vote comentnya ya!
.
.
.
.
.
.
.
Dari semua hal yang Novan benci, bangun telat adalah salah satunya. Terlebih jika besoknya ada kelas atau ada acara. Karena Novan juga benci untuk terburu-buru, dan kadang bisa membuatnya lupa akan suatu hal yang penting. Dan hari ini adalah hari dimana Novan bangung telat ditambah ia ada jadwal bertemu dengan salah satu mahasiswa yang akan ia temui.Suara langkah terburu-buru dan grasak-grusuk terdengar jelas di apartemen Novan. Beberapa kali Novan berhenti untuk mengumpat, karena melupakan barang yang cukup penting untuk hari ini.
Saat akan menghabiskan susunya ia teringat bahwa ia belum mematikan kran air. Saat ia akan memakai sepatu, kunci mobilnya masih berada di meja nakas kamarnya. Saat akan keluar kunci apartemennya masih di saku celana yang kemarin ia pakai. Berkali-kali Novan bolak-balik untuk mengambil barang yang ia tinggal.
Novan mendelik melihat jam tangan di pergelangan tangan kirinya yang menunjukan pukul 9.18 a.m, ia telat lima belas menit lebih dari waktu yang dijanjikan. Buru-buru Novan keluar, dan mengunci kembali apartemennya.
Ia bahkan sampai lupa membawa ponselnya yang masih tergeletak di meja pantri dapurnya.
"Hei!" Tepukan itu membuat Novan yang sedari tadi celingak-celinguk menoleh kearah tepukan. Dia tersenyum ramah hingga memperlihatkan eye smile miliknya."Oh, akhirnya ketemu," perempuan berbaju putih dan berambut hitam gelombang itu tersenyum cantik, melihat wajah lega Novan.
"Aku kira kamu bakal kesesat di jalan kayak kemarin lagi," Novan tertawa kecil mendengar candaan Fawnia, mahasiswa berjas kuning yang beberapa minggu lalu terkena prank dari akun youtube Yangyang sahabatnya, yang meminta dirinya berpura-pura sebagai orang asing yang menanyakan tempat pada mahasiswa disalah satu universitas teratas di Indonesia dengan menggunakan 100% bahasa inggris.
Saat video itu di upload pada akun Yangyang, video Fawnia yang memberitaukan jalan pada Novan menjadi viral, banyak dari fans-nya meminta untuk pertemuan kedua dari Novan dan Fawnia.
"Tidak untuk kali ini," Novan kemudian berbasa-basi untuk mencairkan suasana dengan Fawnia. Fawnia yang memang terkenal ramah dan supelpun menanggapi baik candaan Novan yang sering di hina Hendrick, teman kuliahnya, candaannya sangat garing.
Novan dan Fawnia berjalan menuju mobil milik Novan. Mereka tetap saling melempar pertanyaan agar nanti saat di depan kamera mereka tidak terlihat canggung lagi. Benar saja, saat berada di dalam mobil dan Novan memberikan pertanyaan pada Fawnia, gadis ceria itu bisa cepat tanggap dan tau apa yang harus ia berikan sebagai jawaban.
Novan menghela nafas lega, melihat percakapan antara dirinya dan Fawnia berjalan lancar. Karena jujur Novan itu buka tipe orang yang bisa dekat dengan orang lain dengan mudah.
"Jadi kita pergi kemana?" Novan bertanya sambil mengemudi mobilnya memutari universitas tempat Fawnia belajar.
"Gimana kalau kantin kampus?" Novan mengangguk senang karena jujur ia juga ingin menikmati masakan dari tempat kuliah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perasaan
Fanfictionbertemu setelah sekian lama. tidak terjadi hal spesifik dalam hubungan mereka dulu, sekarangpun seharusnya.... atau tidak? -nnanosavy