part 4 (penyemangat)

7.9K 217 2
                                    

Satu hari sebelum hari pernikahan aluna dan regan....

Kini aluna berada di kamar nya sembari menangis karena besok adalah hari pernikahannya dengan regan. Aluna hanya bisa bernagas pasrah dengan dirinya sendiri. Entah itu bahagia maupun tidak, padahal aluna sangat mencintai regan.

Pintu kamar aluna pun terbuka, menampilkan sahabat aluna. Aluna mencoba tegar dengan apa yang dia alami, sebelum tau aluna menangis, aluna segera menghapus air mata nya.

Mereka berdua tau apa yang sedang aluna hadapi. Mereka menatap sendu aluna dan berusaha menenangkannya walau mereka tak merasakan bagaimana jadi nya aluna.

"Udahlah lun! Jangan nangis! Buktiin lo bukan wanita lemah! Gue yakin lo dapat melewati semua ini! Bangun! Kita berdua akan selalu disisi lo"

Aluna menatap lisya dan rissa bergantian kemudian dia memeluk sahabatnya dengan masih menangis, mata aluna pun terlihat sembab dan hidung yang memerah.

"Makasih ya guys kalian selalu menduking gue. Dan gue minta maaf kalau kehadiran gue bikin beban kalian--"

"Shuttt, luna jangan sedih lisya nanti ikut sedih. Luna yang kuat aja ya? Lisya do'a in luna sehat selalu"

'tumben ni anak kagsk bolot' batin rissa dengan masih mengembangkan senyuman nya dan tak mau menghancurkan nya.

"Eh lo mandi dulu sana! Abis itu biar di luluri sama lisya. Gue ambil henna dulu! Jangsn terus terusan nangis lo, nanti jadi jelek"

"Ye biarin, udah gue mandi dulu ya?" Ucap aluna dan berjalan menuju kamar mandi nya. Sebenarnya, dibawah banyak yang menyiapkan dekor untuk pernikahan aluna.

Aluna sudah selesai dengan mandi nya, lisya dan rissa pun sudah menyiapkan luluran dan henna nya. Aluna merebahkan badannya di ranjang dan bermain ponsel.

"Eh, gimana rasanya lo tiba tiba akan nikah? Bahagia gak?" Goda rissa dengan tetap menghenna tangan aluna.

"Entahlah, gue merasa hati gue bahagia tapi batin gue menolak. Entah gue bakal bahagia atau sebaliknya" aluna berkata dengan miris dan pandangan kosong.

"Gue yakin lo bakal bahagia, regan udah pasti suka sama lo! Gue yakin, dan lo jangan negative thingking okey. Pasti semua akan berjalsn dengan lancar. Percayalah"

Aluna memang menceritakan semua, tapi tidak dengan sifat asli regan. Karena aluna nggak ingin mereka merasa terlalu banyak beban. Aluna hanya tersenyum simpul menanggapi semua itu.

Tak terasa kini hari mulai gelap, jam menunjukkan pukul 18. 00 sebenarnya aluna mau mereka menemaninya malam ini. Mereka hanys menggangguk lagi pula besok sudah pernikahan aluna.

"Gue sih terserah nyokap lo, dia izinin nggak kita nginep disini. Lagian gue juga nggak enak sam--"

"Udahlah, pasti nyokap gue bakal izinin lagi pula besok kan sudah hari pernikahan gue"

"Lisya bahagia kalau kalian bahagia"

"Sekali lagi makasih, udah ada dan menjadi penyemangat gue. Kalau gue udah nggsk dirumah ini, jangan sungkan sungkan buat dateng ke rumah gue sama rumah regan"

"Iya, udah yuk tidur. Besok lo harus bangun pagi pagi buat bersiap" ucap rissa dan merebahkan badannya di samping aluna.

Mereka tak menyangka aluna mendahului mereka, mereka kira mereka akan menikah dengan beesama sama, pada hari yang sama, tetapi berbeda pasangan. Pasti seru.

Tak perlu memikirkan itu, mereka sudah terlelap dalam alam mimpi. Mereka tidur seperti teletubis yang sedang berpelukan. Menggemaskan.

💕💕💕

Di sisi lain regan berada di kamarnya dengan bosan. Tak ada hal yamg menarik. Bahkan sahabatnya tak datang. Dia pun menghidupkan televisi, sama saja tak ada hal yang menarik perhatiannya. Dia pun turun kebawah.

Orang yang sedari tadi di tunggu regan sudah datang, regan menggeram kesal dengan sahabat nya. Ternyata mereka asyik makan cemilan tanpa regan.

Regan sengaja mengagetkan mereka dengan menepuk pundak merekan dari arah belakang dengan keras.

"Anjirrr" kaget mereka dan mengelus dada nya sabar. Ternyata regan dengan wajah datar nya. Mereka hanya meringis dan cengar cengir sendiri.

"Ngapain ha? Ngapain disini? Oh cuma numpang makan? Apa orang tua kalian nggak kasih kalian makan?"

"Santai bro. Nggak kok cuma lagi ngemil. Eh lo punya ps terbaru kan, kita maen yok" ucap viero dan ingin melenggang pergi, tapi regan menarik krah belakang viero.

"Mau kemana lo? Mau main? Sana main sama makanan lo!"

"Santai dude! Kau terlalu sensitive. Sepertinya lo punya masalah dude! Lo bisa cerita ama kita kita" ucap revan dan menatap regan.

Kemudian regan menyuruh mereka pergi kekamarnya dan regan mulai menceritaksn hal yang tak masuk akal. Mereka hanya menahan gemas nya.

"Tak masuk akal kau dude" desis revan dengan menatap sinis regan yang terkekeh geli karena sudah mengerjai sahabatnya.

"Yok maen, kata lo mau main ps gue! Jangan marah my brother" jahil regan dan mengambil kardus yang berisi play station nya dan mereka bertiga memainkannya.



Maaf kan kalau masih ada tanda baca maupun kalimat yang salah

Jangan lupa selalu tinggalkan jejak

See you next part

REGANALUNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang