Selamat Membaca
*
"Abaaaaaang" Yuri mengetuk pintu kamar Jen dari tadi, tidak ada sahutan dari dalam.
Tokkk! Tokkk!
"Abang buka pintunya, udah pagi temanin ayah jogging" Yuri masih bertahan didepan pintu putra sulungnya.
Cklek
Wajah kusut Jen baru bangun tidur. "Ayah ngapain sih teriak-teriak, ini rumah bukan hutan" Jen masih setengah sadar.
"Buka matanya, temanin ayah Jogging kan sekarang minggu, ayah tunggu dibawah 10 menit lagi. Gausah mandi daki kamu masih begitu juga" seloroh Yuri meninggalkan Jen dengan gerutuan dibibirnya.
"Gak boleh menggerutu kalau ayah bilangin!" Yuri ancang-ancang turun tangga tapi pria tampan itu menoleh sedikit ke arah anaknya yang masih betah melukin pintu sambil misuh.
"Iya, Ayah" Jen menutup pintu lalu jalan ke arah kamar mandi.
Setiap hari Minggu memang waktunya jogging untuk keluarga Alatas. Terlebih kedua anaknya laki-laki, jadi Yuri ingin keluarganya sehat dan lagi Jen pernah berada dikondisi tidak sehat beberapa tahun lalu. Yuri tidak mau kecolongan lagi kayak tahun itu, Yuri merasa gagal jadi orang tua yang baik buat kedua anaknya.
Yuri dan Tiffany sepakat untuk lebih memperhatikan tumbuh kembang anak mereka. Tiffany mengundurkan diri dari dunia modeling, fokus menjadi ibu rumah tangga. Yuri dan Tiffany takut kejadian ini berulang pada si bungsu, demi apapun mereka tidak ingin itu terjadi.
---
"Aunty! Aunty!" Gio didepan kamar Rose. Bersyukurnya wanita blonde pemilik kamar sudah bangun dai tadi.
Cklek
"Apa Gio?" tanya Rose berjongkok didepan bocah laki-laki ini.
"Temanin Gi ke taman yuk, Gi mau main ayunan, Aunty"
"Tunggu bentar ya, Aunty ganti baju dulu" Gio mengangguk setuju, ia berlari menuruni tangga rumah Rose.
"Mamaaa ital, Papaaa Bel" Gio langsung menubrukan badan pada Amber, karena melihat Krystal dan Amber duduk diruang keluarga. Sepertinya mereka habis berdebat, dengan Krystal yang sekarang memasang wajah dingin pada suaminya itu.
"Gioo, ayo ke taman. Aunty udah siap nih" Rose turun dari tangga lengkap dengan pakaian olahraganya. Bocah laki-laki berpamitan terlebih dahulu kepada kedua orang yang ia sayangi ini.
"Papa bel, Gi main sama aunty dulu ya. Papa bel gak usah sedih nanti Gi pulang kok" seloroh bibir kecil itu ke Amber.
"Harus dong, memangnya Gi mau kemana coba kalau gak pulang kesini hmm" kata Amber menyisir rambut Gio.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEN - ROSÉ
Fanfiction𓊈𒆜 COMPLETED | JAKARTA 𒆜𓊉 © insanedepressing, 2020. ⚔️ JEN!TOP