan Alexa

"Tutup matamu" Alexa mengernyit tidak mengerti dengan perkataan Aldric. Aldric menghelah napas karena Alexa tidak langsung menuruti perkataannya. "Kubilang tutup matamu"

"Untuk apa?"

"Tutup matamu" Alexa mendengus sebal karena Aldric sama sekali tidak menanggapi pertanyaannya. Alexa langsung menutup matanya.

Entah tersambat apa Alexa merasa ia hari ini menjadi sosok yang penurut. Kemana hilangnya Alexa yang angkuh dan keras kepala.

Cukup lama Alexa menutup mata. Ya, sekitar 5 menit. "Buka matamu" Alexa membuka matanya perlahan mendengar perintah dari Aldric.

Sontak mata Alexa membulat melihat gerbang tinggi didepannya. Disebelah gerbang terdapat dua orang berpakaian ala-ala prajurit.

Alexa menoleh ke Aldric. Dan begitu terkejutnya ia melihat Aldric dengan penampilan berbeda. Rambut putih nya terlihat sangat indah. Dan Jubahnya juga menambah karisma nya.

Tunggu, kapan Aldric berganti pakaian. Bukankah sejak tadi Aldric menggendongnya.

"Selamat datang Príncipe Aldric dan princesa Alexa. Acara akan segera dimulai. Tinggal menunggu Príncipe dan princesa" semakin bingung mendengar perkataan salah satu prajurit itu.

*Príncipe = Pangeran
*princesa = Putri

"Ada acara apa memangnya, Aldric?" Alexa benar-benar kesal kali ini karena Aldric kembali mengabaikan pertanyaannya.

"Kenapa kau selalu mengabaikan pertanyaanku?" kesal Alexa

Aldric meliriknya sekilas "Kenapa aku harus menjawab kalau kau akan tau sendiri nanti"

Aldric melanjutkan langkahnya saat prajurit penjaga gerbang sudah membukakan pintu untuk mereka.

Alexa terkejut melihat sekelilingnya. Taman luas dikiri dan kanannya yang dipisahkan oleh jalan setapak yang saat ini ia pijaki. Ralat, bukan ia yang berpijak tapi Aldric.

Ditaman sebelah kanan terdapat air mancur yang ditengahnya terdapat patung kepala singa yang melayang. "Ba-bagaimana bisa?"

Sedangkan ditaman sebelah kirinya dipenuhi bunga-bunga yang jarang sekali dia temui. Ada satu bunga yang menarik perhatiannya. Alexa menyipitkan mata "Itu...." mata nya terbelalak "ITU BUKANNYA BUNGA LILY HITAM?"

Aldric meringis, kemudian ia dengan cepat menetralkan ekspresinya. "Lama kelamaan kau mirip Nada"

Alexa melotot tidak terima "Enak saja" Ia memukul pelan lengan Aldric. Tentu saja itu tidak berarti apa-apa bagi Aldric.

Aldric melanjutkan langkahnya yang tertunda tadi. Sedangkan Alexa masih dengan kekagumannya akan idahnya istana ini.

Hingga mereka sampai di tempat yang Aldric tuju, Alexa masih tidak menyadari.

Alexa tersentak saat Aldric dengan tiba-tiba menurunkannya. "Setidaknya bilang dulu kalau mau nurunin" dengus Alexa

Aldric tidak menanggapi "Mandilah, akan kusuruh maid untuk menyiapkan pakaianmu" Setelah mengatakan itu Aldric berlau dari hadapan Alexa

TBC

Salam dari babang Aldrich Katanya jangan jadi ghost readders, Voment please!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam dari babang Aldrich
Katanya jangan jadi ghost readders, Voment please!

Salam dari babang Aldrich Katanya jangan jadi ghost readders, Voment please!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seven Witch Príncipe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang