Chapter 1

15.8K 870 198
                                    





"Kim Jimin!! Apa kau mau membolos sekolah?!!!"

Hampir setiap pagi dikediaman keluarga Kim terdengar suara nyaring seorang Kim Taehyung. Yah, mau bagaimana lagi? Jika ia tak berteriak, maka adiknya akan tetap tidur sambil mengarungi mimpinya. Kim Jimin itu sangat sulit ketika disuruh bangun pagi, jadi tak heran jika setiap harinya Taehyung selalu mengeluarkan suara baritonnya.

"Yaish! Anak itu!" gerutu Taehyung sambil melangkah menuju kamar sang adik.




Taehyung menghela nafas ketika ia melihat Jimin yang masih setia menempel di atas kasur kesayangannya. Anak itu terlihat sangat nyenyak dalam tidurnya dengan ekspresi yang tak jauh berbeda dengan bayi pada umumnya. Ia juga tak terusik sedikit pun ketika Taehyung membuka gordennya.

"Jimin-ah, ireona," ucap Taehyung sambil mengguncang bahu Jimin pelan.

"Yak! Kim Jimin ireona," sekali lagi Taehyung berujar kesal, namun Jimin tetap saja tertidur dengan pulas.

"Mau bangun sendiri atau hyung siram kau sekarang?" ancaman Taehyung mampu membuat Jimin menggeliat.

"Lima menit lagi, hyung," tawar Jimin dengan suara teredam bantal.

"Kau bisa telat nanti, cepat bangun!" sahut Taehyung sambil menarik selimut Jimin.

"Kalau begitu tak usah berangkat," jawab Jimin dengan mata yang kembali terpejam dan tubuh yang sibuk mencari posisi nyaman.

"Enak saja! Kau mau jadi anak bodoh huh?!"

"Tidak," jawab Jimin datar tanpa membuka matanya.

"Aish! Ini sudah jam setengah tujuh dan hyung ada kuliah pagi," ujar Taehyung namun tak ada respon dari sang empu.

Tak ada pilihan lain sekarang, ia harus membawa Jimin ke kamar mandi dan menyiramnya dengan air, kalau perlu sekalian saja memandikannya.

"Yak hyung! Kau mau apa?!" pekik Jimin ketika Taehyung tiba-tiba saja mengangkat tubuhnya.

"Memandikanmu," jawab Taehyung datar.

"Mwoya?!!" kaget Jimin. "Lepaskan aku! Aku tak mau dimandikan olehmu!!" protes Jimin sambil meronta-ronta.

"Jangan bergerak, kau bisa jatuh!" ucap Taehyung memperingati Jimin.

"Kalau begitu lepas!" sahut Jimin kesal.

"Aish! Cempreng sekali sih suaramu," keluh Taehyung sambil mengusap telinga kirinya setelah menurunkan Jimin dari gendongannya.

Jimin mendelik tak terima sebelum masuk ke kamar mandi dengan membanting pintu.
Taehyung mengedikkan bahunya acuh dan beranjak dari kamar Jimin untuk menyiapkan bekal sang adik.












Hari ini mereka tak bisa sarapan di rumah karena Taehyung ada jam pagi, jadi ia berinisiatif membuatkan bekal untuk Jimin di sekolah. Hanya sekedar sandwicth, tapi setidaknya bisa membuat perut Jimin kenyang.

"Pagi hyung," sapa Jimin malas.

"Pagi, ayo berangkat. Hyung takut terjebak macet dan terlambat masuk kuliah," ujar Taehyung dengan tangan yang sibuk memasukkan beberapa buku.

"Tapi kita belum sar-

"Hyung sudah menyiapkan bekal. Ayo cepat," potong Taehyung sambil menyambar kunci mobil dan memberi kotak bekal ke Jmin.



....


"Hyung, kau sudah sarapan?" tanya Jimin ketika membuka kotak bekalnya.

Taehyung melirik Jimin sekilas lalu kembali menatap jalanan.

Me VS Hyung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang