Pagi pagi sekali regan sudah berada di rumah sakit. Ksrena jun mengabarkan keadaan aluna sudah mulai membaik. Dengan tergesa gesa regan menaiki motornya.
Disana ternyata sudah ada viero yang menemani aluna. Ya regan tau viero saudara aluna, tapi tetap saja regan cemburu dengan semua itu.
Regan menyuruh viero keluar. Viero yang malas pun akhirnya keluar dengan malas dan membiarkan aluna juga regan yang ada di dalam.
"Regan om mau ngasih kabar gembira buat kamu juga kabar buruk" jelas jun. Regan mendongak kan kepalanya dan melihat om jun.
"Kabar gembiranya apa om?"
"Aluna hamil dan usia kandungan nya sudah satu bulan, om harap kamu dapat menjaga aluna dengan semaksimal mungkin dan juga sebuah keajaiban penyakit leukimia aluna sembuh total"
"Kalau kabar buruk nya?"
"Kabar buruk nya kandungan aluna lemah dan jika di teruskan akan menyebabkan aluna meninggal maupun nyawa bayi nya"
Baru saja regan senang dengan keadaan aluna yang membaik. Tetspi masalah terus datang dan membiat regan bingun.
Disisi lain regan tak mau kehilangan aluna, disisi lain regan juga tidak mau kehilangan calon anak nya. Tetapi untung beberapa hari lagi sudah ujian kelulusan sekolah, jadi setelah lulus aluna akan tetap dirumah.
Selama koma, regan tetap menemani aluna, bahkan sampai tidak makan karena regan memang tidak selera makan.
"Regan makan dulu yuk!" Ajak lia sambil tersenyum kearah regan. Regan hanya menggeleng.
"Regan, nanti kamu sakit loh! Siapa yang jagain aluna?" Ucap lia kembali membujuk regan agar regan mau makan.
"Iya" akhirnya regan mau makan dengan sedikit paksaan dari bunda aluna. Regan makan dengan tidak tenang. Bahkan regan hanya mengaduk aduk makanan itu.
"Regan, makanan nya kok cuma di aduk aduk?" Ucap tera. Sebenarnya tera juga merasa kasihan dengan keadaan regan yang masih belum menerima kalau aluna koma.
"Regan nggak selera makan ma" ucap regan dengan beranjak dari duduk nya menuju aluna yang masih terbaring tak sadarkan diri.
Regan masih setia menggenggam tangan aluna yang terasa dingin. Regan meneteskan air mata nya. Mungkin regan benar benar mencintai aluna sampai sampai dia menesteskan air matanya.
Ingat. Jika laki laki sampai meneteskan air matanya demi seorang perempuan, maka tanda nya laki laki itu sangat mencintai nya. Pepatah memang selalu benar.
Lun lo enak ya disana? Mimpi lo kepanjangan, sampe sampe lo nggak bangun sekalipun. Maafin gue kalau guememang salah. Batin regan.
💕💕💕
Kini aluna merasa tenang karena tak ada cacian maupun kekerasan. Aluna sangat betah tinggal di sana. Baginya ini semua adalah surga. Rasanya aluna tak ingin pulang.
Saat aluna berjalan jalan, tak sengaja dua anak laki laki kembar menumbruk aluna. Mereka langsung memeluk aluna. Aluna merasa dirinya sangat dekat dengan kedua anak itu.
Mereka melepas pelukan nya. Sluna pun berjongkok menghadap kedua anak itu. Kedua anak itupun tersenyum bahagia.
"Kalian siapa? Bunda kalian mana?" Tanya aluna lembut.
"Unda ami unda luna" ucap mereka bersamaan. Aluna mengerutkan dahinya. Aluna rasa itu dirinya.
"Luna? Itukan nama tante" bingung aluna dengan menatap mereka berdua tak faham.
"Unda luna udah uat ady menanis, unda pelgi la! Emui ady" ucap salah satu dari anak itu. Dady? Bunda? Aluna tak mengerti.
"Sebenarnya kalian siapa?"
"Ami anak unda sama ady legan unda! Unda halus pelgi! Kacian ady legan unda ama nenek" terang anak kecil itu. Aluna merasa dirinya hamil, tapi bagaimana mungkin? Bahkan mereka melakukan nya hanya sekali.
"Terus bunda harus pergi kemana, buat temuin dady sayang?"
"Unda pelgi lah ke intu itu unda epat!" Suruh mereka. Aluna menurut.
Aluna membuka matanya perlahan, aluna melihat regan yang memegang tangan nya seraya tertidur. Aluna bisa melihat regan yang mempunysi kantung mata. Aluna yakin regan sudar sadar dengan perbuatan nya.
Tapi apakah benar aluna hamil? Aluna masih bingung. Tapi itu semua terlihat seperti nyata
Maaf ya guys kalau masih ada typo bertebaran;)
Vote sebanyak banyak nya;)
See you next part;)

KAMU SEDANG MEMBACA
REGANALUNA [END]
Teen Fiction[21+ konten dewasa] Aluna tak menyangka semua terjadi pada dirinya. Aluna mengira bahwa regan juga mencintainya, namun aluna berharap terlalu besar. Apakah mereka akan bahagia??? Apakah mereka akan berpisah??? Apakah regan akan menyesal dengan apa y...