Tepat ketika Novan kembali kerumah Sande. Dia langsung mengunggah vlog miliknya. Dia terburu jadwal dan dia belum punya editor team sendiri. Jadi dia berusah kejar tayang yang dia siapkan. Ia juga sebenarnya tidak terlalu puas dengan editannya. Tapi apa boleh buat dia lebih tidak suka jika harus melakukan hal diluar jadwal yang sudah ditetapkan.
Tepat beberapa jam setelah diupload. Dan ketika Novan mengecek ulang videonya. Banyak sekali komen yang diberikan. Dan angka like yang meningkat cukup drastis. Sama halnya yang terjadi ketika ia mengupload videonya bersama Fawnia. Tapi ini lebih banyak.
Kebanyakan terus menanyakan siapa Esang. Atau nama sosial medianya, menanyai apa Esang itu penyanyi indie dan punya akun youtube sendiri, karena suara Esang yang sungguh enak didengarkan. Dan beberapa komen yang mengatakan bahwa mereka baper dengan keuwuan yang disajikan oleh NoSang. Itu nama couple yang Novan baca dari salah komen.
Novan sesekali membalas dengan komen mengoda bahwa dia dan Eaang hanya berteman baik. Lalu lagi, menggoda mungkin dimasa depan ia bisa saja memiliki hubungan dengan Esang. Ia tetap menjaga perkataanya, takut takut fansnya benar-benr menganggap dirinya berpacaran dengan Esang.
Padahal lihat Novan sekarang, dia hanya tersenyum tipis melihat komen, dirumah orang lain. Tanpa tau pemilik aslinya dimana. Dan sudah empat hari dia ditinggal sendirian, tanpa ada kabar satupun.
Sande beberapakali pulang, namun itu larut sekali, seolah memang tidak ingin Novan tau dia pulang. Dan Novan juga tidak berniat mengintip Sande yang keluar masuk dengan membawa pakaian Esang.
Itu menjadi beban pikiran bagi Novan. Tapi sekarang dia hanya bisa diam. Terakhir kali dia dan Esang berhubungan adalah situasi paling canggung dibanding dengan pertemuan pertama mereka.
Seperti ucapan bahwa Novan dan Esang malah menghabiskan banyak waktu dan menikmati itu tidak salah. Namun, tidak sepenuhnya benar.
Novan merasa dia jatuh terlalu cepat. Dan dia belum mengerti betul bagaimana kehidupan Esang.
Ia akhirnya sadar, dia tidak sedekat itu jika harus menjalin hubungan lebih dalan dengan Esang. Baru kali ini dia merasa kecewa seperfi fansnya karena tidak sesuai harapannya.
Ting tong!
Kepala Novan mendongak, buru-buru dia bangun dan membuka pintu. Dia berharap itu Esang, paling tidak Sande. Dia butuh penjelasan.
Sayangnya, dia lupa buat apa pemilik rumah memencet bel pintu sendiri?
"Hey man!"
Adalah kalimat yang menyambut Novan. Kalimat sapaan dengan aksen british yang kental berasal dari lelaki berambut dirty blonde.
"Yeah?" Novan bertanya siapa lelaki di depannya. Walau aslinya dia sudah bisa menebak siapa lelaki ini.
"Owh, excuse me, I'm Peter," diikuti uluran tangan dari lelaki bule didepannya. Jelas tebakan Novan benar, dan entah kenapa hatinya tiba-tiba berdenyut tida menyenangkan.
Novan tersenyum ramah, menyambut tangan yang mengambang itu. Lantas mempersilahkan masuk.
"What can I help you?"
"Em, can you show me Esang's room? i have to take some of his clothes,"
Novan menaikkan alisnya, sekarang dia berdebat didalam hati. Perasaannya tidak menentu, kenapa bukan Esang sendiri yang mengambilnya? Esang dimana? Kenapa ia tidak juga pulang ke rumah Sande sampai sekarang? Apa ada masalah dengannya? Dan apa mereka, Peter dan Esang, masih sedekat itu bahkan jika hubungan mereka hanyalah mantan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Perasaan
Fanfictionbertemu setelah sekian lama. tidak terjadi hal spesifik dalam hubungan mereka dulu, sekarangpun seharusnya.... atau tidak? -nnanosavy