6

2.3K 187 0
                                    

.

.

.

Taehyung mengendarai mobilnya menuju minimarket tempat Jungkook bekerja. Memutar pelan playlist favoritnya, sekedar menyembunyikan keheningan selama dalam perjalanannya.

Jari telunjuknya mengetuk-ngetuk kemudi stir yang di genggamnya. Ia tidak menyanyi, tapi tetap menikmati lagu. Matanya menikmati pemandangan sore hari di depannya. Sore yang teduh, matahari juga sudah hampir tenggelam.

Ia sampai di minimarket. Melongok dari mobil kedalam minimarket. Seseorang yang dicarinya tidak ada. Ia memutuskan untuk keluar dan mendekat masuk ke dalam minimarket. Hanya paman pemilik toko yang dilihatnya.

"Permisi"

"Ya? Ah, kau pria yang sering bersama Jungkook kan?"

"Iya. Apa Jungkook tidak masuk hari ini?"

"Dia masuk. Hanya saja tadi ia ijin keluar dan belum kembali sampai sekarang."

"Ah, begitu ya. Baiklah, terima kasih paman."

Taehyung keluar dari minimarket, ada setitik kecewa dihatinya. Tapi ia sama sekali tak berminat menghubungi Jungkook. Ia menghempaskan tubuhnya di kursi mobil, menghela napas sesaat lalu kembali melajukan kendaraannya menjauh dari tempat itu.

Mobil Taehyung melaju menuju apartemennya, melupakan keinginannya untuk bertemu Jungkook. Mungkin memang Jungkook sedang ada urusan. Mobilnya melewati taman tak jauh dari sana. Mata Taehyung menangkap sosok yang dicarinya. Ya, itu Jungkook.

Taehyung menepikan kendaraannya perlahan. Ia melihat Jungkook berhadapan dengan seorang wanita. Terlihat sangat elit, cantik, anggun dan berkelas. Seorang wanita yang mungkin seumuran ibu Taehyung. Apa itu ibu Jungkook?

Mereka tentu tak menyadari kehadiran mobil Taehyung karena jarak yang agak jauh. Taehyung belum keluar dari mobil, ia melihat Jungkook menunduk di depan wanita itu. Ia hanya memantau dari kejauhan.

Tak lama kemudian, mereka, Jungkook dan wanita itu, terlihat adu mulut walaupun wanita itu yang lebih dominan. Sampai tiba-tiba Taehyung kaget melihat wanita itu menampar Jungkook. Ia melihat Jungkook sama sekali tak membalas, hanya menunduk diam. Ada masalah apa sebenarnya antara mereka?

Taehyung membuka pintu mobil saat melihat wanita itu pergi meninggalkan Jungkook menuju mobil yang ternyata terparkir tak jauh di depan mobilnya.

Jungkook terduduk di kursi taman, masih menunduk. Ia terlalu sakit. Bukan sakit karena tamparan dari wanita yang seharusnya menyayanginya, tapi sakit di hatinya. Airmata langsung mengalir deras begitu mobil wanita yang dipanggilnya 'eomma' itu menjauh.

"Kookie,"Jungkook tak akan mendengar panggilan itu jika tak ada yang menyentuh bahunya.

Jungkook mendongak, menatap seseorang yang kini sudah duduk di depannya. Ia berusaha menghapus air mata yang sayangnya tidak mau berhenti keluar dari matanya. Hingga Taehyung menahan lengannya, menghentikan aktivitas sia-sia yang Jungkook lakukan.

"H, hyeong." Jungkook terisak dan Taehyung langsung memeluknya.

Taehyung memeluk Jungkook erat, menepuk-nepuk punggungnya. Melakukan apapun yang bisa menenangkannya. Masalahnya adalah Jungkook semakin histeris walaupun ia sudah mengelus punggung dan mengusak rambutnya.

Taehyung belum berminat bertanya masalah Jungkook dan wanita itu. Ia hanya ingin Jungkook merasa lega dulu. Soal rasa penasarannya, ia akan menunggu hingga Jungkook sendiri yang bercerita padanya.

Taehyung melihat Jungkook sudah mulai tenang. Ia mengendurkan pelukannya, mengulurkan sapu tangan dari kantung celananya dan Jungkook menerimanya dalam diam. Taehyung tahu tidak mudah bagi seseorang untuk terbuka, apalagi pria. Ia hanya menatap Jungkook yang terus menunduk.

Mirror ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang