Akhirnya regan dan aluna sudah di rumah sakit. Apa nggak capek bolak balik ke rumah sakit?. Keluarga aluna pun juga sudah berada di rumah sakit. Mereka hanya menunggu kabar dari jun, papa viero.
Merrka melihat kala terdengar suara orang membuka pintu. Mereka lanhsung menyerbu jun agar tau bagaimana kondisi aluna sekarang. Jun menatap mereka satu persatu dengan iba.
"Jun gimana keadaan aluna? Aluna nggak papa kan? Ada yang parah nggak?" Khawatir lia dengan menggoyangkan lengan jun. Jun akhirnya mengatakan yang sebenarnya.
"Aluna koma" sedetik kemudian tak ada yang berbicara. Bahkan ibu aluna sudah menangis dengan tersendu sendu.
"Nggak mungkin aluna koma! Regan yakin itu" ucap regan dengan cepat menerobos pintu kamar inap aluna. Disana tertampanglah aluna dengan wajah pucat nya.
Disana aluna juga memakai beberapa alat yang tak pantas aluna pakai. Regan merasa sangat bersalah. Entah kenapa regan tak mau lagi menyakiti aluna.
Regan menggenggam tangan aluna yang dingin. Tiba tiba air mata regan jatuh. Regan tak menyangka kejadian nya bakal seperti ini.
Regan tau memang jika benci dan cinta beda tipis. Regan tau regan sudah mulai menyukai aluna. Regan tak mau aluna kenapa napa.
"Lun maafin gue, gue emang bodoh. Gue hanys ingin dendam a-aura terbalas. Ta-tapi gue salah! Lun bangun! Lo udah bikin kita semua khawatir! A-apa lo marah sama gue? Oke kalo lo udah bangun lo boleh pukul gue! Boleh to-tonjok gue! Lun bangun!"
"Gue menyesal udah bikin lo kayak gini! Gue tau gue cuma emosi! Lun bangun! Lo nggak kasian sama gue?"
Regan tertawa hambar dan mencium kening aluna dengan lembut. Jika aluna bangun, regan pastikan aluna bakalan senang. Regan berjanji mulai saat ini dia akan menjaga aluna.
Regan pun ingin tertidur dengan tetap menggenggam tangan aluna yang dingin. Tiba tiba saat regan mau tidur, aluna malah kejang kejang. Regan menyuruh om jun agar memeriksa aluna.
"Aluna butuh pendonor darah sekarang juga! Carikan dia pendonor darah yang sama! Karena darah di pmi sudah habis" terang jun dengan mematap regan.
"Aku saja" ucap bunda aluna. Mereka pun mulai mengecek apakah darah aluna dengan lia sama?. Namun darah aluna O sedangkan darah lia AB.
tetapi darah rave A tak mungkin bisa mendonor kannya. Regan pun angkat tangan. Mereka muali mengecek apakah sama darah aluna dengan regan?.
Syukurlah darah aluna dengan darah regan sama, regan pun masuk dan muali mendonorkan darahnya buat aluna. Mungkin ini jalan yang terbaik buat regan.
Regan tersenyum bisa membalas perbuatan vaik aluna terhadap nya, regan tak tau bsgaimana aluna melewati kekejaman regan terhadap nya.
Regan bersyukur karena memiliki istri yang begitu csntik juga sabar dengan sikap nya. Oh sejak kapan regan memuji aluna? Mungkin efek dari cinta aluna.
Terasa sudah cukup, regan pun turun dsn menghampiri ranjang aluna ysng tak jauh dari nya. Regan menatap aluna dengan sedih.
Regan telah menyia nyiakan cinta aluna terhadap nya. Apakah aluna akan memaafkan nya? Bahkan dia sudah mempunyai dosa yang besar bagi aluna.
"Lun gue cinta sama lo! Gue mohon lo bangun dari dream lo" ucap regsn dengan tak sengaja. Setelah itu dia keluar dari ruangan itu.
"Gimana? Aluna baik baik aja kan" panik tera dengan menatap putra semata wayang nya. Seolah olah dia merasakan apa yang dirasakan oleh lia.
Regan menggangguk menanggapi nya. Kemudian dia pulang ke rumah untuk menenangkan diri nya. Mungkin dibalik semua ini, karma memang berlaku buat regan.
Selagi ada kesalahan pasti ada karma buat orang ysng telah berbuat dosa. Regan mengakuinya. Mungkin suatu saat nanti dia akan bahagia bersama aluna juga buah hati nya.
Regan menghayal, mungkin masa depan nya akan cerah, namun malah kebalikannya. Regan tak tau jika itu akan berdampak buruk baginya.
Regan dapat menerima apapun resiko nya. Memang ini semua murni dari kesalahan regan. Mungkin saat aluna bangun dari koma nya, regan akan mencoba meminta maaf kepada aluna.
Maaf jika masih ada kesalahan dalam penulisan maupun tanda baca;)
Jangan lupa vote sebanyak banyak nya;)
See you next part;)
KAMU SEDANG MEMBACA
REGANALUNA [END]
Novela Juvenil[21+ konten dewasa] Aluna tak menyangka semua terjadi pada dirinya. Aluna mengira bahwa regan juga mencintainya, namun aluna berharap terlalu besar. Apakah mereka akan bahagia??? Apakah mereka akan berpisah??? Apakah regan akan menyesal dengan apa y...