Nanti dibagian nyanyi always cek mulmed ya.
◀◻◻▶
"Cuma aku masih penasaran sama apa yang udah terjadi di channel you tube aku, selalu cover lagu bareng sama Iqbaal apa mereka gak bosen?"
Aldi yang baru saja selesai menyetel kameran mulai mendekat masih bingung dengan apa yang ada di jalan pikiran bosnya. Bukankah jika dia cover lagu dengan Iqbaal, semangatnya selalu naik sembilan puluh sembilan koma sembilan persen akan naik. See, dia tampak tak menggairahkan sekarang.
"Gue tahu lo capek," kata Bella paham dan meletakkan satu minuman kaleng di atas meja (Namakamu). "Lo magang, lo cover, lo siapin sarapan buat Iqbaal setiap pagi dan lo capek di perjalanan karena bolak balik studio sama kantor. Gue paham," seru Bella.
Jadi, maksudnya?
"Pak Sep ngasih kita kepercayaan buat kita jaga. Pak Sep, bu Linda, bu Ela mereka yang udah bekerja sama membentuk kita jadi team, tapi lo malah kayak gini!"
Aldi bingung. "Bel, mending lo make up aja gak usah banyak bacot deh, lo paham kan kalo (Namakamu) masih capek tapi kenapa lo bacotin."
"Gak gitu yang...."
PRUUSSS...
(Namakamu) menutup mulut saat air yang ada di dalam mulutnya nyembur ke arah depan. "Sory, cuma gue lagi aneh aja sih. Kalian berdua pacaran?"
"Udah dari kemarin kak (Nam)," seru Vina di ujung sana sambil bermain dengan kucing jenis Chartreuk milik (Namakamu) sekaligus kesayangan cewek itu.
"Oemji, oemji, jadi kemarin waktu di apart kalian udah jadian?"
Aldi menggaruk tekuknya. "Tau deh, tanya Bella aja deh. Gue mau nunggu Iqbaal di depan."
(Namakamu) menatap Aldi cemas, pikirannya menerawang lagi pada kejadian malam kemarin dimana Iqbaal kembali menyatakan perasaan hatinya. Meminta (Namakamu) agar menjalin hubungan lagi dengannya, mengingat itu rasanya dia banyak memiliki dosa pada Iqbaal.
Bagaimana tidak, setelah Iqbaal mengungkapkan sesuatu yang makin membuat dirinya shok, (Namakamu) meninggalkan Iqbaal begitu saja, bahkan tadi pagi (Namakamu) tidak sempat berbicara secara langsung karena (Namakamu) tidak ingin berbicara dengan Iqbaal.
Kejam kah?
"(Namakamu), lo kenapa?" tanya Bella sehabis mecurly rambut (Namakamu).
"Bel, gue jahat gak sih ngegantungin Iqbaal?"
Bella sekejap kemudian langsung melotot mengecilkan suhu panas pada catokan dan duduk manis di hadapan (Namakamu). "Kenapa? kenapa? jadi Iqbaal dapet nembak lo lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PEMERAN UTAMA✅ | Iqbaal Ramadhan
FanfictionSequel 'tentang,Iqbaal.' "Jika Iqbaal adalah sesuatu yang berharga bagi (Namakamu), maka Iqbaal adalah nafas yang akan selalu (Namakamu) butuhkan."