Chapter 11

3.8K 476 115
                                    

("Yang akur ya, jangan berantem terus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

("Yang akur ya, jangan berantem terus.")






Taehyung masih mendiami Jimin hingga mereka sampai di rumah. Sedangkan Jimin memilih diam karena merasa bersalah dan juga sedang sedih. Ia ingin sekali berbicara, tapi takut Taehyung semakin marah.

"Hahhh, tadi kau ke mana? Kenapa kau memisahkan diri di tempat sebesar itu?" tanya Taehyung datar setelah menghela nafas panjang.

"Ak-aku keluar sebentar," sahut Jimin memberanikan diri.

Taehyung menatap Jimin curiga sambil melipat kedua tangannya di dada. FYI, mereka masih berdiri di ruang tamu.

"Aku diajak oleh seseorang untuk memakan camilan di luar," jawab Jimin malas karena Taehyung terlihat sedang memojokkannya.

"Siapa? Jangan asal mengenal orang, Jimin. Belum tentu dia itu orang baik," ucap Taehyung memperingati sang adik. Ia hanya khawatir sang adik akan diculik dan dijual. Ah, pemikiran kolot Taehyung kembali lagi.

"Habisnya kau tak mau membelikanku camilan. Padahal kau sudah berjanji padaku! Jadi aku menerima tawarannya, dia juga bukan orang jahat, hyung," jawab Jimin agak kesal.

"Aku bukannya tak mau, tapi hanya ingin melatihmu belajar pola makan yang sehat," sanggah Taehyung.

"Hyung, aku ini setiap hari memakan masakan empat sehat lima sempurna yang kau buat! Hanya sekedar memakan beberapa camilan tak akan membuatku jatuh sakit apalagi bodoh!" kali ini Jimin benar-benar kesal. Asal kalian tahu ya, makanan yang mengandung micin itu enak.

"Pelit sekali!" lanjutnya mencibir.

"Apa? Kau bilang apa?!" tanya Taehyung karena ia tak terima dikatai pelit.

"Kau pelit!" sahut Jimin tegas.

"Pelit? Pelit kau bilang?!"

"Iya, kau pelit! Buktinya kau tak mau membelikanku camilan yang harganya murah!" ketus Jimin sambil melipat tangannya di depan dada.

"Ok! Hyung akan buktikan padamu kalau hyung bukan orang pelit!" tegas Taehyung karena ia merasa harga dirinya turun setelah Jimin mengatainya pelit.

"Baik, kalau begitu belikan aku mobil mainan berwarna kuning yang ada di supermarket tadi. Itu hanya tinggal satu, jadi awas saja kalau kau tak bisa mendapatkannya!" jawab Jimin sambil menyeringai kecil. Rasakan itu!

"Hanya itu? Ok! Hyung akan belikan sekarang!" ucap Taehyung dan segera keluar untuk membeli mobil mainan itu.

"Hanya itu? Iya, karena kau pasti akan tercengang melihat harganya, hyung. Kakakakaka," monolog Jimin sambil terkekeh kecil setelah melihat kepergian Taehyung.





















Taehyung berjalan cepat ke dalam supermarket. Ia hanya tak mau mobil yang diinginkan adiknya sudah dibeli, juga ingin membuktikan bahwa dirinya bukan kakak yang pelit. Enak saja, dia itu baik dan dermawan pada orang lain, masa sama adik sendiri dibilang pelit.

Me VS Hyung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang