Selamat Membaca
*
*
Rose udah siap dengan kebaya elegen yang disiapin untuk acara pertunangannya. Orang-orang juga udah kumpul diruang tengah rumahnya. Acara dilakuin tempat pukul 3 sore, sedangkan sekarang masih pukul 2 siang. Itu artinya masih ada satu jam lagi sebelum acara.
Rose sebenarnya deg-deg an sekarang, keputusan besar dalam hidupnya. Rose yang minta untung dijodohin, dan kali ini semoga dia gak ngecewain dirinya sendiri atau pun orang tua nya nanti.
Ngomong-ngomong siapa yang jadi mempelai pria juga belum diketahui sampai sekarang. Setidaknya mempelai pria juga belum terlihat hadir diruang tengah sana. Sedangkan beberapa seserahan dari keluarga mempelai pria udah terlihat memenuhi ruang tersebut.
"Anak bunda udah cantik banget" kata Jessica yang baru masuk ke dalam kamar Rose.
Rose senyum, dia genggam tangan bunda nya sebentar. Tangan Rose dingin, setidaknya itu yang dirasain oleh Jessica. Wanita yang sudah berumur itu bales ngusap lembut tangan si putri sulung.
"Kakak yakin sama pilihan kali ini, kan?" tanya Jessica.
Rose ngangguk, gak lupa senyum terpahat diwajah cantiknya. Jessica peluk singkat putri sulungnya, mata wanita tua itu juga sedikit berair karena terharu dengan peristiwa kali ini.
"Bunda sayang kakak, ayah sama adek-adek juga sayang kakak. Apapun keputusan kakak, kami semua pasti ngedukung" sahut Jessica setelah itu.
"Makasi, bun. Selalu ada buat kakak dari bayi sampe segini, sampe yang bentar lagi mau jadi istri orang" bales Rose sembari mengipaskan kedua tangan nya didepan wajah.
"Dia udah dateng?" tanyanya.
"Belum, bukan nya dia emang orangnya lelet ya?" tanya Jessica sedikit ketawa diakhir.
"Karena lelet itulah makanya aku yang lebih dulu ngelangkah. Walaupun aku gak yakin dia bakalan dateng" bales Rose.
Jessica ngusap bahu anaknya sebentar. Dikasih kecupan singkat di keningnya, senyum manis karena dia bakal kehilangan anak cewek satu-satunya dikeluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEN - ROSÉ
Fiksi Penggemar𓊈𒆜 COMPLETED | JAKARTA 𒆜𓊉 © insanedepressing, 2020. ⚔️ JEN!TOP