Chapter 9

4.1K 485 75
                                    

"Kim alien sialan!" gerutu seseorang
setelah memarkirkan mobilnya di pekarangan rumah Taehyung.

"Kalau bukan karena sepatu itu, aku tak akan sudi datang ke sini di jam tidur siang!" dumelnya sambil memencet bel.

Sebenarnya ia biasa keluar masuk tanpa izin, tapi karena ia sudah lama tak berkunjung jadi ada baiknya
memencet bel terlebih dahulu bukan?

"Aish! Kenapa tak ada yang membukakan pintunya sih?!"



Ting tong! ting tong!


Suara nyaring bel tak membuat penghuninya keluar untuk membuka pintu. Maka dari itu, Jungkook berinisiatif mengirim pesan pada Taehyung.

To : Kim Alien

Aku ada di depan rumahmu. Kau di mana?




Karena tak kunjung mendapat balasan, akhirnya orang itu menelpon Taehyung. Tetapi tetap saja tak ada jawaban hingga panggilan kelima. Ia langsung saja masuk karena berpikir kalau Taehyung sedang tidur, mungkin. Mobilnya saja masih ada di rumah.


Cklek



"Aku masuk saja lah," monolognya.

Ia masuk ke dalam rumah sambil melihat setiap sudut ruangan.

"Kim Tae! Apa kau di dalam?!" serunya sambil berjalan ke arah dapur. Biasa, ingin mengambil soda di kulkas sang sahabat. Jangan heran, ia dan Taehyung sudah bersahabat sejak kecil. Begitu juga dengan orang tua mereka.

"Omo! Apa ini?!" kagetnya sambil menutup mulut. Ia melihat banyak sekali pecahan botol kaca yang berserakan di dapur. Dengan segera ia berlari ke lantai dua untuk memastikan keadaan sang sahabat dan juga adiknya. (Astaga!)

"Taehyung-ah!!" panggilnya lebih terkesan berteriak.


Brak!!


"Jimin! Taehyung kenapa?!" tanya nya
dengan nada khawatir.

"Jungkook hyung hiks hiks," Jimin hanya terisak sambil menggeleng lemah di samping Taehyung yang sudah menutup matanya. (Sebutan kakak laki-laki untuk laki-laki.)

"Sudah sudah, jangan menangis ya," ujar Jungkook sambil mengusap air mata Jimin sayang.

"Hyung kira ada maling datang ke sini," lanjutnya dengan nada khawatir.

Jimin hanya diam karena masih sesenggukan.

"Taehyung mabuk?" tanya Jungkook sambil melirik Taehyung yang terpejam, dibalas anggukan lemah oleh Jimin.

"Matamu bengkak, Jim. Tidur ya, biar hyung yang menjaga hyungmu," ucap Jungkook penuh perhatian.

"Hiks hyung, aku khawatir hiks," adu Jimin.

"Tenanglah, jika hyungmu sudah sadar nanti, kita tanyakan padanya, ok!" sahut Jungkook sambil tersenyum manis.

Akhirnya Jimin tertidur dengan posisi memeluk Taehyung erat, sesekali suara sesenggukannya masih terdengar. Pasti ia sudah terlalu lama menangisi Taehyung yang bodoh itu.

"Dasar bodoh! Bisa-bisanya dia meminum alkohol di rumah! Sudah tahu tak bisa mabuk, tetap saja minum!" gerutu Jungkook dengan mata memicing ke arah Taehyung yang terlelap.















Taehyung mengernyitkan dahinya sambil meringis pelan. Sungguh, kepalanya serasa berputar hebat ketika membuka matanya. Reflek ia memegang dengan tangan kanannya.

Me VS Hyung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang