part 12 (peduli atau drama?)

7.8K 177 0
                                    

Pulang dari rumah sakit aluna diantar oleh mertuanya juga orang tuanya juga viero, karena hari ini sekolah libur. Disana regan juga menemaninya. Rehan juga sempat memperhatikan nya.

Entah itu dtama atau peduli nya regan dengam aluna, aluna kadang bingung dengan sikap regan, terkadang regan peduli, terkadang membentak nya.

Mereka pun selesai mengemasi barang barang aluna dan pulang ke rumah aluna dan regan. Regan menggendong aluna brydale style. Aluna tersenyum, mungkin ini awal dari kisah mereka.

Disana orang tua aluna dan mertua aluna tersenyum maklum, mereka mengerti anak jaman sekarang. Terlebih lagi aluna dan regan bersabahat sejak kecil, tetapi terhalang oleh aura.

Bahkan regan rela malakukan apa saja demi aura, aura kekasih nya. Aura yang telah membuat regan jatuh cinta, bukan aluna. Aura juga yang membuatnya bahagia, bukan aluna.

Mungkin aluna harus juga memperhatikan regan agar regan juga memperhatikannya. Orang tua aluna juga orang tua regan masih berada di rumah regan dan aluna.

Sampai di kamar aluna dan regan, regan menjatuhkan aluna dengan sedikit kasar. Untung kamar mereka kedap suara. Sudahlah, regan tak kuasa ada drama lagi.

"Regan lo kenapa sih? Sikap lo selalu berubah ubah! Gue bingung sama lo! Sebenarnya lo emang perhatiin gue atau drama lo lagi?"

"Haha, ngarep juga lo di perhatiin sama gue! Jangan pernah ngarep! Karna gue hanya ingin tak ada masalah jika di depan orang tua gue juga orang tua lo"

"Bastrad lo regan! Emang gue salah pilih keputusan buat nikah sama lo! Emang penyesalan itu pada akhirnya! Gue nyesel nikah sama lo!"

"Sayang nya bastrad itu suami lo! Gue nggak peduli lo nyesel apa enggak! Gue cuma mau balas dendam atas kematian aura! Udah itu aja!"

"Dan lagi! Gue ingatin jangan pernah coba coba lo cerita ke mereka! Gue juga nggak segan segan bunuh sahabat lo"

"Regan! Drama lo terlalu bagu--" ucap aluna dengan terkekeh miris.

"Ini bukan drama sweetie, apa yang telah gue ucapkan nggak bisa ditarik begitu saja! Ingat lah, seorang regan buckle veteranio tidak akan pernah menarik kembali ucapan nya" tekan regan dengan mata yang menyorot tajam.

"Lo bukan regan yang gue kenal! Lo itu iblis! Gue benci lo regan! Gue benci" isak aluna dengan sir mata yang mengalir dari pelupuk mata nya.

"Benci lah sesukamu sweetie, gue bahkan makin suka kalau lo garang! Membuat gue semakin tertantang buat bunuh mereka satu persatu"

"Jangan regan gu-gue mohon. Lo boleh minta apapun dari gue tapi jangan orang tua gue juga vier--"

"Oh, segitu cintanya lo sama dia? Bahkan sampe lo bela belain buat dia? Memang menarik? Gue tanya sama lo! Mending yang mati siapa duluan? Viero? Lia? Atau rave?"

"Nggak jangan bunuh mereka! Mereka nggak salah dalam aura meninggal regan! Sadar!" Aluna berusaha menyadarkan tingkah regan yang terlewat batas.

Tiba tiba pintu di ketuk dan lia menyuruh mereks buat makan terlebih dahulu. Regan menyahutinys dengan iya. Regan menatap aluna dan berkata "hapus air matamu! Gue nggak mau mereka nuduh gue yang nyakiti lo!"

Mereka berdua pun sudah turun dengan wajah yang segar. Orang tua mereka pun tersenyum, mungkin setelah ini tak akan ada lagi masalah. Batin mereka dengan senang.

Aluna melihat semua senang pun juga ikut senang, aluna dapat melihat senyum mereka. Aluna hsnys ingin semus bahagia walau dirinya menderita.

"Maaf, aluna sama regan lama" ucap aluna tak enak. Mereka hanya memakluminya.

"Sweetie ksmu msu mau makan apa?" Ucap regan membuat aluna malu dan semburat merah yang ada dipipinya seperti kepiting rebus.

"Aciee yang diperhatiin sama suaminya" goda viero dengan menggerling nakal kearah aluna.

"Udah ro nggak usah di goda terus, jadi merah itu nanti pipinya aluna" timpal lia yang ikut juga menggoda aluna.

"Bunda apaan sih" malu aluna dan menutupi wajah nya dengan piring yang ada di hadapannya.

"Ciee yang malu malu kucing" ucap tera.

"Udah bun, ma" ucap regan dengan mengambil nasi dan menaruhnya di piring aluna. Aluna hanya melihat regan yang mengambilkan makanan nya.

"Aku mau capcai sama sate ayam aja" ucap aluna. Regan pun mengambilkannya. Kalau tidak ada keluarganya mana mau regan melakukan aluna seperti itu.

Maybe, malah regan ysng menyuruh aluna buat mengambilkan makanan nya. Tanpa diketahui di capcai itu terdapat racun.

Katakan lah regan terlewat batas, tapi regan tetaplah regan. Dia pun tak merasa salah sedikitpun terhadap aluna. Malah dia berniat ingin aluna meninggal.

Saat capcai itu dimakan aluna tidak ada apa apa. Namun saat sendok ke dua aluna merasa aneh tetapi dia biarkan.


Jangan lupa buat vote and comment;)

Maafkan jika masih ada kesalahan dalam menulis maupun tanda baca;)

See you next part

REGANALUNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang