Chapter 6

5K 546 106
                                    


Taehyung turun perlahan dari ranjang Jimin setelah memastikan kalau adiknya itu sudah terlelap. Demamnya belum juga turun, jadi ia harus mengambil kompresan dan juga termometer untuk mengecek suhu tubuh sang adik. Takut panasnya semakin tinggi.

"Aish, kenapa panasnya belum juga turun?!" gerutu Taehyung sambil mengompres dahi Jimin.

"Kenapa kalian tega dengan adikku?" monolognya sambil menatap wajah Jimin sendu.

Lalu, ia kembali mengompres Jimin dan terjaga karena Jimin yang sesekali mengigau memanggil nama eomma dan juga appanya. Setelah itu ia akan terisak memanggil nama Taehyung. Mungkin bermimpi buruk.

"Jiminie, cepat sembuh eoh. Hyung sedih kalau kau seperti ini," lirih Taehyung sambil mengelus pucuk kepala Jimin.











Paginya Taehyung harus ekstra sabar menghadapi Jimin yang sedang sakit. Pada dasarnya Jimin memang menyebalkan, tapi kali ini level menyebalkannya lebih meningkat. Bagaimana tidak, sekarang dirinya seperti pembantu bagi Jimin.


"Hyung, bantu aku ke kamar mandi."

"Hyung, aku ingin sup cream."

"Hyung, ambilkan aku remot tv."

"Hyung, kepalaku pusing. Pijatkan."

"Hyung!!"




Itu hanya beberapa dari semua yang Jimin perintahkan padanya, tapi cukup untuk membuat Taehyung lelah sekaligus kesal.

"Hyung, buatkan aku hot choco."

Taehyung yang sedang duduk bersandar di sofa kamar Jimin langsung mendesah lelah. Baru saja ia mengistirahatkan tubuhnya, tapi suara Jimin kembali mengudara pun dengan nada yang amat menjengkelkan.

"Nanti saja, kau juga baru memakan banyak biskuit," sahut Taehyung malas sambil memainkan ponselnya.

"Tapi aku kedinginan," ucap Jimin berusaha memelas.

"Tinggal nyalakan saja penghangat ruangannya dan pakai selimut," kata Taehyung acuh.

Jimin yang melihat sikap Taehyung seperti itu pun langsung merasa kesal karena Taehyung terkesan mengacuhkannya. Ia segera menarik selimut hingga menutupi seluruh bagian tubuhnya.

"Hyung memang tak sayang denganku! Pergi sana jika tak mau mengurusku yang sedang sakit!" seru Jimin dari dalam selimut.

"Ok, hyung pergi sekarang," Taehyung langsung pergi dengan menutup pintu agak keras hingga membuat Jimin terhenyak.

Merasa Taehyung sudah pergi, Jimin segera menyibakkan selimutnya.

"Tak peka sekali, menyebalkan!" gumam Jimin dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Beberapa menit setelahnya ia hanya berdiam diri di atas ranjang sambil menatap langit-langit kamarnya. Badannya masih lemas setelah semalaman demam tinggi. Tapi malah dengan teganya Taehyung pergi begitu saja.

"Hyung! Apa kau benar-benar pergi!?" tanya Jimin sedikit berteriak dengan suara seraknya.

"Taehyung!" serunya.



Merasa tak ada jawaban membuat Jimin perlahan bangkit dari atas kasurnya. Dirinya masih sedikit pusing memang, mungkin karena efek demamnya.

Ia sedikit terhuyung ke depan jika saja tak ada tangan kekar yang menahannya pasti ia sudah jatuh membentur lantai.

"Mau ke mana?" tanya Taehyung dengan nada sedikit panik, apa lagi ketika melihat Jimin barusan terhuyung.

"Menyusul hyung," jawab Jimin sambil berpegangan lengan Taehyung dan memejamkan matanya untuk mengurangi pusingnya.

Me VS Hyung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang