part 18 (kacau)

9.2K 181 1
                                    

Semenjak tujuh hari sesudah kematian aluna dan kelulusan sekolah, regan masih sama bahkan dia sangat syok. Mungkin ini balasan tuhan.

Meskipun begitu, regan tetap ingin membuat aluna tetap disampingnya. Regan masih belum bisa menerimanya. Ini semua terlalu cepat bagi regan.

Regan saat ini masih sama. Duduk dan menatap kosong foto pernikahan mereka. Dengan rsmbut berantakan, kantung mata hitam, juga alkohol yang menyengat.

Sejak itu regan sering mabuk mabukan, apakah semua ini bskal membiat sluns kembali? Tidak kan?. Regan memang bodoh, todak semua masalah bisa dipecahkan dengan minum.

Entahlah, regan semalaman juga memeluk foto aluna. Bahkan dia bermimpi suatu hari nanti kami bakal bertemu kembali. Regan senang. Munhkin itu suatu pertanda.

"Lun, kamu cepet banget ninggalin aku! Bakhan baby kita belum lihat dunia" gumam regan dengan mengelus foto aluna yang sudah berada bingkai nya.

Regan tak merasa, viero dan revan sudah berada di dalam kamar nya dan melihat regan yang masih setia memandangi foto aluna.

Sebenarnya viero tak tega melihat regan seperti ini. Mau bagaimana lagi? Ini juga sudah permintaan dari aluna? Ingat aluna belum meninggal! Aluna masih hidup.

Viero dan revan menghampiri regan dan menepuk pelan bahu regan. Regan melirik sekilas dan kembali menatap bingkai foto aluna.

"Gan lo nggam ke kantor?" Tanya revan yang ingin memecahkan keheningan. Regan hanya menggeleng menanggapi nya.

"Kenapa? Bukan nya lo mau sukses?" Tanya viero.

"Ya memang gue ingin sukses, tapi apa guna nya gue kalo nggak ada aluna? Sama aja!" Ucap regan.

Kemudian malam nya regan bersiap siap pergi ke club karena regan hanya ingin mendinginkan fikiran nya.

Club, salah satu tempat yang regan datangi saat mendapat masalah. Regan hanya melampiaskan nya dengan alkhohol.

"Ren gue voodka 1 botol. Taruh di situ" ucap regan dan menuju meja yang di sediakan tetapi memang agak sedikit jauh dengan keramaian.

Sedangkan ren, rendy. Teman dekat regan saat di club. Dia pemilik club plus pengantar minuman. Entah kenapa, ren lebih suka mengantarkan minuman.

Regan meneguk habis satu botol. Regan merasa pusing tapi regan menyuruh ren buat mengambilkan nya lagi.

"Ren ambilin gue satu botol lagi" suruh regan dengan memegangi kepala nya yang terasa pusing.

"Tapi gan lo udak ma--"

"GUE BILANG AMBILIN LAGI! LO TULI HAH! CEPAT!" emosi regan dan kemudian dia meracau racau tak jelas.

"Nggak mungkin! Lo bohong lun, lo bohong! Gue yakin lo masih ada! Hahaha, gue bakal ikutin lo sampai manapun! Hahaha, lo bakal jadi milik vue lagi!" Racau regan.

Kemudian tubuh regan seperti tam sadarkan diri. Ren pun membopong regan dan mengantar nya pulang.

Ren tak tau apa yang sebenarnya terjadi dengan regan. Meskipun ren tak pernah lagi dekat dengan regan, tapi dia masih peduli dengan regan.

Padahal jika regan mempunyai suatu masalah, regan tak sampai mabuk mabukan seperti ini. Bahkan meracau tak jelas.



Maaf ya guys kalau jelek maupun pendek;(

Jangan lupa vote sebanyak banyak nya ya;)

See you next part;)

REGANALUNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang