Telat, maap.
Warning typo everywhere
Happy reading!!!
☠️🏁☠️
Darren beserta para príncipe lainnya berjalan tergesa-gesa menuju halaman depan castle. Sudah satu minggu setelah pembicaraan Darren, Ryeon, dan Zeone saat itu. Mereka telah memperkirakan penyerangan yang akan dilakukan Althiera. Tetapi mereka tidak mengira kalau waktunya secepat ini.
Tentu belum ada persiapan matang, sehingga seluruhnya terkejut dan banyak prajurit yang harus gugur bahkan saat peperangan baru dimulai.
Sepertinya Althiera telah merencanakan semua ini jauh-jauh hari. Penyerangan dari pihak Althiera sangat kuat, sudah membuktikan kalau mereka sudah lama dilatih untuk penyerangan ini.
Dan yang paling membuat mereka terkejut adalah Alexa yang ikut serta dalam penyerangan. Ya, ia ikut berperang melawan suaminya. Kemampuannya yang hampir setara dengan para warklock.
Terlihat disana Alexa menatap Devond dengan tatapan benci. Melihat hal itu membuat hati Devond teriris. Bukannya berlebihan, namun itu yang ia rasakan saat ini.
Darren memilih Aldrich untuk menghadapi Alexa "Sepertinya kau orang yang saat ini dibutuhkan untuk menghadapi Alexa"
Aldrich yang merasa ditatap oleh Darren menoleh "Apa kita harus melawannya?"
"Kau gila? Ingatlah dia istrimu juga"
Eyzard menyerukan protesannya, begitupun dengan yang lainnya.Darren menggeleng "Tidak untuk melawan, Aldrich hanya perlu menangkis serangannya"
Aldrich mengangguk, lantas ia pergi menuju tempat Alexa. Wajahnya tetap datar saat Alexa menoleh kearahnya. Ia melihat raut terkejut diwajah istrinya itu.
"Aldrich" gumaman Alexa terdengar ditelinga Aldrich
Aldrich menaikan sebelah alisnya "Tidak menyerang?"
Alexa tersadar dari keterkejutannya. Lantas ia bergerak cepat menyerang Aldrich.

Dyera pergi menyusul Devond. Entah kenapa ada perasaan tidak menyenangkan muncul didalam hatinya.
Jika bisa, ia ingin untuk menghentikan Devond saat lelaki itu akan pergi ke Arthetius. Namun, siapa Dyera sampai bisa menghentikan Devond?
Ia cukup sadar diri akan posisinya.
Dyera menghentikan kuda yang ia tumpangi kala mendengar suara pedang beradu. Saat ini ia sudah berada disekitar Arthetius. Terdengar jelas ditelinganya bahwa sedang ada pertarungan didalam sana.
Dyera menjalankan kudanya pelan hingga sampai didepan gerbang castle.
Gerbang yang tidak terdapat penjaganya menandakan kalau dugaannya benar. Didalam pasti ada peperangan.
Dyera turun dari kudanya dan mulai melangkah masuk. Terlihat olehnya Devond yang berusaha mengenyahkan lawannya. Tidak hanya Devond, seluruh pasukan serta príncipe pun ikut melawan.
Menyadari kehadiran Dyera, Devond menoleh. Terlihat dari rautnya yang menunjukan keterkejutannya.
Devond menghampiri Dyera setelah berhasil mengalahkan lawannya. "Mengapa kau kemari"
Dyera sebisa mungkin bersikap biasa mendengar nada bicara Devond yang terdengar dingin "Aku.... Menyusulmu"
Devond berdecak "Kau tau, disini bahaya"
"Aku akan membantu kalian" Dyera berkata untuk meyakinkan.
Devond terdiam, tatapannya kosong. Dan detik kemudian Devond bergumam "Alexa..."
"Kenapa?" Dyera bertanya bingung
Devond menatap Dyera sekilas "Kau bantu yang lain, aku harus pergi"
Sesaat kemudian Devond pergi dari hadapannya. Dyera melaksanakan apa yang Devond katakan.
Ia mulai membantu yang lain untuk mengalahkan penyeran

Dilain sisi ada Darren yang melawan Althiera. Wanita ular itu menyerangnya secara brutal. Darren hanya menghindar dan menangkis serangan lawannya itu.
Untuk sekarang, Darren menggunakan taktik berbeda. Ia membiarkan Althiera puas menyerangnya terlebih dahulu. Setelah itu ia akan menyerang balik saat Althiera mulai lengah kelelahan.
Jika Althiera bisa menggunakan cara licik, kenapa ia tidak?
Darren bukan wizard yang selalu menggunakan cara benar, terlalu munafik menurutnya.Setelah beberapa lama menyerang, Althiera mulai lengah. Terlihat ketara kalau wanita itu kelelahan. Darren menggunakan kesempatan itu untuk menyerang balik
Dijegalnya kaki Althiera, membuat wanita ular itu jatuh telungkup.
Darren menebaskan pedangnya kelengan Althiera yang digunakan untuk menopang badan. Hingga keluar cairan hijau dari lengan Althiera.Itu darah, hanya saja racun yang ada dipedang Darren menyebabkan darah Althiera berwarna hijau. Bisa dipastikan Althiera akan tumbang sebentar lagi.
Althiera menggeram, ia bangkit. Mengeluarkan seluruh kemampuannya, Darren terdorong dan kehilangan keseimbangan hingga terjatuh ketanah. Tidak parah memang.
Althiera memanfaatkan itu untuk berlari kearah Alexa dengan pedang ditangannya. Sedikit lagi pedang itu menancap ke punggung Alexa jika Aldrich tidak menarik Alexa.
Tapi pendang itu sedikit menggores lengan Alexa. Sedikit memang, tapi racun yang ada di pedang itu membuat Alexa lemas.
Althiera menyerang Aldrich hingga memojokan lelaki berambut putih itu. Aldrich berniat menyerang balik Althiera sebelum Althiera melempar bubuk kewajah Aldrich. Karena bubuk itu Aldrich tertidur seketika.
Althiera berbalik menuju Alexa. Ia menyerang Alexa begitu brutal.
Dengan kemampuan Alexa yang ia dapat akhir-akhir ini, ia berusaha menangkis serangan Althiera. "Mengapa kau menyerangku?"
Althiera menyeringai "Kau pikir aku benar-benar membantumu? Kau terlalu naif"
Althiera mengarahkan pedangnya, membidik sasaran sebelum ia benar-benar menancapkan pedangnya kejantung Alexa.
Althiera menebas pedangnya. Tetapi sebelum pedangnya pedangnya menancap pada sasarannya, seseorang berdiri menghalanginya. Alhasil pedang Althiera bukan menancap pada jantung Alexa.
melainkan pada Devond yang berdiri menghalangi sasaran pedang Althiera.
Althiera ambruk setelah itu, dikarenakan racun dari pedang Darren sebelumnya juga karena tebasan yang diberikan Eyzard dipunggungnya.
Alexa menatap Devond yang didepannya. Pandangannya beralih kearah Eyzard yang mencabut pedangnya dari tubuh Althiera.
Ia terlalu syok, ditambah tubuhnya lemas karena kelelahan dan racun pada luka dari pedang Althiera dilengannya.
Alexa mendekati Devond, menggenggam lengan Devond.
Devond tersenyum melihat Alexa yang tidak lagi menatapnya dengan tatapan benci. "Jaga dirimu baik-baik"
Devond tumbang bersamaan dengan Alexa kehilangan kesadarannya.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Witch Príncipe
FantasiaAlexa Hivard Rivare. Ia hanya manusia normal, hidupnya juga seperti manusia kebanyakan. Kesalahannya membuat Alexa memiliki 7 orang suami. Ya, ini kesalahannya. Jika ia tidak suka berganti-ganti pasangan, semua ini tidak akan terjadi Dan juga, sebu...