Chapter 17

3.2K 415 123
                                    


Taehyung sengaja pulang lebih cepat hari ini. Berjam-jam duduk di kursi dengan setumpuk kertas membuatnya lelah dan suntuk. Ditambah dengan meeting yang berbeda tempat. Benar-benar menguras tenaganya.

"Ke mana perginya anak itu? Tak biasanya dia pulang malam," gumam Taehyung sambil melirik jam dinding.

Dia sengaja menunggu Jimin di ruang tengah ditemani beberapa camilan dan tv yang menyala. Ah, lebih tepatnya ia sedang mengerjakan beberapa tugas kantor dengan laptop dipangkuannya ditemani dengan camilan dan suara tv. Ini sudah menjadi kebiasaaan baru bagi seorang Kim Taehyung.

"Anak itu tak punya banyak teman. Kemungkinannya sangat kecil jika menginap di sana," monolog Taehyung dengan dahi mengerut.

Tak lama kemudian terdengar suara mesin mobil yang mendekatti pekarangan rumahnya. Otomatis Taehyung segera beranjak meninggalkan pekerjaannya. Berharap orang itu adalah Jimin.

Taehyung mengintip dari kaca jendela dan benar saja itu Jimin yang baru saja turun dari mobil yang sangat ia kenal. Itu mobil sahabatnya, Jungkook. Setelah tahu siapa yang datang, Taehyung segera membuka pintunya.

"Hyung benar-benar tak mau mampir sebentar?" tanya Jimin ketika Jungkook akan pergi.

"Kapan-kapan saja. Lagian seharian ini kita sudah menghabiskan waktu bersama. Aku bosan jika terus bersamamu," sahutan Jungkook membuat Jimin berdecak kesal.

"Ck! Justru kau yang membosankan!" decak Jimin sambil bersedekap dada.

"Terserahmu saja lah! Aku malas meladeni bayi sepertimu," jawab Jungkook jengah. Jimin langsung melotot horor.

"Jangan seperti itu, matamu akan keluar nanti," ledek Jungkook.

"Hyung!" kesal Jimin.

"Ekhem! Ekhem!" Taehyung sengaja berdehem keras agar mereka menoleh ke arahnya.

"Wah, ternyata tuan muda sudah pulang toh," ujar Jungkook dengan nada menyindir.

"Kenapa?! Tak boleh?" sahut Taehyung tak suka sambil mendekati mereka dengan kedua tangan yang dimasukkan disaku celana training nya.

"Tidak sih. Hanya aneh saja, biasanya kau akan pulang larut. Iyakan, Jim?" sahut Jungkook sambil melirik Jimin yang diam saja.

"Hari ini hanya ada beberapa meeting dengan klien. Jadi aku pulang lebih cepat. Sudah malam, ayo masuk.Kau tak mampir kan? Aku sedang malas menerima tamu di rumah," Taehyung menarik Jimin dan menatap Jungkook datar.

"Iya, aku pulang. Mana mungkin aku bertamu di rumah yang penghuninya saja seperti kau. Malas sekali," jawab Jungkook dengan nada sinis.

"Aku masuk dulu," Jimin melepas tangan Taehyung dari lengannya dan segera masuk ke dalam rumah.

Taehyung menatap kepergian Jimin dan beralih menatap Jungkook tak suka. Entah sejak kapan Taehyung dan Jungkook menjaga jarak, bahkan terlihat berselisih dan bersikap dingin.

"Kenapa? Tak suka kalau aku ada di sini?" tanya Jungkook sambil bersedekap dada. Taehyung tak menjawab pertanyaan Jungkook.

"Hanya saran saja. Sebaiknya kau jangan terlalu fokus dengan pekerjaan barumu itu. Bisa-bisa Jimin cepat mati karena hyung yang katanya sudah berjanji akan menjadi hyung sekaligus orang tuanya yang terbaik ini mengacuhkannya. Ah, lebih tepatnya melupakan," Jungkook menepuk bahu Taehyung pelan dan segera masuk ke mobil.

"Aku pulang dulu, Kim Tae. Semoga sukses!" pamit Jungkook.

Taehyung mengepalkan tangannya karena ucapan Jungkook tadi. Memang Jungkook siapanya?







Me VS Hyung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang