Ocho

8K 532 10
                                        

Sudah lebih dari satu jam setelah pembicaraan nya dengan Alucard tadi. Dan Alexa hanya berbaring menatap langit langit kamar sembari memikirkan cara untuk keluar dari tempat ini.

Alexa bangkit dari tidurnya. Ia menatap lekat kearah pintu. "Apa aku coba untuk keluar kamar terlebih dahulu, setidaknya aku mengetahui isi tempat ini. Agar lebih mudah menyusun rencana"

Alexa beranjak dari posisinya, melangkah menuju pintu kamar. Ia membuka pintu itu. Dapat ia lihat ada dua pengawal yang berjaga didepan pintu kamarnya.

"Anda membutuhkan sesuatu princesa?"

Alexa menggeleng, mencoba mencari alasan agar bisa pergi dari sini. "Aku ingin ketempat Eyzard" Semoga pengawal itu percaya dengan alasannya.

"Kalau begitu biar kami antar princesa"

Dengan cepat Alexa menggeleng. "Tidak perlu, tunjukan saja arahan menuju tempatnya"

Kedua pengawal itu mengangguk, lalu salah satu dari mereka menjelaskan ancar-ancar menuju tempat Eyzard yang sebenarnya tidak Alexa butuhkan.

Setelah mendengarkan pengawal tadi, Alexa melangkah pergi. Ia berjalan tak tentu arah, hanya mengikuti jalan dan insting saja.

Tak terasa Alexa berada di halaman luar castle ini. Entah dihalaman sebelah mana, yang pasti tempat ini terlihat seperti taman. Bahkan ada danau buatan dengan jambatan kayu melengkung diatasnya. Mengesankan.

Alexa mendekat kearah danau, ia berjalan menuju jembatan. Dapat ia lihat dari atas jembatan, banyak ikan yang jarang ditemukan didunianya. Bahkan bisa dikatakan sudah punah.

Ada satu ikan yang menarik perhatiannya. Ikan itu sangat indah. Sejenis ikan hias, tapi ini terlihat berkali kali lebih indah.

Alexa mendekat ketepi danau. Ia berniat menyentuh ikan yang sedari tadi menarik perhatiannya. Tangannya ia masukan kedalam air, sedikit lagi dapat menggapai ikan tersebut. Tapi tangan seseorang menarik tangannya keluar dari air.

"Kau gila!!!"

Alexa menoleh kearah suara tadi. Lelaki bermata merah itu menatapnya tajam. "Apa?"

"Kau hampir saja menyentuh ikan beracun itu" Alexa membulatkan matanya. Menatap ikan yang tadi sempat menarik perhatiannya.

"Kurangi sifat cerobohmu Alexa. Sesuatu yang terlihat indah belum tentu aman untuk didekati."

Tau akan sifat Alexa yang tidak pikir panjang saat akan melakukan sesuatu. Lelaki itu, kembali menceramahi Alexa dengan- ah tidak bisa dijelaskan lagi, intinya telinga Alexa panas mendengar nya.

"Viero, bisakah kau berhenti berceramah. Apa mulutmu tidak berbusa bicara panjang lebar seperti itu?"

Viero hanya menghelah napas mendengar tanggapan dari Alexa. Selalu begitu. Setiap kali dinasehati, tanggapan Alexa selalu menyebalkan.

"Terserah, ayo kita kembali ke kamarmu" Alexa reflek menggeleng.

"Tidak, aku ingin berkeliling"

Viero mengernyit "Untuk apa?"

"Kalian bilang aku akan tinggal disini sementara-"

"Siapa yang bilang sementara"

"Lalu?"

"Kau istri kami, sudah pasti kau akan disini selamanya"

Alexa mendengus kesal "Lemes banget tuh mulut" gumamnya

"Apa?"

Alexa menggeleng "Tidak, tentu saja aku akan tinggal disini selamanya" ujarnya dengan ekspresi yang dibuat buat.

"Kau pikir aku tidak mendengar gumamanmu tadi? Sudah kuingatkan berkali-kali, jangan berbicara kasar seperti itu kau-"

"Sudah, ceramahnya dipending dulu sayang." Alexa menghelah napas panjang "Sekarang temani aku mengelilingi castle ini"

Viero hanya mengangguk menuruti permintaan Alexa.

Sudah sekitar setengah dari castle yang Alexa kunjungi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah sekitar setengah dari castle yang Alexa kunjungi. Ia tidak mengira akan se melelahkan ini hanya untuk mengelilingi tempat yang menurutnya aneh ini.

Tidak bisa dibilang aneh sebenarnya, tatanan ruangannya sangat pas dan tidak akan membuat bosan untuk memandangnya. Meskipun begitu, Alexa tetap menilai castle ini tempat aneh.

Alexa menghembuskan napasnya saat merasakan kakinya mulai pegal dibuat berjalan sedari tadi.

"Lelah?" Alexa menoleh kearah Viero, mengangguk membenarkan perkataan lelaki itu.

Sedetik kemudian Alexa merasakan tubuhnya melayang didalam gendongan lelaki itu. "Apa yang kau lakukan!"

"Menggendongmu"

Ingatkan Alexa untuk membawa Viero kekandang singa, agar musnah sekalian.

"Viero, turunkan aku" Viero menggeleng

Alexa berdecak kesal "Kau tidak lihat? Sekarang kita menjadi pusat perhatian Viero"

Viero hanya menggedikan bahunya. "Biarkan saja"

Hanya pasrah yang bisa Alexa lakukan. Ia lebih memilih menenggelamkan wajahnya didada bidang Viero, menyembunyikan kedua pipinya yang tampak merona.

Sesampainya di kamar, Viero menurunkan Alexa. Yang terlihat adalah wajah kesal Alexa, terlihat menggemaskan bagi Viero. Tapi mengerti akan keadaan, Viero memilih bungkam. Dari pada menambah kekesalan Alexa.

"Kalau butuh sesuatu, panggil saja nama salah satu dari kami bertujuh"

Alexa mengangguk.

"Kalau begitu aku pergi dahulu" kali ini Viero tidak menggunakan sihirnya untuk meninggalkan tempat ini.

50 likes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


50 likes. Next

Seven Witch Príncipe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang