Setelah Pak Rega pulang hari itu, aku dimarahi Ibu.
"Ibu gak main-main, Kak. Diajarin siapa kamu jadi gak sopan begitu?!"
Aku cuma nunduk dan gak jawab Ibu. Mau dijawabpun nanti jadi ribut.
"Liandra!"
"Maaf, Bu. Gak akan Lia ulangi."
"Awas, ya. Sekali lagi begitu Ibu gak akan diem aja."
Katanya, kemarin. Jadwal lesku itu seminggu empat kali termasuk weekend. Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu. Hari ini hari Jumat dan besok hari Sabtu. Aku males banget ketemu besok.
pak rega
| Iya gak apa-apa, Lia
| Saya juga ngerti
19:23Ibu nyuruh aku minta maaf sama Pak Rega setelah dia pulang hari Kamis itu, tapi aku baru kirim permintaan maafnya tadi pagi.
lily
liandra, pak |
lia panggilan keluarga aja |
19:25pak rega
| 🤔
19:26lily
bapak kan bukan keluarga saya |
19:30pak rega
| Oke, liandra
19:30Selanjutnya adalah aku terbangun dan hari itu hari sabtu. Untuk jamnya aku kebagian jam tiga sore, sebetulnya aku mau pagi-pagi aja. Makin cepet selesai juga 'kan? Tapi katanya Pak Rega ada kerja dulu. Gimana sih jadi guru les? Gak fleksibel!
pak rega
| Lia
| Ndra***
| Ketinggalan
| Lesnya mau outdoor gak?
11:35lily
gak akan diizinin ibu |
11:40pak rega
| Saya yang bilang
| Belajar juga butuh suasana baru kan 😁
11:41pak rega
| Gimana?
11:43lily
trsrh |
11:45.
.
.Aku, Nadin, dan Cindy ada di kafe yang nantinya jadi tempatku belajar dengan Pak Rega. Aku bohong sama Ibu soal jamnya, aku disini udah dari jam satu.
"Eh, Ly. Btw, lo jadi les sekarang?" tanya Cindy sambil ngelirik jam tangannya.
"Gak usah diingetin, dong..." kataku.
"Dih, hahahah loyo banget?"
"Gue gak mau, tau!"
"Emang kenapa? Gurunya galak?" tanya Nadin.
"Enggak, bukan gitu. Gue gak mau les aja,"
"Lo bilang gih sama nyokap lo, lo les ama gue aja di rumah gue. Biar ada temen." kata Cindy.
"Nah itu, gue gak ada temen. Gue gak suka les privat gini anjing, boring banget sumpah."
"Iya?" tiba-tiba Nadin bilang begitu sambil natap orang dibelakangku.
Aku melotot lah, jangan-jangan Pak Rega. Begitu aku balik badan ternyata betul dia! Sial, dia dengar aku gak ya?
"Pak," sapaku.
Pak Rega masih berdiri dan senyum ke Nadin dan Cindy, yang disenyumin kicep. Mereka berdua diem.
"Ini guru les gue," kataku. "Udah dateng."
"O-oh..."
"Ah, oke."
Nadin dan Cindy langsung berdiri.
"Kita duluan ya, Ly..." kata Nadin.
"Kalo udah selesai, kabarin. Kita cabut." kata Cindy.
"Gak mau ikut belajar?" tanya pak Rega, sok banget sih.
"E-enggak, kak..." jawab Nadin, dia kenapa grogi gitu sih.
Gak lama Cindy sama Nadin pergi, aku sendiri merutuki diri. Ih, kesel! Aku langsung keluarin buku dan alat tulis aja. Aku memang gak lagi liat Pak Rega tapi aku tau dia lagi perhatiin aku!
"Lily,"
"Hah?"
"Dipanggilnya Lily, ya?"
Aku diam sebentar, "Tau dari mana?"
Pak Rega ngangkat buku tulisku dan nunjuk namaku disana.
"Liandra Lynea. Li, Ly."
Dih, apaan sih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Lusin
Short StoryBerdua tanpa makna, berada tanpa rencana. ©anyanunim, 2019 ⚠️ Mengandung beberapa adegan yang ambigu/mengganggu.