20

1.7K 149 1
                                    

.

.

.

Taehyung berkali-kali menoleh ke pintu, menunggu adalah hal yang paling tidak ia suka. Bagaimana tidak, ini sudah lewat tiga jam dari sejak Jungkook keluar dari rumah dengan alasan membelikan ice cream untuk Jihoon, tapi sampai detik ini, anak itu belum pulang juga. Beli ice cream dimana dia??Busan??

Taehyung sudah menghubungi ponsel Jungkook sejak satu setengah jam lalu, hanya untuk mengecek barangkali Jungkook mau dia jemput. Tapi percuma, hingga panggilan kesepuluhnya, Jungkook tidak juga mengangkat panggilannya.

Taehyung pindah menuju ruang tengah, mencari Jihoon yang dilihatnya sedang menghubungi seseorang.

"Sudah selesai? Bagus."Jihoon membalikkan tubuhnya dan matanya langsung bertemu dengan mata Taehyung.

"Jungkook?,"Jihoon menggeleng lucu untuk menjawab pertanyaan Taehyung.

"Kalau begitu besok aku lihat buku tugasmu ya. Bye."Jihoon mematikan sambungan teleponnya.

"Temanmu?"

"Ne, hyeong."

"Apa Jungkook menghubungimu?kenapa sampai sekarang belum pulang juga?"

"E, hyeong. Aku ngantuk. Temani aku tidur ya, jebal...,"Jihoon memasang wajah memelas dengan menyatukan kedua telapak tangannya dan menggosoknya.

"Tapi..,"Taehyung kuatir, tapi adiknya merengek lagi.

"Ayolah hyeong."Jihoon menarik lengan Taehyung menuju ke kamarnya.

Taehyung masih mencoba mencuri pandang ke pintu depan, siapa tahu ia melihat Jungkook masuk atau paling tidak mendengar suara pintu dibuka tutup. Sayangnya sampai mereka masuk ke kamar Jihoon, Taehyung tidak mendapat yang diinginkannya.

"Hyeong, sini!,"Jihoon menepuk kasur sebelahnya.

"Jihoon-ah, Jungkook belum kembali. Apa kau tidak kuatir?"

"Aku kuatir hyeong. Tapi kuatir tidak akan membuat Kookie hyeong kembali. Mungkin dijalan ia bertemu temannya lalu main kerumahnya dan lupa memberitahu kita. Hahhh, padahal aku ingin makan ice cream ku."

Taehyung diam. Ia berpikir mungkin yang Jihoon bilang benar, meski agak aneh kalau Jungkook lupa memberitahu, masa sampai tidak sadar kalau ia menghubunginya berkali-kali. Taehyung mencoba positive thinking meskipun bertolak belakang dengan batinnya yang masih belum tenang.

"Makan ice cream malam-malam tidak bagus. Sekarang tidur, hyeong temani sampai kau tidur."

Setengah jam kemudian Jihoon benar-benar terlelap. Taehyung perlahan beranjak keluar kamar, tidak membuat suara sekecil apapun. Begitu pintu ditutup, ia segera meraih ponselnya. Maksud hati mau menghubungi Jungkook lagi. Ini sudah pukul sebelas malam.

Baru menyalakan tombol aktif layarnya, ia melihat notifikasi panggilan masuk ada lima dari Jimin. Ia mengerutkan dahinya, kenapa Jimin menghubunginya tengah malam begini? Tidak biasanya. Tak mau lama berpikir, Taehyung segera menghubungi balik Jimin.

"Ada apa Jim?"

"Kau kemana saja, Tae? Susah sekali menghubungimu! Jungkook dirumah sakit sekarang. Dia dipukuli orang. Cepat kesini!"

"MWO?! K, kondisinya, bagaimana kondisinya?"

"Cepat kesini kalau mau tau kondisinya."

Jimin memutuskan panggilan. Taehyung mengumpat, kesal karena Jimin pelit memberitahu kondisi Jungkook. Tanpa ba-bi-bu, Taehyung menuruni tangga, menyambar kunci mobil dan menuju garasi rumah.

Mirror ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang