Alexa Hivard Rivare. Ia hanya manusia normal, hidupnya juga seperti manusia kebanyakan.
Kesalahannya membuat Alexa memiliki 7 orang suami. Ya, ini kesalahannya. Jika ia tidak suka berganti-ganti pasangan, semua ini tidak akan terjadi
Dan juga, sebu...
Tidak banyak bicara, setelah Aldric menyuruhnya untuk mandi Alexa langsung melakukannya. Yang ada dipikirannya adalah, setelah ia selesai mandi ia akan langsung berbaring di pulau kapuk yang nyaman nya tiada tara.
Namun itu hanya angan-angan saja. Nyatanya baru saja Alexa keluar dari kamar mandi. Di kamar yang ia tempati saat ini terdapat 2 orang wanita paruh baya yang berdiri sambil membawa masing -masing satu kotak besar yang entah apa isi didalamnya.
"Siapa kalian?" Kedua pelayan itu salin bertatapan, lalu tampak kikuk secara bersamaan.
"Eum, kami diperintahkan oleh pangeran untuk membantu anda bersiap princesa" jawab salah satu dari mereka berdua.
Alexa mengerutkan keningnya "Bersiap? Memangnya aku mau kemana?" tanya Alexa bingung "Dan tunggu, namaku Alexa bukan princesa. Kalian juga jangan terlalu formal padaku. Seharusnya aku yng menghormati kalian karena kalian lebih tua dariku" Alexa berdecak kesal.
"Maaf jika kami menyinggung anda princesa, tapi memang sudah seharusnya kami menghormati princesa kami" Alexa semakin tidak mengerti dengan apa yang dikatakan mereka berdua "Sudahlah aku sama sekali tidak mengerti"
"Kalau begitu mari kami bantu untuk bersiap" Alexa hanya menuruti perkataan kedua orang itu tanpa keluhan. Ya walau ia tidak tau apa yang dimaksud oleh kedua orang itu.
Alexa telah siap dengan gaun merah muda panjang. Memamerkan setengah punggung mulusnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Abaikan wajahnya, intinya gaunnya kek gitu)
Alexa mematung melihat pantulan dirinya di dalam cermin. Rasanya seperti mimpi bisa memakai pakaian kuno yang mungkin harganya bisa setara dengan harga pesawat. Sungguh, ia tidak melebih lebihkan. Kenyataannya memang pakaian yang ia kenakan saat ini belum tentu masih ada di perdagangan.
Tunggu, kalau begitu dari mana mereka mendapatkan pakaian seperti ini?
"Princesa, waktu nya tidak banyak. Mari kami antar anda ke tempat acara. Para príncipe pasti sudah menunggu anda"
Lagi lagi Alexa dibuat bingung dengan perkataan mereka. "Sebenarnya yang kalian maksud itu apa? Sungguh dari awal aku tidak paham maksud kalian"
Kedua maid itu saling memandang. Sepertinya mereka kebingungan mencari jawaban yang akan diberikan pada princesa mereka.
"Eum, anda akan tau jika sudah berada disana princesa, mari kami antar"
Dan pada akhirnya Alexa hanya bisa mengikuti perkataan kedua maid itu. Alexa berjalan ditengah. Sebenarnya tidak sepenuhnya ditengah, karena kedua maid tadi berada di belakang Alexa. Namun masih di sisi kanan dan kiri Alexa.
Alexa kembali takjub melihan desain lorong yang ia lewati saat ini. Dengan tembok berlapis emas, serta beberapa lukisan yang dipajang dan juga sedikit tambahan ukiran pada dinding emas itu. Benar benar menakjubkan. Bahkan istana presiden di tempat ia tinggal tidak semewah ini.
Tepat saat keluar dari lorong terdapat taman seluas lapangan golf. Ditengahnya terdapat air mancur yang berisi macam macam ikan langkah didalam kolamnya.
Sungguh, benar benar memanjakan mata. Alexa melewati taman itu sembari menikmati pemandangan yang disuguhkan.
Sedikit lagi ia keluar dari taman, seorang wanita paruh baya membuatnya harus menunda langkahnya.
"Kau cantik sekali sayang, pantas saja príncipe begitu mencintaimu"
Alexa yang pemilah saat berinteraksi mengernyit bingung "Maaf?"
Wanita itu tersenyum manis "Kau pasti bingung, maaf kan aku yang tiba tiba menyapamu padahal kau masih tidak mengenaliku" Alexa mengangguk kecil, ia menatap wanita itu dengan tanda tanya. Dari pakaiannya, ia menebak jika wanita itu termasuk keluarga disini. Sepertinya wanita ini kakak Aldrich atau mungkin sepupu. "Aku Drazea, adik lareina de Vienna, dan tentu saja tia dari ketujuh príncipe"
*Tia: Bibi *La reina: Ratu
Alexa ternganga mendengar penjelasan wanita yang katanya adalah bibi dari ketujuh príncipe. Tunggu, ketujuh? siapa lagi selain Aldrich?
"Eum.... " Seperti mengerti kebingungan Alexa, Drazea tersenyum.
"Panggil aku tia"
"Ya, tia. Maksudmu ketujuh? bukannya hanya Aldrich-"
"Kau tidak tau?" Drazea memotong kalimat yang akan Alexa lontarkan.
Alexa mengangkat sebelah alisnya bingung. Drazea kembali tersenyum, bahkan Alexa berpikir Drazea seperti orang gila. Semoga Alexa tidak mendapat karma Karena ini.
"Kau akan tau nanti, ayo kita ke tempat acara. Semua sudah menunggu" Alexa hanya bisa mengangguk pasrah ditarik Drazea ke tempat yang wanita itu maksud.
TBC
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.