part 13 (keracunan)

7.8K 168 0
                                        

Aluna merasa makanan capcai itu aneh, tapi aaluna tak menghiraukannya, dia tetap memakannya. Saat sendok ketiga, perut aluna mual mual. Aluna pun memuntahkan makananya.

Dan terlihatlah aluna yang wajah nya pucat. Regan pun seakan akan panik. Dia mencoba untuk membantu aluna, aluna hanya memegangi perut nya yang terasa sakit.

Jun pun segera bertindak, dan ternyata aluna keracunan makanan capcai. Padahal lia tak memasak yang tidak tidak, mana mungkin ibunya sendiri rela meracuni anak nya.

"Aluna keracunan makanan, mungkin ini gara gara capcai nya. Tapi siapa yang memasak ini?" Terang jun dan mengangkat piring aluna.

"Tapi aku tadi memasak itu hanya sayuran sayuran biasa. Tidak ada bahan tambahan sama sekali" jelas lia, mereka masih tak menyangka dengan lia.

"Sumpah deh bukan aku yah, tanya saja sama tera, aku tadi aja memasak dengan tera" terang lia. Ya memang lia tidak salah, tapi entah siapa yang melakukan nya.

"Benar itu ter?" Tanya papa regan, tera hanya menjelaskan bshwa lia memang tidak bersalah sama sekali.

Mereka bingung, siapa yang tega teganya meracuni aluna? Bahkan tidak ada orang luar yang masuk kedalam kediaman mereka berdua. Tapi orang orang zaman sekarang memang pandai.

Mungkin ini memang ketidak sengajaan orang membuat aluna menjadi seperti ini. Mereka tetap bingung, apakau benar hanya keracunan? Viero pun menuduh regan.

"Regan ini pasti ulah lo kan?" Tuduh viero dengan menatap tajam regan.

Regan maju satu langkah "salah gue? Bahkan gue sama aluna nggak keluar kamar setelah aluna istirahat!"

"Jangan saling menuduh kata buguru itu dosa" ucap alisya dengan berkacak pinggang. Mereka tau berapa lemotnya alisya.

"Udah lis lo diem aja oke?" Bisik rissa. Alisya menggangguk saat menanggapinya.

"Lo memang pintar berbohong dude! L--" ucapan viero terpotong oleh perkataan regan.

"Kenapa? Oh gue tau, lo sebenernya cinta kan sama aluna? Atau aluna hanya pel--"

Bugh

Bugh

Bugh

Viero meninju perut, dan rahang regan membuat regan lemas seketika, karena mendapat serangan tiba tiba. Regan tak melawan, regan hanya pasrah.

Bahkan sudut bibir nya robek mengeluarkan darah. Tiba tiba aluna membuka matanya dan terkejut apa yang dilakukan viero terhadap regan.

"VIERO BERHENTI!" Teriak aluna, viero pura pura tak mendengar dan meninju regan yang hampir terkapar lemas.

Saat viero akan meninju regan, malah aluna yang tertinju. Regan pun seketika memejamkan mata nya. Regan dan aluna pingsan, aluna menuduh ini semua gara gara viero.

Tetapi, aluna tak bisa menyalahkan viero karena viero telah banyak menolongnya. Bahkan saat aluna sakit maupun tak ada regan. Viero adalah saudara terbaik aluna.

Dia sudah seperti kakak nya sendiri, vierl yang menemaniya kapan saja. Dia selalu ada buat aluna.

💕💕💕

Mereka semua panik dengan keadaan aluna dan regan, viero menjadi sangat bersalah. Viero tak menyangka kejadiannya akan terjadi deperti ini. Sungguh diluar dugaannya.

"Viero apa yang kamu lakukan? Lihat mereka!" Marah jun dan hendak menampar viero, tapi dia urungkan. Dia tidak ingin putra semata wayang nya menjadi benci kepadanya.

"Kenapa pa? Kenapa? Kenapa nggak jadi tampar viero? Kenapa?" Ucap viero dengan terkekeh miris. Jun hanya mengelus rambut putra nya.

"Maaf fin papa ro, papa hanya terbawa emosi" menyesal jun, viero pun memaafkan papanya. Viero tau papanya hanya menghawatirkan keadaan aluna.


Jangan lupa tinggalkan jejak;)

Maafkan jika masih ada kesalahan dalam kalimat maupun tanda baca;)

See you next part;)

REGANALUNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang